Call Me Ka
Nostalgia ada karena kenangan, tapi kini Aileen tidak bisa membuat kenangan itu menjadi nostalgia. Dia melalang buana melupakan semuanya. Dia ingin berada dalam rasio yang jelas hingga tidak di temui lagi sesuatu yang membuatnya menangis.
“Ayah, ibu, Kak Deon. Aileen minta izin mau ikut Kakek dan Nenek di Kalimantan. Di sana Aileen mau cari kerja dan nanti Aileen pastikan sering pulang untuk menjenguk ayah, ibu, dan kak Deon … dan untuk pekerjaan aku sekarang, aku mau keluar dan ini masih masa training belum teken kontrak. Jadi, Aileen bisa risent. Ayah, ibu, Kak Deon. Bagaimana?”
“Masalahmu apa to nak? Bilang ke Ayah dan Ibu. Kenapa kamu tiba-tiba izin ikut Kakek dengan wajah ceria dan senyam-senyum seperti itu?” Ibu tahu jika senyum Aileen itu palsu.
Kak Deon sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan adik kesayangannya itu.
“Lo nusul Kakek, karena ad
Call Me Ka“Yuhuuu, besok hari pertamaku jadi mahasiswa. Nggak pake seragam abu-abu lagi gue, bye, bye seragam abu-abu kesayangan yang penuh kenangan. Muachhh.”Seorang gadis lompat-lompat tertawa bahagia, sambil mencium baju sekolah SMA.“Seneng banget lo hari ini? Gue dulu aja masuk kuliah pertama nggak segitu senangnya, malah bodoh amat banget.”Seorang laki-laki duduk sambil terheran-heran, melihat kelakuan gadis tersebut.“Apaan sih kak, kan besok itu gue hari pertama dipanggil mahasiswa, gue kan sudah memimpikan ini sejak lama kak. Ingin segera lulus dan masuk kuliah dan dipanggil mahasiswa. Waw pasti Amazing rasanya.”“Lebay lo, lo nggak tahu aja dunia perkuliahan. Ingat ya kalau lo udah ngerasain dunia perkuliahan udah lo pasang hati baja aja.”“Hih, kakak ganggu saja, sana pergi ke kamar kakak sendiri!”“Nih ya, gue
Call Me Ka“Mahasiswa, mahasiswi baru diharapkan segera berkumpul dan berbaris di lapangan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Aba-aba ke sepuluh semuanya harus sudah standby di barisan menurut kelompok masing-masing. Satu, dua, tiga ….”Hari pertama OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) sudah diharuskan untuk menginap di kampus dan pulang besok sorenya lagi. Semua mahasiswa-mahasiswi baru harus sudah berkumpul sebelum pukul tiga sore.Sayangnya nasib baik tidak memihak pada Aileen dan Daisha. Aileen pagi-pag tersentak karena ingat dia belum membeli barang yang harus dia bawa pas OSPEK.Apesnya pukul dua sore, Aileen harus membangunkan Daisha dulu yang ketiduran, karena Daisha lupa hari itu ada OSPEK dan harus menginap di tambah harus membawa beberapa barang.Selain menunggu Daisha bersiap. Aileen juga menemani Daisha membeli barang-barang yang harus dibawa.
Call Me KaBulan berganti bulan, genap dua semester sudah Aileen dan Daisha masuk bangku kuliah. Pengalaman pertama yang dialami Aileen ternyata semakin membuka lebar jalan Aileen terkenal.Terbukti karena kejadian tersebut kini Aileen mempunyai hampir dua puluh ribu pengikut di media sosial instagramnya.Bahkan kini perkembangan hubungan Aileen dan Nevan mendekati fase yang lebih serius. Bahkan dulu yang terkesan sebagai musuh bebuyutan, kini berubah seperti orang yang bahagia melihat orang yang disukai.Sore itu cuaca sedang mendukung desir angin sepoi berhembus pelan dan candikala terlihat jelas di ufuk timur seolah membelah awan. Aileen masih membujuk Daisha untuk mau menemaninya saat itu.“Cunges, please temenin gue ketemu sama kak Nevan ya! Iya kale gue nemuin dia sendiri.”Aileen memelas.“Nggak mau. Entar gue jadi obat nyamuk kalian gitu?”Daisha menola
Call Me KaSemakin hari hubungan Aileen dan Nevan bagaikan dua kutub magnet yang saling berlawanan, namun tidak bisa dipisahkan. Ada kalanya ketika mereka sama-sama tidak sibuk, memutuskan hangout bersama. namun, hubungan mereka belum banyak diketahui orang.“Terimakasih banyak sudah mengantarkan saya pulang kak. Dan untuk ini mohon maaf saya tidak bisa menerima, Saya merasa ….”“Ini sebagai tanda terimakasih saya, karena kamu sangat bersungguh-sungguh dalam menjalani olimpiade kamu dan sebentar lagi kamu akan menjalani olimpiade yang kedua. Anggap saja ini adalah bentuk dukungan semangat dari aku untuk kamu. Kamu terima ya!”Ucapan Aileen langsung dipotong oleh Nevan sambil mendorong paper bag yang disodorkan Aileen kepadanya. Senyum manis yang selalu menghiasi sudut bibir Nevan selalu membuat Aileen terlena, hingga Aileen tidak bisa menolak apa yang diberikan Nevan.Tan
Call Me ka“Gue khawatir banget, kenapa sudah hampir satu minggu dia nggak ngabarin gue. Handphonenya juga nggak aktif gue hubungin. Gue khawatir banget Nges, kak Deon udah curiga mulu ke gue. Tanya-tanya terus, lo jangan ngomong apa-apa ke kakak gue ya! Kak Deon bakalan lebih khawatir kalau dia tahu kak Nevan lama nggak hubungin gue kek gini.”Aileen tidak bisa konsentrasi belajar, tidak bisa dibohongi dia khawatir dengan keadaan Nevan. Memang, setelah beberapa waktu lalu, dia izin menjadi pendamping mahasiswa junior semester tiga untuk mengikuti olimpiade.Mulai itu, Nevan seolah hilang, bahkan teman satu tim di olimpiade juga tidak ada yang tahu bagaimana keadaan Nevan. Tidak seperti biasanya, sesibuk apapun Nevan pasti ada waktu menghubungi Aileen untuk memberinya kabar.“Aneh banget sih kak Nevan, masa iya punya Hp nggak bisa buat komunikasi. Bukannya dia orang kaya raya ya? Hpnya nggak mungkin
Call Me KaDaisha duduk di café biasanya, Agam yang baru pulang kerja langsung menemuinya dengan membawakan terang bulan kesukaan kekasihnya itu.Ada kegundahan di hati Daisha, apa lagi beberapa hari ini sahabat curhat, sahabat bercanda, yaitu Aileen sedang tidak baik-baik saja.Iya, semenjak bertemu dengan Olivia beberapa hari lalu. Aileen jarang banget tersenyum. Bahkan dengan penuh pertanyaan Aileen terus berusaha menghubungi Nevan yang belum ada kabarnya sampai sekarang, layaknya hilang ditelan ombak lautan.“Nih makan dulu! Mulut lo kadang pedes kalau perut lo kosong.”“Hih, lo mah .…”Jawab Daisha sambil cemberut.“Oh iya, ayah ibu lo kemarin nelpon gue. Nanyain kabar nyokap bokap gue juga, kata beliau pulangnya masih lama, gue suruh nunggu dulu.”Ujar Agam, karena mereka sudah bersahabat keluarga masing-masing juga sudah tahu.
Call me Ka“Gue berusaha menikmati keadaan hidup gue, tanpa harus mempermasalahkan ini berkepanjangan.” Kata Aileen sambil menutup buku yang dari tadi dia baca.“Maksud lo ….?”Daisha sempat syok, entah apa yang terjadi tapi hubungan Nevan dan Aileen yang terhadang prahara selingkuh berangsurnya waktu tetap berjalan baik-baik saja. Bahkan, sudah kembali semula seperti tidak ada masalah apa-apa.Daisha yang melihat kondisi dihadapannya, semakin tidak tahu dengan apa yang dipikirkan Aileen. Kenapa sedemikian sederhananya mereka menyudahi permasalahan yang ada. Padahal kata maaf yang ingin di dengarkan Aileen dari Nevan belum juga Aileen dapatkan.“Gila ya lo. Padahal Nevan belum minta maaf sama lo, atas perlakuan dia duain lo.”Daisha geleng-geleng kepala. Dia tahu, dia tidak punya banyak hak ikut campur hubungan Aileen dan Nevan. Daisha hanya bisa memb
Call Me Ka“Hay Nevan? Bagaimana kabar lo? Lama banget nggak jumpa .…”Mendengar pertanyaan itu seketika Aileen membalikkan badan. Dia melihat ada wanita dengan perawakan tinggi, putih, dengan rambut digerai sepinggang mendekati Nevan yang sedang berdiri memegang handphonenya setelah selesai komunikasi dengan seseorang.Wanita itu langsung mendekati Nevan dan mengulurkan tangan menandakan mereka pernah kenal dan jumpa sebelumnya.Aileen masih mengamati dari kejauhan keakraban Nevan dan cewek tersebut. Bahkan sampai beberapa kali Aileen menatap tajam tidak ada balasan apapun dari Nevan.Teman-teman Aileen yang menyaksikan itu semua, seolah paham bagaimana perasaan Aileen, sakit pasti tapi berusaha Aileen tunjukkan kesan baik-baik saja.“Kak, lihat aku! Aku melihatmu dari sini, melihat keuwuan yang kalian buat. Kak, aku ini kau anggap apa? Kenapa kamu bisa berkesan baik-baik saja dan aku