Share

Ayo!

“Apa ini bersih?”

Yasmen mencondongkan tubuh ke arah Byakta yang duduk di sebelahnya. Berbicara pelan, nyaris berbisik agar tidak ada seorang pun yang mendengar ucapannya barusanya. Mata Yasmen masih memandang semangkuk soto ayam yang baru saja tersaji di hadapannya, berikut dengan teh panasnya.

“Kalau aku makan terus diare, gimana?” tambah Yasmen. “Kalau gini, kan, kena debu yang terbang-terbang, kan?”

“Mau dimakan apa nggak?”

Yasmen masih bertahan dengan posisi wajah yang berada di samping Byakta. “Dari baunya, sih, enak. Bikin perutku bunyi. Tapi, kalau aku diare gimana?” ulang Yasmen sekali lagi.

“Kita ke rumah sakit kalau kamu diare.”

“Mas By, ih!” Yasmen menjauh, tapi menyempatkan diri untuk memukul lengan Byakta. “Aku, kan, beneran nanyanya. Kalau tiba-tiba gitu, gima …”

Yasmen melirik Byakta, dengan mulut yang masih terbuka. Tepat di depan bibirnya, sudah ada satu sendok nasi, dengan beberapa suir ayam di atasnya.

“Aku nggak makan nasi kalau malam.”

“Mau nggak?” Byakta masih m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Junaedi Juna
emg harus lembut bgt ama yasmeen.. baru luluh deh
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Happy nya Yasmeen... Mas By harus ingat mamax untuk bisa lebih santai ngomong ma Yasmeen.. kebahagiaan istri kebahagiaan ibu.. Papi Bira ajj orkay bisa sayang istri koq kamu gengsi bgt by..
goodnovel comment avatar
Liz Kusnandar
naah gtu dong baiakan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status