'Untuk waktu. Tolong catat ini. Jika suatu saat aku goyah dengan pilihanku. Ingatkan aku, bahwa kami-aku dan dia. Pernah melewati kisah terbaik, sejauh kami menapaki tiap jengkal dunia.'
Maidinah Hafidzah-Tristan Adiyakhsa
Bumi, 24 Maret.-----
"Pagi Ayah,
"Ya ... untuk mereka yang tak merasakannya, mereka tidak akan mengerti. Jatuh cinta itu bukan hanya perkara pilihan, melainkan tentang perasaan. Memangnya, siapa juga yang mau sakit hati, kalau seandainya perasaan bisa dipaksa berhenti?" - Sarah, untuk dirinya sendiri. "Kata siapa jatuh cinta hanya soal perasaan? Justru jatuh cinta itu pilihan. Kamu bisa memilih kepada siapa kamu jatuh cinta, karena pada dasarnya. Perasaanmu itu tergantung ke mana kamu melabuhkannya." - Tristan Adiyakhsa, nasehat untuk orang terdekat. Terkadang seseorang harus menutup telinganya kuat-kuat, agar tak mendengar hal yang bisa saja merusak dan membuatnya melepas apa yang ia miliki sekarang. - Elma T Rizki - In Relationship. ***
"Kenal lama sama seseorang, enggak menjamin lo tahu semua hal tentang dia. Karena keterbukaan seseorang sama lo itu, ibarat 1 banding 10. Artinya, di antara sepuluh omongan, cuma satu fakta yang jujur mereka ucapin ke lo. Sisanya, cuma dia sama Tuhan yang tahu." - Arqian Arsyana. "Semua orang memang punya, dan pantas mendapat kesempatan kedua. Cuma di sini, lo perlu memahami hal lain. Bahwa enggak semua orang, mau memberikan kesempatan kedua. Termasuk gue sendiri. Pacaran sama mantan itu, seperti membaca buku yang sama, tapi ngeharapin ending yang berbeda. Itu hal yang enggak mungkin. Sad ending, enggak akan berubah jadi happy ending hanya karena gue mau kembali sama lo." - Maidinah Hafidzah. "Antara rasa cinta dan nyaman, rasa nyaman lebih berbahaya. Dalam artian seperti ini. Kamu bisa saja j
"Kebanyakan orang hanya akan memberikan pendapat dan saran, tanpa menyertakan pertimbangan. Padahal mereka tidak tahu, sejauh apa orang lain berusaha, hanya agar mereka terbebas dari perasaan yang membelenggu mereka sendiri." - Iqbal Anggara - In Relationship. "Sebuah jalinan hubungan itu tidak ada bagusnya, kalau salah satu di antara mereka hanya menganggap hubungan sebagai ajang coba-coba." -Elma T Rizki dan Nancy - In Relationship. **Iqbal meraih bungkusan terakhir cokelat di atas meja. Semalam niatnya, ia akan membawakan camilan itu untuk Citra. Namun, rencananya membuat Citra gagal baper. Di luar dugaan, adik angkat Tristan itu justru tak suka cokelat.Padahal tanpa sepengetahuan Iqbal, Citra sendiri sudah cukup dibuat melayang, hanya dengan kun
''Kamu tuh, Din. Udah manis, imut, lucu, hidup lagi! Bikin repot perasaan orang aja.' - Tristan Adiyakhsa, untuk Maidinah Hafidzah. "Nancy, bilang sama gue. Seandainya perasaan gue bikin lo merasa terbebani. Bilang sama gue, seandainya perasaan gue ini masalah buat lo. Enggak apa-apa, saat lo bilang begitu. Gue yang bakalan nanggung perasaan ini sendiri, dan menjauh dari lo. Gue janji!" - Lucas, untuk Nancy. **Menjadi mahasiswa kedokteran sepertinya tak memberi waktu santai bagi Dinah. Bahkan setelah lima tahun melewati masa-masa di bangku kuliahnya, Dinah perlu menjalankan Koas lagi. Cukup atau bahkan sangat melelahkan. Koas atau “dokter muda&rd
"Di militer, mereka menganggap satu sama lain adalah rumah. Tempat, di mana mereka bisa pulang kapan saja saat sedang lelah, atau saat beban terlampau berat untuk ditanggung seorang diri. Ingat, saudara bukan hanya tentang pertalian darah. Namun, juga tentang saling memahami keadaan satu sama lain, tanpa paksaan maupun jaminan apa pun." - Elma T Rizki - In Relationship."Lo tahu, kenapa sering terluka? Itu karena lo terlalu lemah sama hati sendiri, Din. Karena lo selalu ngebiarin orang lain nyakitin. Karena terlalu lembut sama kesedihan sendiri! Lo maksa hati lo buat memercayai sesuatu, yang sebenarnya lo sendiri enggak tahu akhirnya bakalan kayak gimana!" - Iqbal A untuk Dinah. Sesekali menjadi lemah karena cinta, bukanlah sebuah kesalahan fatal, apalagi dosa. Semuanya wajar dan manusiawi, seb
"Patah hati itu ngeselin, ya. Semakin ingin maju, sakitnya malah semakin memanggil dari suara masalalu." - Iqbal A, untuk Dinah. "Mungkin, Allah memberika rasa sakit ini, supaya aku bisa semakin dekat kepada Dia. Selama ini, aku sering lupa, bahwa aku hidup dengan pilar teguh yang bernama agama. Percuma juga sebenarnya, karena imanku tipis." - Maidinah Hafidzah, untuk dirinya sendiri. "Lucu, kenapa manusia selalu dibuat bingung dengan pilihanya sendiri?" - Arqian Argantara.~*~Seorang pria berlari pelan menyusuri taman komplek, tempat di mana ia akan menemui seseorang. Begitu kaki jenjangnya menapak sempurna di sana, maniknya mengedar ke sagala sisi, mencari sosok yang mungkin saja sudah pulang bermenit-menit yang lalu."Shit! Uda
"Semua orang selalu punya cara sendiri untuk memperlihatkan cintanya ke orang terkasih. Terkadang, orang menganggap itu adalah sebuah kebodohan, tapi enggak ada yang namanya kebodohan dalam cinta. Mereka melakukannya, karena mereka ingin dan mereka ikhlas." - Jifran, untuk Arsyana. Manusia dengan sifatnya yang tak pernah merasa puas, merasa berkuasa. Bahkan jika harus merebut yang bukan miliknya. Lucu sekali! - Elma T Rizki - In Relationship. Memang tidak sedekat antara Tuhan dengan hambanya. Orang-orang selalu yakin, bahwa hamba dan Tuhannya sedekat jantung dengan tulang rusuk, tapi seseorang yang kamu cintai. Mereka sebelumnya juga sempat terukir di bagian dalam hati, bukan? - In Relationship. ***
Bagaimana pun, pertumpahan darah tidak bisa dijadikan jaminan bahwa masalah akan selesai. Selalu ada resiko dari sebuah dendam. Selalu! - Elma T Rizki - In Relationship. "Waktu selalu bisa membantu kita menemukan sesuatu yang kita butuhkan, bukan hanya sekadar yang kita inginkan." - Iqbal A, untuk Citra. Sepertinya sebuah hubungan selalu bisa menyeretmu dalam kesakitan. Entah itu kemarin, hari ini, atau juga besok. Pada intinya, sesuatu yang awalnya manis. Bukan jaminan bahwa akhirnya juga bahagia. - Elma T Rizki - In Relationship. *** Sesuai apa yang diucapkannya tadi. Setelah mereka mengantar para relawan kembali ke markas, seluruh anggota tim yang dipimpin oleh Tristan k