Share

038. Kertas Di Bawah Pintu.

"Jadi, kalian berebut pisau dan Isamu tertusuk secara enggak sengaja?" Adien berkomentar. "Rasanya seperti dalam drama."

"Kalau kamu enggak percaya, ayo kita lakukan reka ulang!" tantang Tami.

Adien menggeleng dengan cepat. Tidak mungkin ia sebodoh itu setuju dan membahayakan dirinya sendiri. 

"Ada banyak hal yang patut dipertanyakan dalam ceritamu.” Mika ikut berkomentar.

Cerita Tami tidak semuanya utuh. Mungkin benar semua sesuai dengan situasinya. Tapi masih ada bagian yang tidak dijelaskan dengan lengkap. Bukan karena terlewatkan secara tidak sengaja melainkan memang dihindari dan tidak ingin orang lain tahu.

Tami menggeleng. "Aku sudah menceritakan semuanya. Sekarang kamu harus memenuhi janjimu untuk membantuku," tagih Tami. Ia berdiri di depan Rania.

"Pertama, kamu ha-"

"Kamu mau mengelak?!" Tami memotong kalimat Rania yang belum selesai. "Aku sudah membuang harga diriku dengan memoh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status