Share

050. Tim Penyelamat.

Rania telah mengangkat pecahan kaca yang ada di tangannya setinggi bahu dan hanya perlu menghunusnya untuk menjatuhkan satu korban di depannya. Tapi bukannya mengayunkan pecahan kaca sesuai rencananya, Rania justru hanya diam. Tidak lama kemudian air matanya menetes.

Kenapa begitu sulit. Kenapa tidak semudah yang ada di dalam kepalanya. Kenapa orang lain bisa tapi ia tidak. Apa tekadnya kurang, apa keberaniannya hilang? Tidakkah untuk menjadi seorang pembunuh hanya butuh keinginan, kesempatan, dan senjata? Bukankah ia memiliki semua itu? Kalau begitu apa yang kurang?

“Untuk seseorang yang membawa senjata di dalam, saya sarankan agar segera menyerah. Buang senjata dan lepaskan sandera!”

Tiba-tiba suara tidak dikenal yang berasal dari luar berbicara lantang dengan menggunakan pengeras suara. Mengetahui akhirnya tim selamat telah tiba, Mika merasa sangat bersyukur. Separuh bebannya seperti terangkat.

“Semua sudah berakhi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status