Share

Dubia ad Malam

Ifan belum datang ke rumah sakit bahkan saat jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Jika memang Ifan sengaja terlambat bukan karena mengantar pasien kemarin, maka Hifa berikrar akan menyemprotkan cairan penangkal pasien itu lagi di badannya. Mata Hifa tak berhenti melihat jam yang tergantung di dinding.

Sesekali Hifa ke halaman depan mencari sinyal di hapenya yang hingga saat ini belum mendapat sinyal. Bagaimana bisa kota ini tidak memiliki jaringan di zaman sekarang? Tapi kalaupun ada sinyal, Hifa juga tetap tidak sudi menghubungi Ifan. Hifa harus menghubungi mama yang sempat mengirim pesan padanya kemarin.

“Hifa? Ifan belum balik ya?” Dr. Gatta masuk ke IGD dengan senyum menawan yang berserakan ke mana-mana. Para perawat segera berkumpul di meja pendaftaran sambil berbisik riang. Kedatangan Gatta memang selalu mengundang ketertarikan para wanita penghuni rumah sakit.

“Sepertinya dia terlambat,” jawab Hifa seraya kembali ke ruang jaga di b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status