Share

Bab 21|Sempat Curiga

Mobil berhenti dengan kasar sampai tubuhku terdorong jauh ke depan, kemudian terhempas dengan keras ke sandaran jok. Aku mengerang kesakitan, begitu juga dengan Nelson dan Karno. Setelah bunyi ledakan yang memekakkan telinga dan mobil yang sempat kehilangan kendali, situasi di sekitar kami pun hening sejenak.

Jantungku berdebar dengan liar di dadaku, membuat aku kesulitan bernapas. Dadaku terasa sakit sekali. Aku memeriksa badanku, tidak ada yang terluka. Kaca jendela mobil di sisiku ditutupi dengan kantong udara keselamatan, begitu juga dengan jendela di seluruh mobil.

“Apa yang terjadi?” tanyaku heran. “Bunyi apa itu tadi?”

“Bunyinya berasal dari luar mobil, Tuan. Saya akan periksa, Anda tunggu di dalam mobil saja.” Karno membuka pintu mobil di sisinya, lalu menutupnya kembali.

“Temani Karno. Aku akan menunggu di dalam mobil. Bila dia butuh bantuan, kamu bisa menolong, sedangkan aku tidak.” Aku mengusap-usap kepalaku yang tadi terantuk keras di sandaran jok.

“Baik, Pak.” Nelson
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status