Home / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Bab 234 - Setelah Kegilaan Semalam

Share

Bab 234 - Setelah Kegilaan Semalam

Author: Ute Glider
last update Last Updated: 2025-07-28 00:02:53

"Mommyy!" sapa Aiden yang langsung berlari ke arah Emma dengan senyum sumringahnya.

Walau tak dipungkiri jantungnya nyaris copot saking kagetnya, tapi di satu sisi Emma merasa bersyukur karena putranya-lah yang datang menjenguknya dengan simetri sabit yang menjadi sumber semangat paginya.

"Halo, Anak Mommy. Kenapa lari-lari gitu hm? Nanti jatuh bagaimana?" Emma mencoba menutupi keterkejutannya dengan seulas senyum manis.

Bibir Aiden berubah manyun begitu mendengar pertanyaan Emma. "Aiden seperti ini karena Mommy."

"Aiden mencari ke mana-mana, ternyata Mommy ada di sini. Aiden takut Mommy pergi," keluh bocah lelaki berusia tujuh tahun itu dengan raut murungnya.

Emma terkekeh geli mendengar aduan yang dilontarkan putranya itu. "Maafkan Mommy, Sayang ... Mommy baru bangun."

"Aiden pasti lapar kan? Sudah sarapan, hm? Mau Mommy masakkan sesuatu?" tawarnya sembari mengelus puncak kepala Aiden dengan penuh perhatian.

Namun, bocah lelaki yang kini jauh lebih atraktif itu menggeleng berulang k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dwi Aprilinda Pratiwi
Aidenn so sweet bgt, emma jgn pergi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 235 - Berpapasan

    “Emma, kamu serius?”Hanya ada Karissa di depan pintu utama mansion milik Luciano yang berdiri untuk menahan kepergian Emma.“Kau pernah memilih pergi dari kehidupan Luciano kan, dulu? Dan kamu pasti paham apa alasan kamu nekat melakukan itu meski jelas kamu sangat mencintainya.”Mata Emma sudah memerah menahan untuk tidak menangis.Karissa menarik napasnya dalam. Dia maju selangkah untuk menyentuh tangan Emma sebelum akhirnya mengangguk membenarkan.“Kembalilah di saat hatimu sudah jauh lebih baik. Ada Aiden yang butuh pelukanmu,” ucap Karissa lembut menatap Emma dengan sorot sendu.“Ya, aku titip Aiden. Dia sedang bersama Nyonya Rosetta karena aku yang memintanya untuk mengamankan Aiden sebelum aku pergi.”Tak ingin lagi banyak bicara, taksi yang dia pesan khusus juga sudah datang.“Terimakasih membuka akses kendaraan umum untuk masuk dan menjemputku,” ucap Emma tersenyum pilu sebelum akhirnya dia menyeret kopernya keluar.Sebelum masuk ke dalam mobil, langkahnya sempat terhenti sej

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 234 - Setelah Kegilaan Semalam

    "Mommyy!" sapa Aiden yang langsung berlari ke arah Emma dengan senyum sumringahnya.Walau tak dipungkiri jantungnya nyaris copot saking kagetnya, tapi di satu sisi Emma merasa bersyukur karena putranya-lah yang datang menjenguknya dengan simetri sabit yang menjadi sumber semangat paginya."Halo, Anak Mommy. Kenapa lari-lari gitu hm? Nanti jatuh bagaimana?" Emma mencoba menutupi keterkejutannya dengan seulas senyum manis.Bibir Aiden berubah manyun begitu mendengar pertanyaan Emma. "Aiden seperti ini karena Mommy.""Aiden mencari ke mana-mana, ternyata Mommy ada di sini. Aiden takut Mommy pergi," keluh bocah lelaki berusia tujuh tahun itu dengan raut murungnya.Emma terkekeh geli mendengar aduan yang dilontarkan putranya itu. "Maafkan Mommy, Sayang ... Mommy baru bangun.""Aiden pasti lapar kan? Sudah sarapan, hm? Mau Mommy masakkan sesuatu?" tawarnya sembari mengelus puncak kepala Aiden dengan penuh perhatian.Namun, bocah lelaki yang kini jauh lebih atraktif itu menggeleng berulang k

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 233 - Aksi Gila Semalam

    “Kau masih ingat semua yang aku suka,” ucap Damian diambang pintu kamar mandi sembari melepas kaos olah raganya.Emma yang sedang berjongkok di samping bathup hanya melirik singkat lalu memberikan tetesan minyak dan eksta akar wangi ke dalamnya. Wangi yang Damian suka karena katanya membuat pikirannya jernih setelah seharian mendapat tekanan.“Kau tau apa yang kamu suka, jadi lain kali lakukan sendiri,” ucap Emma datar setelah memastikan air hangat itu suhu dan aromanya sudah pas.Dia berdiri menuju laci untuk mengambil bathrobe dan dia letakkan di dekat bathup.Damian mengangguk pelan dan mulai mendekat. “Tapi kau tetap melakukannya. Menyiapkan semuanya untukku.”“Anggap saja ini terakhir.” Merasa selesai, Emma berniat langsung pergi dari sana.Namun, dia kalah cepat dengan tangan Damian yang mencekal lengannya. “Apa maksudmu yang terakhir?”Emma mendongak, menatap sorot tajam itu. “Lepas!” tegas Emma menarik lengannya.Ya, Damian melepas lengan Emma. Tetapi pria itu berganti merangk

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 232 - Pengabdian Terakhir

    “Daddy, kapan aku diperbolehkan menembak?” tanya Aiden pada ayahnya yang sedang berlatih fisik di ruang latihan lantai empat mansion milik Luciano itu.Lelaki yang sedang berlari kecil di atas treadmill pun menoleh.“Setelah kita kembali ke Italia, Daddy akan mengajarkanmu banyak hal,” ucap Damian yang sudah berkeringat.“Yeeeaaayyyy!” seru Aiden.Malam itu setelah Aiden makan malam, dia diajak oleh Damian menemaninya latihan fisik. Besok dia akan hadir di tengah para petinggi dunia mafia setelah lama tidak bergabung. Jadi Damian harus tampil dengan maksimal tanpa menunjukkan cacatnya sedikitpun.Menit terus berlalu. Aiden yang awalnya menjadi pemandu sorak, kini pria kecil itu tergeletak di atas kursi empuk dengan mata terpejam.Damian terkekeh ringan. “Sebentar lagi ya, Sayang.”Keringat membasahi keningnya, rambutnya menempel acak. Tangan kirinya menggenggam bar besi untuk menjaga keseimbangan, sementara kaki palsu di kaki kanan diuji ketahanannya dengan latihan beban.Dirasa sudah

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 231 - Keputusan Akhir

    “Pernikahan?” beo Emma menatap Rosetta.“Iya, apa ada yang aneh dengan rencana pernikahan kamu dan Damian?”Rosetta menatap Emma dengan raut sama bingung. Sampai dia bisa menangkap ada keraguan di tatapan Emma dan akhirnya ibunda Damian itu memberinya izin berbicara lebih dulu.“Ah, kamu dulu saja yang bicara. Apa yang mengganggu pikiranmu sampai aku sering melihatmu melamun?"Jika semula tangan Emma bergerak telaten melipat baju-baju itu kini perlahan gerakannya terhenti. Jemarinya saling bertautan, seolah memberinya kekuatan untuk mengungkapkan segala kegundahan hatinya akhir-akhir ini.Bibir Emma akhirnya bersuara pelan. "Aku ingin meminta maaf pada Mama karena harus mengatakan hal seperti ini di saat suasana hati Mama masih belum sepenuhnya membaik." "Bukan keputusan yang mudah untuk sampai di titik ini, Ma. Banyak yang sudah aku dan Damian lalui. Hampir setiap saat ada luka, penderitaan, dan sedih yang saya tahan sekuat mungkin demi memberikan senyum terbaik pada Aiden. Karena s

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 230 - Rencana Pernikahan?

    Langkah Damian terhenti begitu sampai di tikungan menuju taman selatan. Dia mengintip, menangkap dua orang yang sedang bercanda bersama kelinci-kelinci putih dan hitam di sana.“Mommy! Aaaaa! Dia menggigitku!” Alih-alih menangis, Aiden justru tertawa menunjukkan jarinya yang geli karena menyentuh mulut kelinci.“Dia mengira jarimu itu wortel.”“Wortel yang kurus maksud mommy?”“Hahahahaha!”Suara mereka terdengar renyah, polos, dan hangat. Damian keluar dari tikungan perlahan, memperhatikan wanita yang tengah berjongkok di dekat pagar kayu sambil membantu Aiden memberi makan kelinci.Bibir Damian melengkung tipis, terpaku pada Emma dengan rambut yang tidak diikat. Hingga angin sore sempat menerbangkan helaian rambut yang tidak diselipkan ke belakang telinga.“Cantik,” gumam Damian dengan kesadaran penuh.Emma memang cantik. Dia memiliki aura yang berbeda yang membuat Damian jatuh hati pada wanita itu dulu.Wanita yang memiliki karakter kuat itu menjadikan Damian sedikit berani melawan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status