Share

Gara-Gara Pingsan

"Bu, Bu, bangun, Ibu kenapa?" Aku mengusap-ngusap pipi Ibu.

"Eh kenapa ibumu itu San?" tanya Bapak seraya cepat mendekati kami.

"Pingsan, Pak."

"Apa? Ibu pingsan? Bawa ke kamar tamu aja, A," kata Asmi.

Segera aku menggendong ibuku ke kamar.

"Ya udah atuh ya sambil nunggu ibu sadar, silakan semuanya untuk menikmati hidangan yang sudah dipersiapkan," kata Asmi sambil mengekor di belakangku.

Semua orang pun akhirnya menuju tempat prasmanan yang sudah disediakan di ruang keluarga.

"Kok bisa sih Ibu pingsan? Apa karena kecapekan?" tanya Asmi lagi seraya sibuk membantu menidurkan Ibu dengan nyaman di atas kasur.

"Gak Neng, bukan karena itu."

"Terus?"

"Ibu kaget denger Neng ternyata adalah anak orkay," bisikku, Asmi cepat mencubit pahaku.

"Bercanda terus, heran," dengusnya kesal.

"Aw sakit Neng."

"Biarin."

"Pake kayu putih, A," kata Asmi lagi.

"Gak bakal mempan, pake duit baru sadar."

"Aa," kata Asmi sambil mencubitku lagi lebih kencang.

"Bercanda mulu atuh ih heran deh."

Aku hanya cekiki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status