“Payudaraku sakit. Mengapa kamu tidak mengetuk pintu? Sakit tahu,” keluh Yuriel sambil menggosok area dadanya yang sakit.
Wajah dingin Aleandro pecah. Dia menatap dada besar Yuriel yang tengah digosok oleh wanita itu. Bagian depan gaunnya basah oleh susu yang bocor.
Aleandro menelan ludah kering menahan keinginannya yang membara. Dia berdeham dan mengalihkan pandangannya.
“Ini kantorku. Mengapa aku harus mengetuk pintu? Sebaliknya apa yang kamu lakukan di sini?” tanyanya dengan suara dingin dan acuh tak acuh dengan ekspresi tidak peduli.
Entah mengapa Yuriel merasa sedih di hatinya. Aleandro yang dulu sangat perhatian dan mencintainya.
Bahkan saat ia menyiksanya dan mengurungnya, pria masih mencintainya dan merawat luka-lukanya dengan penuh kelembutan, terakhir dia akan memeluknya dengan erat membujuknya untuk tidak bersikap keras kepala atau pun memberontak.
Bahkan saat jari Yuriel tertusuk duri, dia akan panik
Aleandro menindih tubuhnya dari atas.Yuriel terpekik sesaat, namun dia langsung mengerang saat Aleandro dengan buas menyusui dadanya.“Ang—Ah!” Yuriel mengerang menjambak rambut belakang Aleandro.Dia menunduk menatap sosok pria dewasa yang menyusui di dadanya dengan wajah merah.“Alean—ahh … jangan menghisap sampai habis. Itu milik Freyan … ahh,” peringat Yuriel malu sambil mengerang merasakan remasan dan hisapan bibir panas Aleandro.Aleandro tidak peduli. Jika mungkin dia ingin menghabisi susu Yuriel hingga tidak tersisa untuk putranya.Aleandro mendendam pada putranya sendiri karena bisa merasakan susu Yuriel setiap hari sementara dia hanya memimpikan setiap malam.Ayah dan putra adalah sepasang musuh bebuyutan jika menyangkut wanita yang sama.Aleandro tidak bisa menahan hasratnya dan tergesa-gesa bangun dari atas tubuh Yuriel.Dia melepaskan gaun wanita itu bersert
Aleandro meremas sapu tangan itu dengan ekspresi dingin. Tanpa mencari tahu pun, dia sudah tahu siapa pelaku yang menculik YuriSiapa lagi kalau bukan Audrey?Target wanita itu adalah jantung Yuriel, bukan Yuri. Mereka membuat perangkap untuk memancing Yuriel untuk datang sendiri menyelamatkan putri mereka.Aleandro mengeluarkan ponselnya dengan cepat dan menelepon Viktor.“Viktor, kumpulkan semua orang-orang kita dan dapat seluruh kamera pengawas dari perusahaan dan kamera pengawas di Kingstown.”“Baik, Tuan,” jawab Viktor dengan sigap sebelum menutup teleponnya dan melaksanakan perintahnya.Viktor sembari mengumpulkan semua anak buah Aleandro, dia pergi ke ruang kontrol perusahaan untuk memeriksa kamera pengawas perusahaan di ruang dan kamera CCTV di setiap sudut kota Kingstown.Dia menelepon Aleandro begitu dia sudah mendapat video pengawasan perusahaan Gilren.“Tuan, saya sudah mendapat kamera
Di ujung telepon Aleandro tampak tidak mempercayai pendengarannya. Lewis mengabaikan kehidupan putri dan cucunya?“Lewis Flint, apa serius mengabaikan kehidupan putri dan cucumu?!”“Tentu saja aku bisa menyelamatkan putri dan cucuku. Tapi Aleandro Gilren, bukankah kamu memasuki wilayah kekuasaanku untuk mendapatkan putriku dan menjadi menantuku?” kata Lewis dengan sarkastis.“Kamu tidak layak mendapatkan putriku dan menjadi menantuku jika kamu sangat lemah. Bahkan untuk menyelamatkan istri dan putrimu saja tidak bisa.”Aleandro terdiam sambil menggertakkan gigi.Jika ini bukan Kingstown dan berada di Capital, sudah pasti dia akan menyelamatkan Yuriel dan putrinya tanpa meminta bantuan Lewis.Kekuasaannya berada di Capital dan bukan Kingstown. Di Kingstown, jangkauan otoritasnya terbatas dan memerlukan izin Lewis jika menggunakan sumber daya Kingstown untuk menyelamatkan Yuriel.Aleandro tidak bisa m
Aleandro menyeringai menatap anak buah Lewis di belakang Remix. Mereka tampak lebih baik dari anak buahnya.Lewis benar-benar melakukan kata-katanya.“Sampaikan ucapan terima kasihku pada Lewis Flint.” Dia menatap Remix dengan ekspresi angkuh di wajahnya.“Tapi kamu tidak dibutuhkan di sini. Silakan kembali.”Selain dia tidak menyukai Remix, Aleandro takut Remix akan melaporkan keluarga Cameron pada Lewis. Maka rencana akan sia-sia.Anak buah di belakang Remix mengernyit tidak senang. Tapi karena otoritas Lewis sudah dialihkan pada Aleandro, mereka bisa membantah Aleandro.Perintah Aleandro sama dengan perintah Lewis.Remix tersenyum dengan tenang.“Aku sudah dengar keluarga Cameron terlibat dengan penculikan Nona Muda. Tapi tenang saja, aku tidak akan melaporkan keluarga Cameron pada Tuan Lewis.”“Begitu, kah? Tapi mengapa aku harus mempercayaimu?” balas Aleandro sinis.
Wajah Yuriel memerah menahan amarah, panik dan frustrasi.“Jangan membuang-buang waktu Audrey, cepat ambil saja jantungnya. Aku ingin membunuhnya dan mengirimkan kepalanya pada Lewis,” ujar Thomas tidak sabar.Audrey menegakkan punggungnya dan menatap para pengawal di sekitarnya.“Bawa dia ke ruang operasi yang sudah disiapkan,” perintahnya dengan tenang.“Baik, Nyonya Audrey.” Dua pria di belakang Yuriel mengangguk dan mencengkeram lengannya memaksanya berdiri.Yuriel mencoba memberontak namun kedua pengawal itu sangat kuat. “Audrey, aku akan memberikan jantungku padamu dengan suka rela, asal kamu lepaskan Yuri!” serunya panik pada Audrey.Audrey menyeringai.“Itu tergantung pada keputusan Tuan Thomas,” ujarnya menatap Thomas dengan tatapan penuh artiTentu saja Thomas tidak akan membiarkan keturunan Lewis hidup, baik itu Yuriel maupun Yuri.Yurie
Wajah Harry berubah pucat melihat putra kesayangannya ditodong dengan pistol.“Siapa kamu?! Apa kamu tahu aku siapa?!” serunya marah pada Aleandro.Aleandro menyeringai.“Tentu aku tahu. Harry Cameron, kamu lintah yang menempel pada Lewis Flint,” balasnya sinis.“Setelah kamu tahu, bagaimana kamu masih berani menodong pada keluargaku?!” katanya menatap Aleandro tajam.Dia mengalihkan pandangannya pada Remix.“Apa kamu akan terus membiarkannya berlaku seenaknya di keluargaku? Remix, kamu anjing Lewis, seharusnya kamu tidak membiarkan orang asing ini memasuki kediamanku—”Dor!Sebelum Harry menyelesaikan kalimatnya Remix dengan wajah tanpa ekspresi menembak ke atas, mengagetkan seluruh keluarga Cameron yang ketakutan.“Remix, apa yang kamu lakukan!” Harry menatap Remix dengan mata membelalak kaget dan marah.Remix balik menatapnya dengan ekspresi ding
Aleandro melirik keluarga Cameron yang menangis ketakutan dan mendengus dingin. “Cepat jalan!” Dia mendorong Gregory untuk berjalan. “Ba-baik.” Gregory gemetar berjalan menunjukkan jalan rahasia yang dilewati Audrey. Remix menatap keluarga Cameron dan memerintah anak buah tanpa ekspresi. “Beberapa di antara kalian harus tinggal mengawasi keluarga Cameron, terutama Harry Cameron.” Remix menatap Harry yang jatuh ke lantai tampak sangat sekarat. Dia tersenyum tipis melihat paha pria tua itu berdarah akibat tembakan Aleandro. “Pastikan kalian tidak membiarkannya melarikan diri atau kalian akan menanggung konsekuensinya.” “Baik Tuan Remix,” jawab anak buah Remix serempak. Remix menatap Harry untuk terakhir kalinya sebelum menyusul Aleandro yang sudah duluan. Beberapa anak buahnya mengikutinya di belakang. Sebagian tinggal untuk mengawasi keluarga Cameron dan Harry. …. Dua pria berotot oran
Satu kapal, dua, tiga … lima … delapan … lima belas … tiga puluh … tiga puluh enam … delapan puluh ….. seratus lima puluh kapal.Aleandro menghitung dalam hati dengan kapal-kapal di dermaga. Total ada 150 kapal di dermaga. Di mana mereka menyembuyikan Yuriel?Hati Aleandro semakin suram mencari setiap kapal satu persatu bersama anak buahnya. Namun masih belum menemukan kapal Audrey atau pun Yuriel. Sementara itu Remix telah melakukan pekerjaannya memaksa petugas pelabuhan untuk melarang setiap kapal berlayar dan kapal-kapal yang sedang berlayar diperintahkan untuk kembali di bawah ancaman Remix.Pada saat itu sebuah kapal pesiar yang berlayar tak jauh dari dermaga berlayar dengan kecepatan tinggi di lautan saat semua kapal berlayar kembali ke dermaga.Mata Aleandro menyipit tajam memandang kapal pesiar yang berlayar dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang. Yuriel pasti berada di k