Share

Part 9

PART 9

“Permisi … permisi ….” Terdengar suara seseorang dari luar.

Siapa lagi yang datang sudah mau magrib begini. Ada-ada saja, untungnya masih sore. Kalau malam hari mungkin aku akan merasakan takut. Dengan malas, kulangkahkan kaki menuju depan.

“Mas Heru ada, Neng?” ucap lelaki bertopi merah itu.

“Oh, ada. Tapi, masih di belakang. Memangnya ada perlu apa, Om?”

“Ini, saya datang nganterin sepasang angsa pesanannya.” 

Benar, dia membawa sepasang angsa putih yang ditali. Buat apa Kakak beli sepasang angsa? Lama kupandang. Menarik.

“Sudah dibayar belum?”

“Sudah, Neng. Saya tinggal nganterin aja, nih. Biasanya disuruh ikat di situ,” tunjuknya mengarah ke cantelan besi.

“Oh, langsung ikatin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status