Share

Part 21

PART 21

“Siti, kamu kembali,” kata Kakak seperti heran.

Berkali-kali ia mengucek mata. Terakhir, ia mencubit pipiku. 

“Ini kamu, Siti?” 

“Apaan, sih, cubit-cubit. Sakit, tau.” 

Wajah Kakak sembab seperti baru habis menangis, dikantong bajunya ada HP yang masih menyala cahayanya.

“Kakak baru aja mau hubungin keluarga di desa,” ucapnya tiba-tiba.

Memang apa hubungannya kedatanganku dengan keluarga di desa? Mengapa pula Kakak menangis. Apa kecelakaan di tempat ini disebabkan oleh Kakak? Aku mulai curiga. Namun, aku masih belum bisa menjadikan ini sebagaii petunjuk. Belum ada bukti nyata. 

Lagian masa iya Kakak tega menumbalkan aku yang adik kandungnya. Jangan-jangan ini gara-gara Mbak Rena? 

“Siti, kamu kenapa luka-luka?&r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status