Beranda / Romansa / Istri Kecil Tuan CEO / SUAMI MEMBOSANKAN

Share

SUAMI MEMBOSANKAN

Penulis: UmiLovi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-05 13:26:38

Setelah seharian berpacu adrenalin selama mengikuti kegiatan Ricky, pulang ke mansion kecil Nicholas serasa kembali ke hutan bagi Eliza. Ia yang terbiasa dengan suasana rumah yang ramai dengan celotehan mamanya atau seliweran pembantu, kini merasakan perubahan yang sangat signifikan sejak tinggal bersama Nicholas.

"Boleh tanya kenapa Nicholas memilih tinggal di mansion kecil itu daripada berkumpul sama kalian di mansion utama?" tanya Eliza pada Ricky, ketika mereka hampir sampai di rumah.

"Entahlah. Sejak lulus SMA kak Nick memilih tinggal di apartemen. Baru lima tahun belakangan ini dia mau pulang ke mansion lagi asal nggak tinggal bersama kami."

"Kenapa memangnya kalo tinggal sama kalian?" Eliza masih belum puas mencerca Ricky dengan pertanyaan.

Ricky mengedikkan bahunya dengan pelan. "Mungkin karena dia nggak suka aku?"

"Apa kalian pernah ada masalah sebelumnya?"

"Nope. Nothing. Dia tiba-tiba saja membenciku. Padahal dulu kami sempat sangat dekat."

"Aneh," gumam Eliz terheran
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Kecil Tuan CEO   DIBALIK TATAPAN MATA

    Cahaya matahari pagi menembus jendela rumah sakit, menyinari wajah pucat Eliza yang baru selesai diperiksa dokter. Nick duduk di sisi tempat tidur, menatap dokter dengan tatapan waswas.“Untuk menjaga kondisi janin, saya sarankan Ibu Eliza menjalani bedrest total selama dua minggu ke depan,” ujar dokter dengan nada tegas namun tenang.“Total?” tanya Nicholas memastikan.Dokter mengangguk. “Tidak boleh bangun kecuali untuk ke kamar mandi, dan itu pun harus dibantu. Jangan terlalu banyak pikiran yang bisa memicu stres. Suaminya harus mendampingi penuh, terutama satu minggu pertama.”Eliza menghela napas pelan, matanya menghindari tatapan Nick. Ia tahu kabar ini penting untuk keselamatan kandungannya, tapi di sisi lain, ruang hatinya masih kacau. Apalagi setelah kemarin.Nicholas menunduk, menandatangani surat pernyataan setuju atas saran dokter. “Baik, Dok. Saya akan menjaga dia.”Tak lama setelah dokter keluar, pintu kamar kembali terbuka. Seorang gadis dengan sweater biru dan rambut d

  • Istri Kecil Tuan CEO   NAMA YANG TERSELIP

    Cahaya matahari menembus tirai putih ruang perawatan tempat Eliza menginap, menyisakan bias hangat yang menyentuh lantai. Nicholas duduk di sofa kecil dekat jendela dengan laptop terbuka dan setumpuk dokumen di pangkuannya. Ia belum tidur nyenyak sejak malam pertama Eliza dirawat. Tapi demi bisa tetap di dekat istrinya, ia memindahkan "kantor"-nya ke sini.Pagi itu, Geri datang membawa map biru tebal.“Ini laporan keuangan divisi dan beberapa kontrak vendor yang butuh tanda tangan, Pak,” katanya pelan, seolah takut membangunkan pasien.Nick berdiri, menyambutnya dengan anggukan lelah. “Thanks, Ger. Aku tanda tangan sekarang aja. Di luar, ya.”Geri mengangguk. Mereka keluar bersama, meninggalkan ruangan untuk memberi Eliza ruang istirahat. Tak lama setelah itu, pintu diketuk ringan dan Anne masuk dengan senyum tipis, membawa buket bunga kecil dan kotak berisi roti kesukaan Eliza.“Eh, Lo baru bangun?” tanya Anne sambil meletakkan bunga di meja.Eliza menyambutnya dengan senyum lemah. “

  • Istri Kecil Tuan CEO   PENJAGA YANG TERLUKA

    Nicholas duduk diam di kursi tunggu di luar ruang rawat Eliza. Ia tak berani masuk setelah perbincangan terakhir mereka. Eliza belum menyuruhnya pergi, tapi juga tak memintanya tinggal. Jadi, Nicholas memilih cara paling aman, yakni menjaga dari jauh.Ia mengecek ponsel sesekali, memastikan tidak ada kabar dari dokter. Tangannya menggenggam secangkir kopi yang sudah dingin, matanya terus mengarah ke pintu. Setiap kali perawat keluar, ia hampir berdiri, tapi kembali duduk.Hingga suara langkah sepatu hak menggema di lorong rumah sakit, diikuti dengan suara bariton yang tak asing.“Sayang, tolong pelan sedikit. Ini rumah sakit, bukan lapangan.”“Anak kita masuk rumah sakit, dan kamu mau aku jalan santai kaya siput?”Nicholas berdiri buru-buru. “Mama… Papa.”Anita langsung menghampiri Nicholas. Wajahnya tegang. “Mana Eliza? Bagaimana keadaannya?”“Sudah jauh lebih tenang, Ma. Tidak ada pendarahan tambahan, dan janinnya masih bisa diselamatkan,” jelas Nicholas singkat.“Syukurlah,” gumam

  • Istri Kecil Tuan CEO   GARA-GARA KAMU

    Pintu ruang IGD terbuka. Seorang dokter muda keluar, mengenakan jas putih dan stetoskop yang melingkar di lehernya. Wajahnya tenang, tapi ada ketegangan halus di matanya.“Keluarga pasien atas nama Eliza?” tanyanya singkat.Nicholas langsung berdiri. “Ya. Saya, Dokter. Saya suaminya."Dokter tersebut mengangguk. “Saya dr. Rayhan. Kami sudah melakukan pemeriksaan awal. Kondisi pasien cukup stabil secara umum. Tidak ada luka dalam yang berat, tapi ...” Dia menarik napas. “Dia mengalami cedera pada tulang ekor dan memar di area pinggang. Yang menjadi perhatian utama kami... adalah kehamilannya.”Sejenak semua terdiam.Nicholas menegang. “Bagaimana dengan kehamilannya, Dok?”Ricky menoleh cepat ke arah Nicholas, lalu ke dokter. “Tunggu. Maksud Anda... Eliza hamil?!”Elina mulai menangis. Anne langsung menggenggam tangannya kuat-kuat.“Kehamilan muda. Sekitar 6 sampai 8 minggu,” lanjut dokter. “Tapi karena benturan yang cukup keras, Eliza mengalami pendarahan ringan di area uterus. Saat in

  • Istri Kecil Tuan CEO   NYARIS SAJA

    Kedatangan Nicholas bukanlah sesuatu yang sudah diatur sedemikian rupa. Pagi sebelumnya, ia hampir masuk ke dalam mobil ketika melihat seorang pria muda bergerak sangat aktif di lapangan, Ricky. Adiknya itu sedang berolahraga di lapangan tennis --tepat di sebelah mansion Nick. Ia sangat santai seakan dirinya tak memiliki beban apapun. "Hai, Kak!" Ricky melambaikan tangan dengan senyuman lebar ketika tatapannya dan Nicholas bertemu. "Tumben berangkat siang?" Nick menarik napas sebentar sebelum akhirnya membuka pintu mobil dengan acuh. Ia tak berminat untuk beramah-tamah sepagi ini pada Ricky. "Mau ke sekolah Eliza juga, ya?" Gerakan tangan Nick terhenti. Ia menoleh pada Ricky dengan tatapan bingung. "Apa maksudmu?" "Emangnya kamu nggak diundang Eliza ke acara pentas seni di sekolahnya? Acaranya hari ini, kan?" Ricky memainkan bola tenis di tangannya dengan lihai, lalu kembali berkata. "Aku pikir kamu juga diundang." "Tentu saja aku diundang." Nicholas menyela dengan tegas, d

  • Istri Kecil Tuan CEO   TERBANG UNTUK TERAKHIR KALI

    Aula besar sekolah dipenuhi suara riuh siswa-siswi. Lampu-lampu panggung mulai dinyalakan satu per satu, menyorot bagian tengah yang sudah disulap menjadi panggung seni tahunan. Semua ekstrakurikuler mendapat giliran menampilkan kebolehan mereka—dari band, teater, hingga cheerleaders. Tahun ini terasa berbeda. Untuk Eliza, ini adalah panggung terakhir sebelum ia lulus.Di belakang panggung, Eliza berdiri menatap cermin panjang. Seragam cheerleader-nya sudah rapi, pita merah menghias rambut kuncir kudanya. Di wajahnya, senyum dan gugup saling berlomba mengambil alih. Untunglah kali ini perutnya masih bisa ditutupi. “Hey, lo udah siap?” Anne datang dari arah belakang sambil membawa sebotol air dan handuk kecil.Eliza mengangguk, tapi tetap memejamkan mata sejenak. “Ini kali terakhir, Ne. Setelah ini gue bukan anak sekolah lagi.”Anne menyodorkan air sambil tersenyum. “Lo bukan lagi anak sekolah, tapi lo tetap Eliza yang luar biasa. Lagipula, lo flyer. Orang-orang datang buat lihat lo t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status