Share

Bab 25 Dilema

Usai bertemu dan mengobrol dengan Allura, Safiya merasa dilema berat. Sebelum ini ia sangat bersikukuh menolak alasan apa pun yang Allura berikan. Ia tidak ingin menikah dengan pria yang tidak mencintainya. Namun, selalu lagi polemik stigma masyarakat soal perawan tua menghantuinya. Hidup di tengah masyarakat yang suka menilai memang sangat sulit. Apalagi jika penilaian itu tergolong penilaian yang buruk. Sebaik apa pun kita ingin mengubahnya, tetap saja, penilaian masyarakat akan terus menempel seperti bayangan kita sendiri.

“Safiya, ini adalah adik saya, namanya Brian. Brian, ini Safiya, sekretarisku di sini. Dia akan menjelaskan tentang tugas dan kantor ini padamu,” ujar Hans–CEO perusahaan Safiya bekerja.

“Baik, Pak.” Allura mengangguk paham. “Mari Pak Brian.” Safiya pun mengajak Brian untuk mengelilingi perusahaan terlebih dahulu sembari menjelaskan fungsi-fungsinya.

 <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status