Share

Bab 56 Praduga

Sinar matahari dari jendela mengenai tepat di wajah Rayan. Laki-laki idaman itu langsung membuka matanya dan tersadar. Padahal tidak sampai satu jam ia tertidur. Mungkin baru setengah jam saja karena ia masih ingin menunggu dan menyambut Allura pulang. Meskipun netranya masih terasa berat, Rayan memaksa dirinya untuk tetap terjaga. Apa lagi medapati rumah masih hanya ada dirinya saja. Allura belum juga pulang sejak kemarin. Rayan semakin cemas. Ia menelepon ke nomor ponsel Allura tapi masih tidak bisa dihubungi. Rayan tidak ingin diam saja kali ini. Ia beranjak membersihkan diri di kamar mandi lalu segera mengendarai mobilnya.

Beberapa belakangan hari ini tampaknya Rayan mengendarai mobilnya lebih cepat dibandingkan kelajuan normalnya. Emosinya pun menjadi naik turun. Mungkin ia lebih sering bersikap normal pada Safiya. Sedangkan bersama Allura, ia lebih sering merasa aneh. Semenjak Allura mengenalkannya dengan Safiya waktu itu, Allur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status