Share

Bab 55 It's My Fault

"Mas Rayan ingin makan apa?" tanya Safiya.

"Tidak perlu, mungkin sebaiknya aku pulang sekarang," jawab Rayan sembari menyesap teh cahmomile-nya yang sudah tinggal sedikit.

"Eh, tapi Mas Rayan belum makan apa pun. Biar aku pesankan sesuatu atau masakkan sesuatu?"

"Itu hanya akan merepotkanmu."

"Tidak Mas, anggap saja ini rumah Mas sendiri. Mana mungkin aku membiarkan rekan kerjaku pulang dengan perut kosong," ujar Safiya meyakinkan Rayan.

"Terserah padamu saja. Sebenarnya aku pun belum ingin pulang."

"Baiklah, biar kumasakkan spageti saja, ya."

"Tentu, apa pun yang kamu ingin masak sekarang."

"Baik, tunggu sebentar biar kumasakkan. Kalau Mas Rayan merasa bosan, Mas bisa setel saja televisi di kamar."

"Ah, tidak. Bagaimana kalau aku mengecek kembali data projek kita?"

"Boleh, laptopnya ada di kamar, di atas ranjangku."

"Oke."

Rayan menuju kamar Safiya dengan tenangnya. Ia se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status