Home / Romansa / Istri Kontrak Sang CEO / Kesepakatan Licik

Share

Kesepakatan Licik

Author: Dian D'n Jell
last update Last Updated: 2023-10-31 21:07:46

Setelah semalaman terus berpikir dengan sangat keras, tanpa sadar pagi ini Violet bahkan masih tertidur dengan pulasnya di atas sofa. Ya, secara teknis dalam ruangan itu hanya sofa sajalah satu-satunya tempat yang bisa digunakan untuk tidur.

Dengan sebuah dokumen yang masih berada dalam dekapannya, Violet tertidur bagaikan putri tidur yang tidak tau bahwa pagi telah tiba. Bahkan Violet pun tidak sadar jika saat ini Vladimir dan juga Jhonatan akan menuju ruangan di mana Violet berada guna menagih jawaban dari Violet.

Benar saja, ketika memasuki ruangan. Dua pria tampan itu tidak menyangka bahwa Violet masih bisa tidur dengan pulasnya seolah tak memiliki beban. Namun yang sebenarnya terjadi, Violet tertidur karna kelelahan setelah kemarin seharian dalam cengkeraman Adel ditambah semalaman terus berpikir.

Alhasil, Vladimir meminta Jhonatan untuk mengambilkannya segelar air. Bukan untuk ia minum. Karna ternyata Vladimir menggunakan air itu untuk menyiram Violet yang masih tertidur pulas ketika ia datang. Tak main-main, Vladimir bahkan menyiram Violet tepat di wajahnya.

Sudah pasti seketika Violet pun terjingkat dan gelagapan. Masih dalam keadaan bingung akhirnya Violet pun duduk di atas sofa dengan basah kuyup. Dan ia terkejt karna ternyata saat ini sudah berdiri Vladimir dan juga Jhonatan di hadapannya.

“Wow! Selamat pagi tuan putri! Apa perlu kuambilkan lebih banyak air untuk mengguyurmu?!” ucap Vladimir.

Dengan mata tajam bagaikan pedang yang siap mencincang Violet dua pria itu terus menatap pada Violet. Sebenarnya Violet sangat kesal dengan sikap mereka yang sangat kasar. Mengingat Vladimir adalah kalangan elite, tapi ia bahkan tidak segan meski itu menyakiti wanita tak berdaya seperti Violet.

Tak ingin membuang banyak waktu dan taanpa basa basi, Vladimir pun segera duduk di hadapan Violet layaknya seorang petugas polisi yang ingin menginterogasi tersangka.

“Waktumu untuk berpikir sudah habis. Jadi cepat katakan apa keputusanmu!”

Violet masih merasa tidak yakin dengan keputusannya. Tapi ia tidak punya pilihan. Hanya dirinya sendirilah yang akan menyelamatkan hidupnya dan itu artinya ia harus segera menjawab tawaran Vladimir dengan cepat.

Dengan gugup Violet meremas tangannya sendiri lalu ia mulai bersuara, “Aku...aku sudah membuat keputusan. Dan aku...bersedia menerima tawaran itu.”

Seketika seulas senyum muncul di wajah Vladimir. Seolah ia sudah bisa menduga bahwa pada akhirnya Violet akan menerima tawarannya dan bersedia untuk menjadi istrinya selama setahun. Dan tak ingin rugi, maka Vladimir pun kembali menyodorkan sebuah dokumen lain untuk Violet.

Kali ini dokumen itu berisi sebuah perjanjian kontrak yang akan disepakati oleh Vladimir dan juga Violet. Tentunya Vladimir sudah menandatangani perjaniian itu dan kini ia hanya perlu tanda tangan Violet sebagai syarat sahnya perjanjian di antara mereka.

Meski secara teknis Vladimir memberi tekanan agar Violet bersedia untuk menerima tawarannya, tapi ia tetap memberi kesempatan pada Violet untuk membaca isi dari surat perjanjian yang akan Violet tanda tangani.

Benar saja. Violet pun mulai membaca isi dari perjanjian kontrak itu dengan sangat teliti. Meski kenyataannya itu tidak akan mengubah apapun. Violet masih membaca dokumen itu dengan serius hingga akhirnya wajahnya pun nampak berubah.

Bukan tanpa sebab. Siapa yang tidak akan kesal jika isi perjanjian itu bahkan lebih dominan menguntungkan Vladimir saja. Dalam surat perjanjian kontrak itu tertulis,

1.Violet Shaw bersedia menikah dan menjadi istri dari Vladimir Maximus Travor selama satu tahun. Selama rentang waktu itu, Violet tidak boleh ikut campur semua urusan Vladimir termasuk urusan pribadi.

2.Violet akan mendapatkan fasilitas dan jatah bulanan sebagai seorang istri. Namun Violet harus melakukan semua yang diperintahkan oleh Vladimir.

3.Setelah satu tahun pernikahan Vladimir dan Violet akan resmi bercerai. Violet akan dibebaskan tanpa syarat apapun dan akan mendapat uang sebesar $5.000.

4.Perjanjian bisa berubah kapan saja.

Yang membuat Violet meradang adalah poin ke empat dari isi perjanjian. Bagaimana bisa ada sebuah isi perjanjian yang dapat berubah dengan sesuka hati. Tak terima dengan isi perjanjian itu maka Violet berkata, “Perjanjian macam apa ini?! Semuanya hanya menguntungkanmu saja dan tidak adil bagiku!”

“Memangnya kenapa?! Bukankah yang kau inginkan hanyalah kebebasan? Toh pada akhirnya kau akan bebas juga,”

Pada akhirnya Violet hanya bisa mendengus kesal. Mau bagaimana lagi? Ia bahkan tidak punya pilihan. Untuk sekarang ini lebih penting adalah memiliki harapan untuk bisa bebas dari kehidupan bobroknya yang semakin hancur itu.

Dengan tangan bergetar Violet pun menandatangani surat perjaniian kontrak itu. Dan benar saja. Tepat setelah itu Vladimir pun segera meminta ajudannya yang tidak lain adalah Jhonatan untuk segera menyiapkan acara pernikahan karna besok pernikahan Vladimir dan Violet akan dilangsungkan.

Bukan hal yang sulit bagi Jhonatan untuk menyiapkan semua yang dinginkan oleh Vladimir. Meski tentunya acara pernikahan itu haruslah sangat mewah dan juga spektakuler. Jangan tanya. Meskipun hanya sebuah pernikahan kontrak saja, tapi Vladimir tetap akan memberi kesan pada masyarakat demi citra keluarga Travor.

Sebelum acara pernikahan dilakukan esok hari, Jhonatan pun menemui Vladimir. Jika biasanya ia akan menanyakan pada Vladimir mengenai detail yang akan ia lakukan, kali ini Jhonatan tidak melakukan hal itu.

Dengan serius Jhonatan justru bertanya, “Apa kau yakin dengan semua yang akan kau lakukan, Tuan Travor?”

“Ada apa, Jo? Bukankah kau mengenalku dengan sangat baik. Sejak kapan aku tidak yakin dengan keputusanku?”

“Aku tau, Tuan. Tapi, apa kau yakin jika wanita itu tidak akan membuat masalah di kemudian hari?”

Vladimir pun tersenyum miring setelah mendengar kekhawatiran Jhonatan. Lalu dengan wajah liciknya Vladimir berkata, “Jangan khawatir, Jo! Perjanjian itu akan menyudutkannya. Lagipula, aku akan melakukan apapun demi mendapatkan warisan dari ayah!”

“Tapi, Tuan. Dalam wasiat Tuan Besar, istrimu akan mendapatkan 60% dari saham dan kekayaan keluarga Travor,”

“Aku tidak bodoh, Jo! Sudah kupikirkan tentang itu. Dan kupastikan wanita bodoh itu tidak akan tau!”

Benar saja. Keesokkan harinya seperti yang dikatakan oleh Vladimir, acara pernikahan pun digelar. Di sebuah gedung mewah yang sudah pasti milik keluarga Travor, akhirnya Violet dan juga Vladimir melangsungkan acara pernikahan. Sebuah pernikahan termewah yang dihadiri oleh para elite seantero London.

Acara itu bahkan disiarkan secara langsung di semua saluran media karna para reporter bahkan hadir selama 24 jam. Meski pernikahan tuan muda Travor itu begitu hebat, sayangnya semua itu hanyalah sebuah permainan tak berarti bagi Vladimir.

“Dengar, Violet! Bersikaplah mesra di hadapan semua orang!” ucap Vladimir.

“Tapi...begitu banyak orang di sana. A-aku...tidak terbiasa,”

“Lakukan saja apa yang kuperintahkan! Jika kau sampai membuat kesalahan, maka kupastikan kau akan menyesal!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang CEO   Protektif

    Setelah seharian bertugas Jhonatan masih menyempatkan untuk memeriksa kondisi kedai kopi miliknya. Dan seperti biasa di sanalah Jhonatan dan Ginger bisa bertemu dan menghabiskan waktu mereka berdua di tengah kesibukkan pekerjaan.Walau hanya sekedar minum kopi bersama sembari mempersiapkan jadwal pekerjaan untuk besok, tapi bagi mereka itu adalah waktu yang sangat penting untuk melanggengkan hubungan mereka. Ya, meski nyatanya mereka berdua belum juga berniat untuk menikah.“Apa kau sudah tau tentang akan datangnya senior kaum bangsawan yang sudah lama meninggalkan London?” tanya Ginger sembari menyeruput kopinya.Jhonatan pun mengangguk ringan lalu menjawab, “Ya. Tuan Wiliam Audrey. Dan kurasa kehadirannya adalah sebuah pertanyaan yang besar.”“Ha?! Memangnya kenapa? Apa kau mengenalnya?” tanya Ginger yang heran dengan pendapat sang kekasih.“Tidak juga. Tapi dulu, ayahku pernah bercerita bahwa William Audrey dan Tuan Besar Travor adalah sahabat. Dan ia justru pergi di saat keluarga

  • Istri Kontrak Sang CEO   Menyelinap

    “Paman Wiliam? Kenapa tiba-tiba ke London?” tanya Vladimir pada Jhonatan.“Aku juga tidak tau. Yang pasti, orangku mengatakan bahwa tujuan utama Tuan Audrey adalah Travor Corp.”“Tidak masalah. Lagipula dia adalah sahabat ayahku.”“Apa kau yakin? Bahkan Delecour pun dulunya adalah sahabat Tuan Besar Travor.”Seketika Vladimir pun menatap heran pada Jhonatan. Karna ucapan Jhonatan jelas mengisyaratkan bahwa Vladimir harus berhati-hati pada sosok Wiliam Audrey. Dan seolah Jhonatan merasa tidak percaya pada Wiliam Audrey.“Apa maksudmu? Kau berpikir bahwa paman Wiliam punya niat buruk padaku?” tanya Vladimir tanpa basa-basi.“Aku tidak bisa memastikan itu, tapi kehadirannya yang begitu tiba-tiba bagiku terkesan sangat aneh.”Ya, Vladimir mengakui bahwa apa yang dipikirkan oleh Jhonatan memang masuk akal. Namun ia tidak bisa merespon apapun kali ini karna memang ia tidak bisa sembarangan menuduh seseorang tanpa adanya bukti jelas.“Ya, kau memang ada benarnya. Tapi sebaiknya kita bahas ma

  • Istri Kontrak Sang CEO   Berteman Lagi

    Sementara itu di kantornya, Vladimir nampak sibuk dengan pekerjaannya. Ya, sejak kembalinya Violet ia memang menjadi lebih serius dalam bekerja. Bukan hanya karna perusahaan yang terancam berpindah tangan, tapi juga karna semangat hidupnya telah kembali seteleh ia bertekat untuk kembali mendapatkan keluarganya.Tak disangka, saat itu ada seseorang yang sedang mengamatinya dari balik kaca pintu ruangannya. Hingga akhirnya orang itu pun mengetuk pintu ruangan kantor Vladimir. Dan sangat mengejutkan karna ternyata dia adalah Jhonatan.Ya, Vladimir memang cukup heran dengan kehadiran sang mantan ajudannya itu. Tapi ia juga sangat senang karna setelah bertahun-tahun akhirnya Jhonatan kembali menginjakkan kakinya di ruangan sang CEO pemilik perusahaan Travor. Karna itu artinya, kini hati Jhonatan mulai luluh dan memaafkan Vladimir.“Aku senang setidaknya kau mulai kembali seperti dirimu.” Ungkap Jhonatan tanpa basa-basi.Dengan sumringah Vladimir pun berkata, “Aku juga senang kahirnya kau m

  • Istri Kontrak Sang CEO   Kebenaran Hatimu

    Sebanranya Violet tak ingin menerima bantuan dari Vladimir. Tapi ia juga tau ia pasti akan mati membeku jika membiarkan dirinya dalam keadaan basah semalaman. Apalagi hujan yang semakin deras dan sudah pasti mereka baru bisa bergerak setelah pagi. Maka terpaksa akhirnya Violet pun menerima jaket milik Vladimir untuk ia pakai.“Berbaliklah! Jangan mengambil kesempatan karna ruang terbatas!” ketus Violet.Meski merasa konyol tapi Vladimir pun berbalik membelakangi Violet yang sedang mengganti bajunya. Sementara itu ia sendiri pun melepas kaos yang ia pakai dan mengeringkannya di dekat perapian.Dalam hati Vladimir berkata, “Dia tetap saja konyol. Apa dia lupa kalau aku bahkan sudah melihat setiap jengkal dari tubuhnya?”Setelah nya mereka pun menghangatkan diri dengan duduk di dekat perapian. Violet terus menjulurkan tangannya di dekat api sambil sesekali menggosokkan kedua telapak tangannya untuk menghilangkan dingin di tubuhnya.Sedangkan Vladimir, ia justru nampak termenung menatap h

  • Istri Kontrak Sang CEO   Terjebak Di Hutan

    Violet lantas benar-benar pergi meninggalkan Vladimir yang masih berdiri mematung menatap Violet. Namun dengan sangat kesal akhirnya Violet pun masuk ke dalam tendanya.“Mungkin aku memang tidak layak mendapatkan cinta dari siapapun. Tapi tidak pernah kuberikan cintaku pada siapapun selain dirimu.” Batin Vladimir.Setelah seharian semua orang disibukkan dengan semua persiapan, akhirnya mereka pun makan siang bersama. Keakraban sangat terasa di antara semua orang meski mereka berasal dari dua perusahaan yang berbeda.Tentu saja semua itu bisa terjadi berkat ide Violet yang akhirnya berhasil membuat karyawan dari kedua perusahaan menjadi satu.Setelah acara makan siang usai, akhirnya Violet pun mengumumkan dan dan memberi arahan tentang fungame yang akan dimulai besok pagi. Pada semua peserta Violet selalu mengingatkan agar mereka saling menjaga dan bekerja sama terutama dalam satu tim.Kemudian, Eric pun tampil sebagai ketua panitia pelaksana. Dengan lugas ia memberikan arahan dan pand

  • Istri Kontrak Sang CEO   Bakti Alam

    “Ha?! Apa maksudmu dengan amal bakti perusahaan?!” ucap Violet yang sedikit bingung dengan sepupunya yang tidak lain adalah Eric.Lalu dengan santainya Eric pun menjelaskan, “Well. Anggap saja itu seperti memberi para karyawan waktu untuk bersenang-senang. Menjamin otak mereka tetap waras adalah kewajiban perusahaan.”“Maksudmu kau ingin semua karyawan berlibur begitu?”“Kurang lebih seperti itu tapi kurasa harus lebih bermakna.”“Kenapa dari tadi kau terus saja berbelit-belit?! Jelaskan dengan rinci!”Ya. Karna sudah lama sekali Delecour Corp tidak memberikan trip untuk para pekerja, maka Eric mempunyai ide untuk melakukan amal bakti perusahaan. Pada dasarnya para karyawan memang akan melakukan trip tapi mereka juga akan melakukan fun game bersama.Bukan tanpa alasan. Eric berpendapat selain memberikan penyegaran pada mental para karyawan, dengan adanya fun game maka pemilik perusahaan juga akan mengetahui sejauh mana kekompakkan para karyawan. Dan sudah pasti semua itu akan berpenga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status