Share

Bagian 41

Setelah memilih masing-masing satu balon, aku membayar.

Jujur saja, hati ini sakit, melihat betapa terlalunya Agam pada Aira. Lelaki itu benar-benar harus diberi pelajaran.

Kami sudah berada di mobil saat ini. Kulajukan kendaraan roda empat secara pelan-pelan. Mas Agam dan kroninya terlihat berdiri di samping jalan. Kebetulan sekali, ada kubangan air bekas hujan tadi siang. Segera kulajukan mobil dengan cepat agar air yang menggenang itu mengenai tubuh mereka. Dan, kejahatanku sukses. Badan mereka pasti basah kuyup. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Hasdi Nursi
ih kenapa buku harian itu tidak di bawa ke persidangan untuk tambahan bukti perceraian. sem0ga cepat cerai dan Nia mendapat suami yg baik yg tulus mencintainya dan anak",,
goodnovel comment avatar
Windi Sopia
nah klo gini kan adem,meski sakit tapi si agam tau diri juga akhirnya gak bikin geram mulu ...
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
habis gelap terbitah terang.. btw Irsya mandul katanya.. di calon ayah yang baik dan sayang sama anak² cuma belum bisa punya anak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status