Share

7

last update Last Updated: 2025-08-28 18:42:30

Setelah hari ulang tahun Kayla berlalu dengan cukup

kacau, kini Kayla dipusingkan oleh dua hal. Pertama, ia

pusing harus menghadapi ayahnya setelah mengacaukan

acara perjodohan yang ia atur. Lalu yang kedua, ia sibuk

menenangkan Raka yang marah. Sebab rupanya Naomi

juga ikut serta dalam rencana Bayu untuk merencanakan

tipuan acara makan bersama untuk merayakan ulangtahun

Kayla.

Singkat cerita, Raka bisa ditenangkan oleh Kayla, dan pada

akhirnya memberikan hadiah yang telah ia persiapkan.

Singkat cerita, setelah hampir seminggu berlalu dari hari

ulang tahunnya, Kayla mendapatkan telepon dari Bayu.

Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi

kemarahan ayahnya, Kayla mengangkat telepon dari

ayahnya itu.

"Kamu harusnya beritahu Ayah kalau kamu sudah punya

pacar. Apalagi kalau pacarmu itu adalah Yuda,"ucap Bayu

membuat Kayla seketika terperanjat. la sungguh tidak bisa

memproses situasi ini.

"Ayah kenal sama om--maksudku, Ayah kenal Mas Yuda?"

tanya Kayla.

"Tentu kenal. Dia salah satu teman dari kakak kamu yang

sukses dan berasal dari keluarga terhormat. Makanya Ayah

setuju kalau kamu sama dia. Seminggu lagi kita akan

mengadakan pertemuan keluarga. Lalu membahas

rencana pertunangan dan pernikahan kalian," balas Bayu

membuat Kayla terkejut bukan main.

Dada Kayla bergemuruh, dan ia segera berkata, "Kok tiba-

tiba bahas pernikahan? Kami belum lama memulai

hubungan, kami masih dalam proses saling kenal. Jelas

terlalu cepat untuk bahas pernikahan."

"Kalau kalian udah saling sayang dan kedua keluarga

sudah sama-sama setuju, ya hal selanjutnya adalah

pernikahan. Asal kamu tau, ibunya Yuda itu teman sekolah

mendiang ibumu. Jelas dia setuju kalau kamu nikah sama

Yuda," balas Bayu.

Ucapan Bayu itu menambah kebingungan Kayla. Kenapa

situasinya malah menjadi lebih runyam? Lalu Bayu

mematikan sambungan telepon setelah berkata, "Jangan

mengacau, pertemuan keluarga akan berlangsung satu

minggu kemudian."

Tentunya kini Kayla merasa pikirannya kacau. la ingin

bertemu dengan Yuda untuk membahas hal ini. Rupanya

itu bertepatan dengan Raka yang baru tiba sepulang kerja.

Wajah Raka tampak tegang, dan sorot matanya tampak

tajam menatap Kayla. Lalu Raka bertanya dengan nada

tinggi, "Apa maksudnya ini? Kenapa tiba-tiba ayah ingin

menikahkan kamu dengan Yuda?"

Kayla merasa jengkel karena rupanya ayahnya juga sudah

memberitahu Raka. "Memangnya sejak kapan kamu dekat

dengan Yuda? Kamu bahkan belum lama berpisah dengan

Aidan dan punya pengalaman pahit. Terus sekarang kamu

mau nikah sama om-om yang bahkan belum lama kamu

kenal itu?" tanya Raka lagi.

"Kok Abang marah banget? Bukannya Abang sendiri

ngerasa kalau om Yuda orang baik dan bisa dipercaya?

Enggak masalah dong kalau aku punya hubungan sama

dia," balas Kayla.

Raka menggeleng dan menjawab, "Dia mungkin orang

baik, tapi Abang enggak bakal restuin hubungan kalian."

Sebelum Raka sempat menyelesaikan kalimatnya, suara

langkah kaki terdengar. Raka yang sadar bahwa yang

datang adalah Yuda, ia segera bersikap protektif pada

Kayla. Seakan-akan takut adiknya dicuri oleh Yuda. "Si

Bangsat ini berani banget ya ngegoda adek temennya

sendiri?! Apa nikah? Jangan mimpi!" seru Raka.

"Justru sebaliknya, aku yang tergoda oleh adikmu, Raka,"

balas Yuda membuat Raka menjadi sangat jengkel.

"Si Bangsat, sadar diri! Kayla itu masih kecil, dan beda usia

kalian bahkan beda sepuluh taun!" seru Raka tampaknya

sangat emosi.

Namun, Yuda masih tetap tenang. Yuda menjawab, "Kayla

sudah dewasa, dia tau apa yang dia lakukan. Lalu untuk

masalah usia, bukannya usia adalah angka? Hal yang

terpenting adalah perasaan kami satu sama lain."

Jelas saja jawaban Yuda itu membuat Raka semakin

marah, bahkan terdorong untuk melemparkan pukulan

untuk Yuda, dan untungnya dengan mudah dihindari Yuda.

Kayla segera menengahi dan berseru pada Raka, "Kalau

Abang pukul Om Yuda, aku enggak mau ketemu sama

Abang lagi!"

Raka tampak tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan

sengar. Lalu Raka bahkan bertanya, "Sekarang kamu

bahkan membela dan melindungi si Bangsat yang tua

bangka ini?"

Kayla menghentakkan kakinya dan berseru, "Jangan

panggil Om Yuda begitu! Emang bener dia udah tua, tapi

dia bukan bangsat!"

***

Kayla dan Yuda duduk berhadapan di beranda rumah

Yuda. Raka tentu tidak ada di sana, karena Kayla berkata

ingin berbicara secara serius berdua saja. Kayla tentunya

menceritakan rencana Bayu dan Eva. Karena semua ini

terjadi karena sandiwara mereka tempo hari, maka

sekarang Kayla menanyakan cara menghentikan

antusiasnya orangtua mereka menikahkan mereka.

Namun, dengan nada santai Yuda malah berkata, "Karena

sudah seperti ini, bagaimana kalau kita menikah saja?"

Kayla terperangah sejenak. la mengira Yuda hanya

bercanda, tetapi tatapan pria itu serius. "Om gila ya?" Kayla

mengulang kata-kata itu dengan suara ragu.

"Justru aku tengah mencegah untuk tidak sampai menjadi

gila. Aku tahu situasinya rumit, tapi kita sama-sama

memiliki tujuan. Aku ingin membuat ayahku berhenti

menggangguku dengan semua ekspektasinya, dan kamu

ingin menghindari perjodohan sekaligus membuat Raka

bisa berhenti mengurus dirimu dan mulai hidup untuk

dirinya sendiri. Bukannya ini adalah kesepakatan yang

menarik?" tanya Yuda.

"Ya, itu kesepakatan yang menarik. Tapi, aku enggak mau

nikah kalau akhirnya nanti pisah. Itu malah bakal buat

bang Raka makin tertekan untuk ngurusin aku. Ayah juga

pasti bakal manfaatin situasi itu buat sepenuhnya nyetir

kehidupan aku. Lagian, niat awal Om udah jelek. Cuma

mau ngebuat ayah Om kesel, kayaknya kalau kita nikah, itu

malah nambah masalah," balas Kayla.

Yuda tersenyum kecil sebelum menjelaskan, "Terlepas dari

niatku untuk membuat ayahku kesal, aku tetap melihat

pernikahan sebagai hal yang sakral. Ketika kita menikah

nanti, aku akan menjagamu menggantikan Raka, dan

kamu hanya perlu jadi diri kamu sendiri. Kita harus

bekerjasama untuk menjadi partner hidup untuk hidup

bersama dalam waktu yang panjang. Karena kalau kita

berpisah setelah satu dua tahun bersama, itu hanya akan

membuat ayah kita semakin bertekad untuk menjodohkan

dan menyetir kehidupan kita."

Kayla menunduk, memikirkan kata-kata Yuda. Menikah

dengan Yuda memang terdengar gila, tapi di saat

bersamaan gagasan tersebut juga menjadi solusi untuk

lepas dari tekanan ayahnya. "Jadi, bisa dibilang aku akan

melakukan usaha terbaik untuk mempertahankan

pernikahan kita. Jika bukan kau yang memintanya, jelas

aku tidak akan membuatmu menjadi seorang janda. Jadi,

sekarang kamu pikirkan saja penawaranku ini baik-baik,"

tambah Yuda.

Kayla menghela napas. Pertama, dia memang tidak ingin

melakukan pernikahan yang diatur oleh ayahnya. Kedua,

menikah berarti bisa membuat Raka tak akan merasa

terus-menerus harus melindunginya. Ketiga, menikah

dengan Yuda sepertinya pilihan terbaik dalam situasi ini.

Tidak hanya memiliki latar belakang yang telah diakui oleh

Bayu, Yuda memiliki penampilan menawan, dan juga sikap

baik. Sikapnya bahkan lebih baik daripada Aidan.

Pada akhirnya, Kayla pun terbujuk dan berkata, "Oke,

kayaknya emang enggak ada pilihan lain. Ayo kita nikah.

Tapi gimana sama bang Raka? Dia kayaknya enggak setuju

banget sama hubungan ini."

Yuda tersenyum penuh percaya diri. "Tenang saja, Raka

pasti akan memberikan restu," balas Yuda yang memang

sudah merencanakan semuanya dengan rapi.

"Oke masalah bang Raka jadi urusan Om, nah sekarang

kita beralih ngomongin kesepakatan pernikahan kita. Aku

punya syarat," ucap Kayla.

"Apapun syaratnya, aku akan memenuhinya," jawab Yuda,

meyakinkan.

"Om udah memenuhi dua syarat dari calon suami idaman

aku. Menawan dan tampan, jadi tinggal satu lagi. Yaitu,

setia. Om harus janji, enggak bakalan selingkuh apa pun

situasinya. Kalau emang suatu hari nanti tiba saatnya Om

udah enggak butuhin kesepakatan ini dan ada niat buat

mulai hubungan dengan wanita lain, jangan selingkuh di

belakang aku. Mari akhiri hubungan kita lebih dahulu,"

nalas Kayla.

Yuda menatapnya dengan tatapan lembut. Seakan-akan

Yuda menmang paham bahwa Kayla masih dipengaruhi

trauma atas apa yang terjadi dalam hubungan terakhirnya.

Lalu Yuda membalas, "Aku tidak tau tentang masa depan.

Bisa dibilang, aku tidak bisa mengatur takdir yang sudah

Tuhan tetapkan. Tapi, saat ini aku

bukankah pernikahan sendiri adalah sebuah janji? Janji

pada Tuhan untuk saling mencintai, menghormati, dan

menjaga satu sama lain dalam kesetiaan? Apa itu belum

cukup bagimu? Kalau begitu, aku akan mengucapkannya

lebih awal. Aku berjanji setia padamu, Kayla."

Kayla merasa dadanya berdebar kencang dalam

keheningan. Entah bagaimana, perasaan hangat mulai

muncul dalam dirinya. "Oke makasih, Om," cicit Kayla agak

malu.

Yuda sendiri tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya pada

Kayla sembari bertanya, "Jadi sekarang kita sepakat?

Bagaimana kalau kita resmikan kesepakatan kita?"

"Dengan cara apa?" tanya Kayla gugup setengah mati.

"Dengan seperti ini," balas Yuda sembari mengecup bibir

Kayla. Tentu Kayla mematung karena terkejut. Namun,

Kayla tidak menarik diri dan malah membalas kecupan

ringan yang berubah menjadi ciuman lembut yang terasa

sangat mendebarkan. Kayla bisa mengakui bahwa itu

adalah ciuman paling menyenangkan yang paling

menyenangkan di antara semua ciuman yang pernah ia

dapatkan.

Namun, tiba-tiba Yuda menjeda ciumannya dan mengelus

lembut bibir merah merekan Kayla yang tampak basah.

Lalu ia berbisik, "Stop di sini ya. Lebih dari ini, bisa-bisa

aku bukannya menjagamu, tapi malah melahapmu, Kayla."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Manis Om Yuda   57 Sangat Ketat +21

    Hari itu, udara di vila terasa segar, ditemani suara burung-burung dan gemerisik angin di pepohonan. Sagara dan Savira, yang kini sudah berusia satu setengah tahun, tengah bermain bersama Kayla dan Yuda di halaman belakang vila keluarga. Saat ini, keluarga mereka memang tengah berlibur bersama. Termasuk Eva, Suryo dan Bayu yang ikut serta menghabiskan waktu di vila keluarga.Hanya Raka dan Bela yang tidak ikut. Sebab keduanya memang tengah berada di Surabaya karena urusan pekerjaan. Keduanya sekarang sudah resmi menikah, dan Bela sudah resmi menjadi kakak ipar Kayla. Tentunya hal itu membuat Kayla dan Bela menjadi semakin akrab dan dekat saja. Terlebih dengan Bela yang saat ini tengah mengandung. Bela dan Kayla selalu saling bertukar kabar serta tips untuk melalui kehamilan.Saat ini, Kayla dan Yuda tengah menikmati suasana piknik sederhana bersama anak-anak. Si kembar memang tengah asyik bermaik sembari menikmati kudapan yang memang sudah disiapkan oleh Kayla dan Yuda. Si kembar mema

  • Istri Manis Om Yuda   56 Istri Nakal

    Halo guysss lama tak jumpa yah, bdw cerita ini akan saya lanjutkan yah.Dikarenakan kemarin Orang Tua saya sakit jadi saya sempat memutuskan buat end cerita ini. Sebenarnya sih part Om Yuda dan Kayla sudah selesai, Tetapi kita akan lanjut kan Part Raka dan Bella yah Guys....ikutin Ceritanya....Malam itu, Kayla duduk di ranjang sembari menyelonjorkan keduakakinya di atas bantal. Kakinya membengkak, tanda-tanda umum darikehamilan yang kini memasuki trimester terakhir. Yuda sendiri dudukdi tepi ranjang, dengan kedua tangan yang bekerja dengan penuhperhatian. Yuda memang tengah memijat lembut kedua kaki istrinyayang bengkak."Apa terlalu kuat? Atau ini sudah cukup enak?" tanya Yuda,memandang wajah Kayla yang tampak tersenyum.Kayla pun mengacungkan kedua jempolnya dan menjawab, "Ini udahpas, dan enak banget Mas. Kayaknya Mas emang ada bakat di bidangini."Sambil menikmati pijatan, Kayla membuka album khusus yang baru iasiapkan. Di dalamnya, ia mulai menyusun foto-foto hasil USG

  • Istri Manis Om Yuda   55 The End

    Kayla berdiri di depan cermin besar di kamarnya, menatap bayangannya sendiri dengan mata berkaca-kaca. Tubuhnya yang membesar karena kehamilan, perut yang membuncit, tangan dan kaki yang sedikit bengkak, hingga dagu yang kini tampak berlipat, membuatnya merasa jauh dari versi dirinya yang ia kenal. la menghela napas panjang, mencoba menahan air mata yang mulai menggenang. Namun, usahanya sia-sia saat ia melihat Yuda masuk ke kamar, sudah rapi berwarna pastel yang dipadukan dengan celana bahan berwarna cream. Pakaiannya tampak serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Kayla. Berbeda dengan Kayla yang tampak tidak percaya diri dengan penampilannya, maka Yuda terlihat sangat percaya diri dan bersahaja. Hal itu membuat Yuda menjadi terlihat lebih tampan. "Kayla, sudah siap atau belum? Atau kamu perlu bantuanku?" tanya Yuda dengan senyum hangat sambil melangkah mendekat. Namun, senyum itu pudar saat ia melihat mata Kayla yang mulai memerah. "Ada apa? Ken

  • Istri Manis Om Yuda   54

    Pagi itu, Kayla ditemani oleh Yuda pergi ke rumah sakituntuk pemeriksaan rutin kehamilan. Selama, Kaylamenjalani pemeriksaan Yuda selalu setia di sampingnya.Sesekali Yuda menatap layar monitor USG dengan mataberbinar-binar melihat perkembangan calon anak-anakmereka. Setelah selesai, mereka berjalan beriringanmenuju pintu keluar. Namun, langkah mereka tiba-tibaterhenti saat melihat seseorang di depan.Di ujung lorong, Aidan tampak berdiri bersama seorangwanita. Wanita itu tampak mengenakan pakaian yangmemperlihatkan perutnya yang membesar--ia juga sedanghamil besar. Kayla bisa dengan mudah menebak hubungankeduanya. Sebab Bela yang memang sudah resign,ternyata masih menjalin hubungan dengan orang-orang dikantor lamanya. Jadi, Bela masih mendapatkan banyakkabar termasuk kabar mengenai Aidan dan sesekali Belamemberitahu Kayla.Karena itu pula, Kayla bisa tahu kabar terbaru mengenaiAidan. Pria itu rupanya sudah dipecat dari perusahaankarena terus saja lalai dalam pekerjaan

  • Istri Manis Om Yuda   53

    Setelah beberapa minggu berlalu, usia kandungan Kaylapun mencapai tujuh bulan. Tentunya karena itulah, Evayang menjadi satu-satunya anggota keluarga yang dekatdengan Kayla, menekankan untuk menyelenggarakanacara tujuh bulanan dengan benar. Baik dari segi tradisi,maupun dari segi acara keagamaan di mana acarasyukuran diselenggarakan dengan khidmat.Acara tujuh bulanan Kayla diselenggarakan dengan adatJawa yang kental. Mulai dari prosesi siraman hingga doabersama, semuanya berlangsung dengan khidmat. Kayla,yang mengenakan kebaya berwarna pastel, tampakanggun meski kelelahan mulai terlihat menghiasiwajahnya. Di sisi lain, Yuda tampak lega dan penuhsemangat sepanjang acara, tentunya alasannya tidak lainadalah ia tidak jadi botak.Setelah berjuang cukup lama untuk meyakinkan Kayla,pada akhirnya Raka berhasil menyelamatkan Yuda darikeinginan impulsif Kayla untuk membuatnya botak.Dengan menggunakan filter dari media sosial, Rakamenunjukkan kepada Kayla simulasi Yuda dengan k

  • Istri Manis Om Yuda   52

    Kayla duduk di sofa ruang keluarga, memandangisemangkuk sup ayam hangat yang beraroma menggoda. BiAyu memang membuatkannya karena pernmintaan Kaylasendiri. Namun, saat sudah jadi, kini perut Kayla malahtiba-tiba terasa mual hanya dengan melihatnya. lamenghela napas panjang, merasa lelah dengan kondisitubuhnya yang terus saja mengajaknya berperang.Padahal kondisinya sempat membaik. la bisa makan apapun yang ia inginkan setelah melewati periode mualpaginya. Namun, sekarang kondisinya kembali tidak bisadiajak kompromi. Karena bisa saja, makanan yang sangatia inginkan tiba-tiba akan membuatnya mual saat sudahtersaji di depannya. Situasi ini sudah lebih dari cukupmembuat Kayla merasa frustrasi, apalagi ia biasanyamemiliki nafsu makan besar dan bisa menikmati makananapa pun tanpa halangan."Kenapa, kok tidak dimakan? Bukannya tadi kamu mausop ayam bikinan bi Ayu, ya?" suara lembut Yuda sembarimeletakkan gelas berisi air putih yang dicampur denganperasan lemon di atas meja.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status