Share

6

last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-28 18:17:48

Sore itu Kayla dan Yuda kembali makan bersama. Namun,

itu di luar janji Yuda mentraktir Kayla karena sudah

membantu mengurus Monalisa. Ini adalah ajakan spontan

saat Yuda melihat Kayla yang tampak sangat bersedih. Kini,

mereka makan di warung satai yang memang langganan

Kayla. Di atas meja, piring-piring berisi tusuk satai menjadi

saksi betapa lahapnya mereka menikmati makanan

bersama. Tepatnya Kayla yang menghabiskan sebagian

besar satai ayam tersebut.

Kayla menatap dua puluh lima tusuk sate yang telah ia

habiskan. Lalu Kayla berkata, "Kayaknya aman deh

nambah lima belas tusuk lagi."

Yuda yang tengah menyeka sudut bibirnya tampak terkejut

membalas, "Kalau memang mau tambah, ya pesan aja.

Tapi pastiin jangan berlebihan. Kalau mau, kita bisa

bungkus untuk bawa pulang."

"Pantes Bang Raka percaya banget sama Om Yuda sampai

kasih izin aku pulang sama Om," balas Kayla yang memang

memberitahu Raka terlebih dahulu saat akan pergi dengan

Yuda. Kebetulan, Yuda memang tengah ada acara di dekat

area vila dan mampir karena Raka memintanya.

"Tidak perlu memuji seperti itu, pesan apa pun yang kamu

mau,' ucap Yuda.

Kayla tertawa senang dan segera memesan satai lagi. Kali

ini Kayla akan menggadonya tanpa nasi. Sembari

menunggu pesanannya dibuat, Kayla menatap yuyda dan

bertanya, "Om enggak malu makan sama cewek yang porsi

makannya kayak kuli begini?"

Yuda menatapnya sejenak, lalu menggeleng. "Mungkin

karena aku bekerja di bidang kuliner, jadi secara alami aku

malah senang lihat seseorang yang makan dengan lahap,"

jawab Yuda.

Kayla agak terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh

Yuda, lalu ia berkata, "Wah beruntung yang jadi pacarnya

Om. Dan aku enggak seberuntung itu. Karena selama aku

pacaran sama Aidan, aku enggak bisa makan leluasa selagi

kami jalan. Aidan bilang malu kalau aku makan seperti

biasa. Jadi, aku harus nahan diri."

Yuda mengernyit seolah tak percaya mendengar kalimat

itu. "Kalau begitu, dia bukan pasangan yang tepat untuk

kamu. Selain masalah cinta, hal yang terpenting dalam

menjalin hubungan adalah kamu harus mencari seseorang

yang bisa menghargai dirimu dan menerima diri kamu apa

adanya. Menjalin hubungan dengan seseorang yang tau

nilai kamu dan menghargai kamu, akan membuat kamu

bahagia," balas Yuda.

"Makasih sarannya ya, Om. Tapi untuk saat ini, aku masih

belum terpikir untuk memulai hubungan lagi. Hatiku

belum sembuh," ucap Kayla.

"Apa mungkin karena itulah, tadi kamu menangis? Kamu

sedih gara-gara mantan pacar kamu itu?" tanya Yuda yang

secara garis besar sudah mendengar dari Raka terkait kisah

putusnya Kayla dan Aidan.

Kayla menggeleng. "Manusiawi aku ngerasa sedih. Aidan

bilang cinta sama aku, tapi gara-gara aku enggak mau

menuhin nafsunya selama kami pacaran, dia malah

jadikan itu alasan untuk selingkuh. Sekarang aku udah

enggak sedih karena dia lagi, karena aku tau dia bukan

orang yang tepat buat aku. Orang bilang, aku beruntung

karena melihat sifat asli dia sebelum hubungan kami

benar-benar serius."

"Cara pikir yang bijak. Kamu memang beruntung berpisah

dari pria yang tidak bisa mengendalikan selangkangannya

sendiri. Lalu kenapa tadi kamu menangis?" tanya Yuda lagi.

"Tadi Om enggak dengar pembicaraan bang Raka sama

pacarnya? Aku nangis gara-gara denger pembicaraan

mereka. Aku ngerasa bersalah. Selama ini aku enggak

sadar sudah jadi beban buat bang Raka."

Pada akhirnya Kayla menceritakan apa yang membuatnya

merasa terganggu, dan Yuda mendengarkan dengan

seksama. Setelah itu barulah Yuda bertanya, "Sebenarnya,

aku rasa Raka tidak pernah merasa bahwa kau itu

bebannya. Tapi terlepas dengan benar atautidaknya hal

itu, sekarang apa yang kamu pikirkan?"

Kayla menerima pesanannya terlebih dahulu sebelum

menjawab, "Karena aku enggak mau jadi beban bang Raka

lagi, jadi aku kepikiran apa lebih baik aku nikah aja? Aku

rasa kalau aku nikah, bang Raka bisa fokus sama hidupnya

sendiri tanpa harus terus mikirin dan jagain aku."

Yuda teringat dengan cerita Raka tempo hari dan bertanya,

"Berarti kamu mau menerima perjodohan yang ayahmu

rencanakan?"

Mendengar pertanyaan itu, Kayla langsung menggeleng.

"Justru aku malah bertekad untuk nikah sama lelaki

pilihanku sendiri. Lelaki yang memenuhi tiga syarat."

Yuda mengangkat alisnya penasaran sebelum bertanya,

"Tiga syarat? Apa saja syaratnya?"

"Menawan, mapan, dan setia," jawab Kayla dengan tegas.

Yuda hanya tersenyum saat mendengar apa yang

dikatakan oleh Kayla sebelum membalas, "Sepertinya

situasi kita hampir mirip. Ayahku juga akan

menjodohkanku dengan wanita pilihan yang sesuai

dengan kriteria menantu idamannya. Tapi, aku tidak

berniat untuk menurutinya."

"Kalau Om sih pantes dijodohin. Udah tua, boro-boro

nikah, pacar aja enggak ada," balas Kayla membuat Yuda

jengkel.

"Jangan mengejek, situasi kamu juga tidak lebih baik.

Lengah sedikit saja, kamu mungkin akan benar-benar

dinikahkan secara paksa. Sekarang, lebih baik kita bicara

serius. Bisa dibilang situasi kita sama-sama terdesak. Jadi,

apa kamu bekerjasama saja?" tanya Yuda tampak

mengabaikan terlebih dahulu tingkah menyebalkan Kayla

barusan.

Kayla spontan membeo, "Kerja sama?"

Yuda mengannguk. "Ayo bekerjasama untuk menghadapi

ayah kita. Menikah jelas terlalu ekstrim, tapi menjadi

pasangan kekasih untuk menghindari perjodohan masing-

masing terdengar masuk akal, kan?" tanya Yuda.

Hanya saja, Kayla malah bertanya dengan penuh drama,

"'Apa sekarang Om nembak aku? Jangan bilang karena

enggak bisa dapetin bang Raka, sekarang Om beralih sama

aku? A-Aku jadi pelarian?"

Yuda menyentil kening Kayla dan berkata, "Jangan drama,

sekarang pikirin baik-baik tawaranku itu, Kayla. Aku rasa,

Raka juga tidak akan cemas jika kamu menjalin hubungan

dengan sahabat yang ia percaya."

***

Kayla menatap pantulan dirinya di cermin. Saat ini dirinya

tampak manis dengan setelah dress warna pastel dan

rambut yang ia gerai bergelombang. Hari ini, Kayla ulang

tahun dan ayahnya sudah mengatur acara makan malam

bersama di sebuah restoran. Namun, ia harus pergi sendiri

ke restoran karena Raka diminta untuk mengajak Naomi,

hingga kini pergi menjemput pacarnya itu. Mereka akan

bertemu di restoran yang telah ditentukan.

"Padahal aku kira ayah marah karena aku nolak rencana

perjodohan yang dia buat, tapi ternyata enggak. Kayaknya

karena sekarang Fio dan Aidan udah menikah, jadi rencana

perjodohan itu batal" ucap Kayla yang memang sudah

kepalang senang dengan pemikirannya sendiri.

Sayangnya, begitu sampai di restoran, kebahagiaan Kayla

buyar begitu saja. Tidak ada acara makan keluarga untuk

merayakan ulang tahunnya. Lalu yang paling membuat

Kayla kecewa adalah pesan ayahnya yang baru saja masuk,

"Ayah sudah mengatur kencan untuk kamu dan calon

suami yang sudah ayah pilihkan."

Jelas, Kayla merasa sangat kecewa. Bayu sama sekali tidak

peduli dengan Kayla, dan tetap memaksakan

kehendaknya. Pelayan resto mengantarkan Kayla menuju

meja yang telah dipesan Bayu, dan terlihat seorang pria

muda yang tampaknya datang bukan atas kehendaknya

sendiri. Kayla merasa enggan untuk menghabiskan waktu

dengan pria asing itu.

Rupanya pemilik resto sekaligus chef utama resto tersebut,

diam-diam mengamati Kayla dari ambang pintu. Orang itu

tidak lain adalah Yuda. Bayu rupanya memang mengatur

kencan untuk putrinya di restoran fine dinning milik Yuda.

Yuda sendiri baru tau, karena rupanya reservasi dilakukan

atas nama orang lain.

Lalu Yuda tiba-tiba teralihkan karena kedatangan kedua

orang tuanya. Namun, mereka tidak datang berdua, tetapi

diikuti oleh seorang wanita muda yang Yuda yakini sebagai

calon menantu pilihan ayahnya. Dengan cepat, Yuda segera

menuju ke arah Kayla yang masih terpaku di tempatnya

berdiri. Lalu Yuda berbisik, "Aku akan membantumu keluar

dari situasi ini, jadi ikuti alurnya."

Sejujurnya, Kayla terkejut bukan main. Mengingat

beberapa hari ini, ia berusaha untuk menghindari Yuda

karena ajakan tidak masuk akal pria itu tempo hari.

Sebelum Kayla tersadar dari rasa terkejutnya, Yuda tiba-

tiba merengkuh lembut pinggang ramping Kayla. Lalu Yuda

mencium pipi Kayla dengan begitu alami sembari berkata

dengan suara lantang, "Selamat ulang tahun, Sayang."

Kayla menegang dan menatap Yuda dengan kedua

matanya membulat tak percaya. Lalu Yuda memberikan

isyarat yang membuat Kayla segera menyadari apa yang

harus ia lakukan. "Ma-Makasih ya ... Mas," jawab Kayla

sembari menarik sebuah senyuman manis.

Sementara Eva dan Suryo yang melihat hal itumematung

di tempat mereka. Lalu Eva tampak memeluk tangan

suaminya dan berkata,"Calon mantu kita cantik ya."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Manis Om Yuda   11

    "Kalau ada apa-apa, langsung telepon Abang. Termasukkalau Yuda ngapa-ngapain kamu," ucap Raka membuatKayla mengernyit."Ngapa-ngapain gimana maksudnya, Bang?" tanya Kayla.Raka yang memang sudah memasukan koper berisibarang-barangnya ke dalam mobil, tampak menghelanapas panjang. la gelisah akan meninggalkan adiknyasepenuhnya dalam pengawasan Yuda. Mengingat saat ini dirinya memang waktunya ia pergi dan tinggal di luar kota.Selama ini dirinya sudah menunda kepindahannya sebisamungkin karena cemas dengan Kayla yang akan tinggalsendirian.Namun setelah Kayla menikah pun, rasa cemasnya masihsaja tersisa. Padahal ia tahu, Yuda adalah orang yangbertanggungjawab. la tidak mungkin mengkhianatijanjinya. Raka menjawab, "Ya contohnya kalau diaselingkuh atau ngelakuin hal kasar sama kamu. Walausebenarnya, Abang sendiri tau dia bukan tipe orang yangngelakuin semua hal itu.""Kan Abang udah kasih restu aku nikah

  • Istri Manis Om Yuda   10

    Pagi itu, Kayla terbangun dengan tubuh yang terasa pegal, terutama pada pinggang dan kedua betisnya. Lalu area intimnya terasa sangat ngilu. Bahkan saat bergerak sedikit saja sudah berhasil membuatnya mengerang kecil. Yuda yang sudah terjaga sejak tadi tampak duduk di samping Kala dengan posisi canggung. Yuda tampak gugup ketika mengamati Kayla. Lalu dengan hati-hati Yuda bertanya, "Apa masih sakit?"Alih-alih menjawab, Kayla yang masih berbaringtertelungkup kini menoleh ke arah Yuda. Dengan keningmengernyit, Kayla bertanya balik, "Apa Om mau ngelakuinhal yang sama kayak tadi malam?"Yuda terdiam, sedikit terkejut dengan pertanyaan Kaylayang tiba-tiba. la berpikir sejenak, berusaha menangkapmaksud dari pertanyaan Kayla. Namun, sebelum ia sempat menjawab, Kayla melanjutkan dengan nada bingung, "Aku benar-benar enggak paham. Kenapa orang-orang bisa kecanduan ngelakuin hal itu? Bahkan rela melakukannya sebelum nikah, padahal rasanya sakit dan sama sekal

  • Istri Manis Om Yuda   9

    "Jangan tegang begitu, nanti malah rasanya lebih sakit,"ucap Yuda sembari mencium leher Kayla hingga membuatbulu kuduknya meremang.Saat ini Kayla dan Yuda sudah berada di aras ranjang.Pencahayaan kamar sengaja dibuat remang agar Kaylatidak merasa terlalu malu ketika mereka melakukankegiatan ranjang perdana mereka sebagai pasangan suamiistri. Bagi mereka berdua, ini adalah pengalaman pertamamereka yang jelas sangat bersejarah. Karena itulah,mereka berusaha untuk melakukannya dengan penuhkehati-hatian dan perhitungan."ih Om geli," rengek Kayla ketika tangan Yuda sudahmenyusup ke dalam baju tidur yang Kayla kenakan danmulai mengelus lembut setiap inci kulit mulus istrinya itu."Jangan panggil om begitu disaat kita tengah di atasranjang, rasanya aneh sekali," balas Yuda masih belummenghentikan sentuhannya.Lalu sebelum sempat mendapatkan kesempatanmersepons, Kayla sudah lebih dulu kembali dibuat terkejutkarena Yuda melepaskan pakaian yang Kayla kenakanhingga menyisakan p

  • Istri Manis Om Yuda   8

    Singkat cerita, dua bulan kemudian Kayla dan Yuda benar-benar memulai serangkaian acara untuk pernikahanmereka. Semuanya berjalan dengan mulus, bahkan Rakayang sebelumnya marah, kini mendukung pernikahantersebut. Pernikahan diselenggarakan dalam serangkaiantradisi jawa kental. Alih-alih Bayu dan Resa yang mengurussemua keperluan pernikahan Kayla, malah Eva dankeluarga dari pihak ibu kandung Kayla yang mengurussemuanya. Termasuk acara langkahan hingga siraman.Setiap detail disiapkan dengan teliti agar acara ini menjadimomen yang istimewa. Tradisi demi tradisi dijalankandengan seksama, membawa Kayla dalam perjalananmenuju hari pernikahan yang sakral. Di setiap tahapanprosesi, Kayla selalu ditemani oleh Bela. Sahabatnya itutak pernah bisa menyimpan rasa penasaran pun akhirnyabertanya pada Kayla di tengah persiapannya untuk prosesiakad nikah."Emang sih aku yang kasih saran buat mepet tetangga hotkamu, tapi bukannya ini terlalu ugal-ugalan? Maksud aku,kamu baru pisah sam

  • Istri Manis Om Yuda   7

    Setelah hari ulang tahun Kayla berlalu dengan cukupkacau, kini Kayla dipusingkan oleh dua hal. Pertama, iapusing harus menghadapi ayahnya setelah mengacaukanacara perjodohan yang ia atur. Lalu yang kedua, ia sibukmenenangkan Raka yang marah. Sebab rupanya Naomijuga ikut serta dalam rencana Bayu untuk merencanakantipuan acara makan bersama untuk merayakan ulangtahunKayla.Singkat cerita, Raka bisa ditenangkan oleh Kayla, dan padaakhirnya memberikan hadiah yang telah ia persiapkan.Singkat cerita, setelah hampir seminggu berlalu dari hariulang tahunnya, Kayla mendapatkan telepon dari Bayu.Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapikemarahan ayahnya, Kayla mengangkat telepon dariayahnya itu."Kamu harusnya beritahu Ayah kalau kamu sudah punyapacar. Apalagi kalau pacarmu itu adalah Yuda,"ucap Bayumembuat Kayla seketika terperanjat. la sungguh tidak bisamemproses situasi ini."Ayah kenal sama om--maksudku, Ayah kenal Mas Yuda?"tanya Kayla."Tentu kenal. Dia salah satu teman

  • Istri Manis Om Yuda   6

    Sore itu Kayla dan Yuda kembali makan bersama. Namun,itu di luar janji Yuda mentraktir Kayla karena sudahmembantu mengurus Monalisa. Ini adalah ajakan spontansaat Yuda melihat Kayla yang tampak sangat bersedih. Kini,mereka makan di warung satai yang memang langgananKayla. Di atas meja, piring-piring berisi tusuk satai menjadisaksi betapa lahapnya mereka menikmati makananbersama. Tepatnya Kayla yang menghabiskan sebagianbesar satai ayam tersebut.Kayla menatap dua puluh lima tusuk sate yang telah iahabiskan. Lalu Kayla berkata, "Kayaknya aman dehnambah lima belas tusuk lagi."Yuda yang tengah menyeka sudut bibirnya tampak terkejutmembalas, "Kalau memang mau tambah, ya pesan aja.Tapi pastiin jangan berlebihan. Kalau mau, kita bisabungkus untuk bawa pulang.""Pantes Bang Raka percaya banget sama Om Yuda sampaikasih izin aku pulang sama Om," balas Kayla yang memangmemberitahu Raka terlebih dahulu saat akan pergi denganYuda. Kebetulan, Yuda memang tengah ada acara di dekat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status