Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
“Tuan muda, sudah empat tahun, kau harus segera kembali, tuan besar memintaku untuk membawamu kembali ke Spectra.”"Saat ini Spectra sedang dalam masalah besar, tuan besar berada dalam kondisi kritis, tuan muda pertama juga masih belum siuman sampai hari ini, hanya kau yang bisa memimpin Spectra saat ini."Sebuah Roll Royce berhenti di depan pintu Toya Spa, seorang pria yang dikenal dengan nama Toby Mars berdiri di samping pintu mobil, dengan raut wajah tanpa ekspresi kemudian menjawab seorang pria tua.Pria tua ini bersetelan jas inggris dengan topi hitam sambil memegang tongkat emas hitam di tangannya.“Wah, sudah empat tahun, aku harus bersyukur karena dia masih mengingatku.”Senyum tipis dari bibir Toby Mars terlihat, tatapan mata tajam dalam keheningan terpancar, dia sudah tidak memiliki pemikiran apapun tentang Spectra."Waktu itu, ketika ayah mendengarkan perkataan dari wanita itu, hanya karena aku adalah anak yang tidak sah, dia dengan kejam mengusirku dan ibuku dari Spect
Semua karena aku tidak punya pencapaian apapun, semua karena aku dianggap menantu yang tidak berguna.Mendengar suara putrinya yang lemah dan menyedihkan, Toby Mars mengepalkan tinjunya dan berkata, "Aku akan mengumpulkan uang."Ketika Helena mendengar ini, pupil matanya melebar dan hatinya sedikit bergetar sambil menatap punggung Toby.Dia ternyata masih pantas untuk dianggap laki-laki.Toby berbalik dan menatap Helena. Dia berjalan menghampiri Helena dan segera menghapus air matanya, dia kemudian meninggalkan ruangan itu di tengah keramaian cacian dari semua orang."Kakek, lihat, Toby sudah terlalu lancang!""Betul, manusia tidak berguna itu berani-beraninya tidak mendengarkanmu!"Keluarga Pitch saat ini seperti sedang mengalami kebakaran.Sang kakek pun hanya dapat menggelengkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa.Apakah Toby bisa mengumpulkan uang sebanyak itu?Ah!Helena melihat ke belakang sambil menyaksikan kepergian Toby, dia merasa sangat tidak berdaya saat ini.Meskipun
Toby Mars merasa tidak berdaya, dia menunduk, tersenyum sedikit dan berkata, "Maaf, aku punya janji dengan seseorang."Ketika Diana Mayer mendengar ini, ekspresi wajahnya sangat tidak wajar, dia berteriak dengan jijik dan sangat kencang, "Bocah compang camping macam kau apa bisa berkencan dengan seseorang di Imperial Private Lounge kami? Jangan bercanda! Pergi sana, jangan menghalangi bisnis kami!"Dia terus menatap Toby Mars dengan tatapan yang sangat dingin, ejekan di matanya sangat terasa mengintimidasi.Toby Mars mengerutkan alisnya dan masih berbicara dengan sopan, "Aku benar-benar punya janji. Aku punya masalah mendesak, jadi tolong biarkan aku lewat."Setelah itu, Toby Mars melangkah dan berjalan menuju aula utama.Diana Mayer segera mengikuti dan menarik baju Toby Mars, "Kau sepertinya salah tempat, disini adalah Imperial Private Lounge, orang-orang yang datang ke sini semuanya adalah orang kaya dan terpandang. Sedangkan kau? Apa yang bisa diharapkan darimu? Apa bisa kau memb