Home / Rumah Tangga / Istri Pengganti sang CEO / Bab 17 Kamu Begitu Ingin Hamil?

Share

Bab 17 Kamu Begitu Ingin Hamil?

Author: Lily
Malam harinya, seorang pelayan mengetuk pintu kamar Ferdy.

Chelsea mengira pelayan itu mau mengantarkan makan malam, jadi dia membuka pintu. Namun, dia melihat pelayan itu malah datang dengan tangan kosong.

“Bu Chelsea, Bu Anissa memintamu turun untuk makan malam bersama.”

Sejak kehilangan penglihatannya, Ferdy selalu makan di kamarnya, sehingga tentu saja Chelsea juga ikut tidak keluar kamar.

Ini adalah pertama kalinya Anissa menyuruh mereka ke bawah, sehingga tentu saja membuat Chelsea punya firasat tidak enak.

Chelsea mengomel dalam hati, tapi menjawab dengan patuh, “Oke, Pak Ferdy dan aku akan segera turun.”

Setelah pelayan itu pergi, Chelsea menoleh ke belakang untuk menatap Ferdy dan berkata, “Apa Nenek akan membuat masalah lagi?”

Ferdy berkata tanpa ekspresi, “Kamu bisa menolaknya.”

Chelsea menggelengkan kepalanya dan berkata, “Nggak bisa, nanti image-ku sebagai menantu baik jadi rusak.”

Kemudian, dia bergumam sambil berpikir, “Tapi, kalau kita turun untuk makan, seharusnya bisa makan sampai kenyang, ‘kan?”

Ferdy menggerakkan bibirnya, tapi untuk sesaat tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan itu.

Tak lama setelah pelayan turun untuk melapor pada Anissa, Chelsea membantu Ferdy berjalan ke ruang makan.

Baru saat itulah Chelsea menyadari bahwa meja makan itu sudah penuh dengan orang.

Anissa memperkenalkan Chelsea pada semua orang satu per satu, “Ini Om Damian, ini Tante Vera, dan yang ini kakak sepupu Ferdy yang paling tua, Sandy.”

Mata Chelsea mengikuti arahan tangan Anissa. Dia pun menyapa mereka satu per satu.

Vera menutup mulutnya dengan tangan dan berkata, “Ya Tuhan, Ferdy benar-benar menikah dengan seseorang yang ....”

Jelek.

Kata itu disela oleh Damian, yang berdeham untuk mengingatkan.

Vera menatap Chelsea dengan sedikit jijik, tapi juga senang melihat hal yang menimpa Ferdy.

Anak yang tadinya super angkuh itu kini terpaksa menikahi seorang gadis jelek. Ada begitu banyak orang yang akan menertawakannya!

Detik berikutnya, Vera menggerakkan bibir merahnya dan menyapa mereka dengan hangat, “Cepat duduk. Bagaimanapun juga, karena kamu sudah menikah dengan Ferdy, kita semua akan menjadi satu keluarga mulai sekarang, jadi nggak perlu terlalu sungkan.”

Chelsea tahu bahwa Vera sengaja menyindir mereka. Dia diam-diam melirik Ferdy. Melihat Ferdy tidak bereaksi, dia juga tidak memasukkan perkataan itu ke dalam hati.

Chelsea lebih fokus pada hidangan-hidangan yang memenuhi meja. Dia selalu bersama dengan Ferdy akhir-akhir ini. Makanan yang diantar oleh para pelayan sangat terbatas, yang benar-benar membuat dirinya kelaparan.

Saat dia duduk tadi, Chelsea tidak bisa menahan diri dan menelan ludahnya. Suaranya cukup keras, sehingga Ferdy mendengarnya.

Ferdy terdiam sesaat. Apa dia sudah membuat wanita ini kelaparan?

Awalnya, suasana di meja makan itu tampak harmonis.

Setelah mengambil lauk untuk Ferdy, Chelsea hendak menambahkan sayap ayam ke piringnya sendiri. Namun, dia mendengar Anissa berkata dengan santai, “Aku dengar kamu mau mengambil alih Soraya Jewelry?”

Chelsea berhenti sejenak, memandang Anissa, dan mengatakan yang sebenarnya, “Iya, kakekku mewariskan Soraya Jewelry padaku.”

“Ini adalah urusan keluargamu, dan masuk akal jika kamu mewarisinya. Seharusnya aku memang nggak ikut campur.” Anissa menatap Chelsea dan berkata, “Tapi, kamu masih muda dan baru kembali ke Kota Mahara. Banyak hal dalam berbisnis yang belum kamu pahami. Kalau menurutku, sebaiknya kamu jangan menyusahkan diri sendiri.”

Anissa kelihatan bijaksana ketika mengatakan itu. Dari luar, dia terlihat peduli pada Chelsea, tapi nyatanya, dia sedang memperingatkan Chelsea bahwa dia tidak setuju Chelsea mengambil alih Soraya Jewelry.

Chelsea dari awal sudah siap mental dan sama sekali tidak merasa takut. Dia berkata, “Nenek, Soraya Jewelry adalah hasil kerja keras keluarga Soraya selama beberapa generasi. Aku nggak bisa melihatnya jatuh ke tangan orang luar.”

“Kalau kamu kekurangan uang, keluarga Milano punya banyak uang yang bisa kamu belanjakan. Kamu nggak perlu merebut balik Soraya Jewelry.”

“Meskipun keluarga kami mempunyai bisnis yang besar, kami nggak pernah melakukan transaksi yang nggak menguntungkan. Sebaiknya kamu mengurungkan niatmu untuk mewarisi Soraya Jewelry secepatnya.”

Anissa hanya menganggap Chelsea sebagai anak yang masih muda dan tidak tahu apa-apa. “Kalau kamu pintar, sebaiknya kamu berusaha keras agar bisa hamil anak Ferdy secepatnya, supaya bisa mengamankan posisimu.”

“Ma, urusan hamil juga bukan Chelsea yang bisa mengambil keputusan. Lagi pula, masih belum tahu apa Ferdy mau punya anak atau tidak.” Vera menyela dengan nada sinis, “Dulu ....”

“Ma!” Sandy yang sedari tadi diam, akhirnya berkata, “Jangan mengatakan apa yang seharusnya nggak dikatakan.”

Vera menutup mulutnya dengan marah.

Dalam sekejap, suasana di meja makan itu menjadi tegang.

Sebelum Chelsea bisa mencerna semuanya, dia melihat Ferdy berdiri dengan cepat dan berkata, “Menurutku Nenek yang harus mengubah pemikiran Nenek.”

Raut muka Anissa sedikit berubah. “Ferdy, apa maksudmu?”

“Aku nggak mau punya anak.” Setelah mengatakan itu, Ferdy langsung pergi.

Melihat situasinya yang tidak beres, Chelsea berdiri, mengangguk dan meminta maaf pada semua orang, lalu buru-buru mengikuti pria itu.

Setelah memasuki ruangan, Chelsea meraih tangan Ferdy. Dia tanpa sadar bertanya dengan penasaran, “Kenapa kamu nggak mau punya anak?”

Ferdy berbalik badan, mengeluarkan aura yang dingin dan mengerikan.

Dalam kegelapan itu, Ferdy mendorong Chelsea ke dinding dan mengurung tubuh wanita itu dengan tangannya. Dia menundukkan kepala dan mendekat perlahan. Pria ini memiliki pembawaan yang membuat Chelsea tidak bisa melawan.

Ferdy membuka bibir tipisnya dan dengan sengaja merendahkan suaranya, berkata dengan nada yang berbahaya, “Kamu begitu ingin hamil?”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 911 Main Trik Apa Lagi?

    Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 910 Ternyata Bos yang Satu Ini

    Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 909 Aku Memang Kekanak-kanakan

    Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 908 Hadiah untukmu

    Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 907 Kabar Tidak Menyenangkan

    Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 906 Dia Adalah Pencuri!

    “Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status