Erik mengesankan pandangan nya, disampingnya saat ini terdapat muara sungai yang luas, dan tidak jauh darinya juga terdapat hamparan lautan lepas.
“ Sial.” Umpat Erik panik mengingat dia dan kedua gadis cantik itu terpisah, perahu yang semalam mereka naiki sudah pecah, perahu yang berukuran kecil dan kapuk itu tidak mampu menopang tubuh mereka bertiga sehingga rusak, dan membuat mereka terbawa arus dan terpisah."Semua ini Pasti gara- gara benda ini, yang membuatku semalam tiba-tiba pingsan." menatap pengayuh sampan lalu mengambilnya, lalu melemparkannya kedalam muara yang terlihat tenang, namun diluar dugaan, beberapa ekor buaya beraksi, Erik langsung lari Ponrang penting menyelamatkan diri. Hingga dia berhasil bersembunyi dengan memanjat pohon kayu yang cukup besar.“ Tempat ini sangat berbahaya, aku harus mencari keberadaan Mayang dan Siska, aku tidak ingin mereka kenapa-kenapa, lagian berlama-lama ditempatErik juga berharap, seseorang atau nelayan ada yang melihat keberadaan nya, sehingga datang dan memberikan bantuan secepatnya. dia berjalan menuju sebuah bukit bebatuan karang. tanpa sadar Erik menginjak batu hingga membuatnya tergelincir."Aaaaawww ... aaaagghhh.... Erik berhasil berpegangan pada akar kayu, dan kaki bawahnya mampu bertumpu pada batu karang. Erik melirik kebawah yang hampir membuat nya pingsan."Ya Tuhan, jika aku jatuh kebawah. mungkin Tamat lah riwayat ku saat ini." gumam Erik, begitu melihat jurang yang sangat tinggi, dibawah sana juga sudah menanti bebatuan karang yang tajam dan ombak yang siap menghempaskan tubuhnya.Dengan gerakan pelan namun pasti, Erik berhasil kembali keatas."Alhamdulillah, ya Allah ternyata engkau masih memberikan ku kesempatan untuk hidup, aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi setelah kejadian ini, memberikan ku banyak pembelajaran hidup."Ucap Erik disela-sela nafasnya yang masih
Mayang mendekati Siska.“Benda, apa maksudmu?”Rasa penasaran Siska semakin menjadi, dia bangkit untuk melihat benda yang barusan ditendangnya. sambil terus waspada dengan memegang sebuah kayu. Sedangkan Mayang memilih mundur beberapa langkah."Astaga?"Tubuh keduanya bergetar, dengan mata membulat seakan tidak percaya dengan apa yang ada dihadapan mereka berdua saat ini.Keringat dingin kembali membasahi seluruh tubuh keduanya, yang sangat ketakutan, rasanya Siska dan Mayang ingin pingsan atau berpura-pura pingsan namun tidak bisa. rasa takut mengalahkan semuanya.“Aaaaaaaaaaaaa tidaaaakkk....itu....itu... tengkorak kepala manusia, coba kamu perhatikan seksama.”Melihat hal itu, refleks Mayang menendang keras benda itu, hingga terguling-guling jauh.Mereka berdua, berlari tanpa arah.Erik yang ketiduran dibawah pohon rindang, terbangun begitu mendengar suara Teriakan ketak
Reno yang begitu yakin jika Jarwo dan orang-orang nyalah yang telah menculik Mayang, hingga menghilang sampai sekarang. Sehingga Reno terus menyatukan Jarwo, dia tidak akan menyerahkan kepada istri nya itu ditemukan kembali dengan selamat. Reno kali ini sengaja menemui Jarwo, dengan mengajak serta orang-orangnya, namun Jarwo selalu berkilah. Meskipun Reno sudah memberikan ancaman pada Bos mafia itu, mengingat Reno yang juga tidak memiliki bukti-bukti yang kuat. Sehingga dia yakin Jika Reno tidak akan bisa membimbingnya. Reno semakin murka, dia juga mengatur rencana akan menjeblo
"Untuk sementara, pencarian ditepi sungai ini tetap dilanjutkan, sampai menemukan hasil yang diharapkan." ucap kepolisian dan timsar.Semula mama Lauren, sempat mencurigai jika semua yang menimpa Mayang dan Reno, adalah hasil perbuatan dari mantan istrinya Reno, Melani. namun setelah dia memastikan keberadaan Melani yang sekarang menetap diluar negeri, pada saat kejadian menghilang nya Mayang , juga tidak menunjukkan bukti apapun mengarah pada mantan menantunya itu. Apalagi Reno juga memberi penjelasan jika semua ini perbuatan Jarwo dan keluarga tiri Mayang.“Mayang, kami semua sedih kehilanganmu, Nak." gumam mama.Saat ini, mereka hanya bisa membantu memberikan semangat dan kekuatan pada Reno, meskipun tidak memberikan pengaruh apa- apa terhadap laki-laki tampan itu, yang begitu hancur kehilangan wanita pujaannya, paling tidak mereka telah berusaha membujuk dan memberi motivasi untuk Reno agar sa
“ Mas Reno, kamu apa kabarnya mas. Aku sangat merindukanmu sayang. Aku sangat berharap sekali. Mudah-mudahan kami bertiga mendapatkan pertolongan sehingga bisa keluar dari pulau terpencil ini, dan kita berdua bisa bertemu dan berkumpul lagi mas.” Gumam Mayang penuh harap.Suasana hati ayang yang sangat merindukan suaminya, berbeda dengan Siska dan Erik, kedua pasangan ini terlihat mulai saling jatuh cinta, sering kebersamaan mereka beberapa hari ini.Siska tiba-tiba berlari sambil merentangkan kedua tangannya, tersenyum senang menatap sunset yang muncul disenja itu, sehingga memberikan pemandangan yang sangat indah dengan cahaya kuning keemasan nya, serta suasana yang tersa begitu romantis yang hadir diantara mereka.Rambut panjang Siska tergeray lepas, senyum tidak pernah luput menguasai bibirnya. Nampak jelas kebahagiaan yang terpancar disana, gadis itu seakan-akan lupa dengan masalah yang tengah dihadapinya hingga terdampar
“Mayang, kamu ngapain?”“ Ya, berdoa lah agar kita bisa keluar dengan selamat dari pulau ini.” Terang Mayang.“Berdoa, ha...Ha...aku hampir lupa tentang ritual yang satu itu.” Siska tersenyum getir.“Maksudmu, bukan kah setiap agama mengajarkan kebaikan dan cara berdoa dan meminta sesuatu pada sang pencipta.” Ucap Mayang menatap serius Siska.“Aku sudah lama melupakan Mayang, semenjak jatuh ke tangan Jarwo. Aku juga sempat terlena oleh kehidupan mereka yang bebas, sehingga aku tidak begitu memperdulikan tentang keyakinan ku yang sesungguhnya.” Menunduk sedih.“Aku prihatin melihat kehidupan mu Siska, meskipun dihatiku terkecil ku bersyukur, mengingat aku masih belum sempat ternoda oleh mereka, semua ini juga tidak terlepas dari pertolongan mu Siska.” Ucap Mayang.“Iya Mayang, dengan terdampar dipulau ini membuatku sadar. Jika jalan yang aku tempuh
Luna yang juga menyukai Erik, saat itu dipaksa oleh kedua orang tuanya menerima pinangan laki-laki lain yang jauh lebih kaya dan mapan. Erik yang terluka dan kecewa, ingin mengubah kehidupannya. Dia pergi merantau jauh ke ibukota metropolitan, hidup dijalanan sambil terus berjuang. hingga dia bertemu Jarwo, yang saat itu membutuhkan pengawal. Kehidupan baru Erik dimulai, dia bekerja hingga tanpa menggunakan hati dan perasaan. Jarwo pengaruh yang buruk bagi kehidupan Erik.Bahkan tidak lama bekerja, Jarwo pun mengangkat Erik menjadi sa
“Kalian siapa? Dan kenapa berada dipulau terpencil ini berdua?” tanya mereka sambil mendekati Siska yang terlihat panik.“Ceritanya panjang, cepat kalian tolong Kami, lihatlah temanku kesusahan melawan arus di tengah-tengah lautan itu. Aku takut dia kehabisan tenaga dan menyerah.” Ucap Siska.“Ayo cepat, kita harus segera menyelamatkan laki-laki itu.” Ucap nakhoda kapal yang langsung menambah kecepatan kapal nya mendekati lalu mengejar Erik.Erik jatuh, tangan nya yang lemah berusaha untuk mempertahankan papan sambil memeluknya erat.“Aku tidak sanggup lagi. Air laut ini tersa begitu dingin hingga membuat ku lemas tidak bertenaga.” Gumam erik. Tanpa sadar papan yang dipeluknya terlepas. Dibawa arus air laut.Seiring dengan tubuh Erik yang terasa melayang jatuh kedasar lautan. Dia memejamkan mata nya. Erik mersa hidupnya sudah berakhir karena tidak akan ada seorang pun yang akan memberinya pert