"Aku akan melindungimu, sekarang. dan untuk selamanya." Berawal saat kabur dari Rumah, karena tidak ingin dijodohkan dengan laki-laki tua yang akan menjadikan Mayang sebagai istri keempat, dia menyelundup masuk ke mobil Reno. Seorang CEO tampan dan kaya raya, yang sudah memiliki istri yang bernama Melani. Mereka pun bersedia membantu Mayang, mempekerjakan Gadis cantik itu sebagai pelayan dirumah mereka. Karena kesibukan Melani sebagai model dan tidak mau memberikan keturunan pada Reno, membuat Mama Reno menyuruh Mayang menjadi istri kedua Reno, akankah cinta tumbuh dihati mereka? Berhasilkah Melani merebut hati Reno kembali, cinta yang dulu besar kini sudah tidak ada lagi untuk dirinya.
Lihat lebih banyakPerkenalkan namaku Mayang Garcia, 18 tahun. aku anak orang yang cukup berada, namun semenjak Mama meninggal dan papaku menikah lagi, saat itulah kehidupan ku yang indah mulai berakhir, yah aku merasa papa lebih mencintai istri barunya yang cantik Mama Dian.
Mama Dian, sebutan untuk Mama tiriku, yang juga memiliki seorang anak perempuan yang bernama Sintia. belum genap setahun pernikahan kedua papa, Mama Dian dan anaknya mulai menilai sikapnya, mereka sangat suka berfoya-foya dan membeli barang-barang mahal. hal itu membuat papa sedih dan jatuh sakit selama sebulan papaku menyusul ibu.
Sekarang tinggal aku sebatang kara, mama Dian dan kak Sintia tidak pernah mencintaiku, harta kekayaan kedua orang tuaku mulai habis karena keserakahan mereka.
Kata orang-orang aku sangat cantik, Karena kecantikanku itu jugalah awal aku memilih untuk kabur dari rumahku sendiri, masih diingatkan olehku, kejadian naas saat malam dimana aku berhasil kabur dari tipu daya kak Sintia, yang sengaja ingin menjebak dan menyerah keperawanan ku pada seseorang laki-laki hidung belang, tentunya dengan keseimbangan yang cukup besar dari mereka sebelumnya.***
“Ayolah Mayang, untuk kali ini saja temani kakak. Tolong ya dek.”
"Mayang takut kak, dan Mayang belum pernah masuk ketempat seper itu."
"Ngak usah takut, kakak akan menemanimu. kita hanya sebentar lagi."
Sintia mengatup dua belah tangannya membujuk adik tiri nya itu untuk menemaninya kesebuah Club malam, yang diadakan disebuah Hotel berbintang, yang sangat mewah dan berkelas dimana tidak sembarangan orang yang bisa memasukinya.
"Baiklah kak."
Mayang pasrah, seiring langkah kaki mengikuti Sintia. memasuki tempat yang penuh gemerlap cahaya lampu dan musik yang memecah gendang teliga, Sintia tersenyum sambil membimbing adiknya yang masih remaja dan lugu itu memasuki Club malam yang terdapat dilantai sebelas hotel, yang berdekatan dengan kamar sang penguasa Jarwo.
“Minumlah dek, ini minuman yang sangat enak dan termahal di ditempat ini. Kakak yakin kamu bakal menyukainya.” Ujar Sintia membantu meminumkan.
“Tapi kak.”
Mayang mencoba untuk menolak, Namun sang kakak tirinya dan teman-temannya terus memaksa dan membujuknya Mayang. Bahkan mereka terus menyodorkan minuman kemulut Mayang.
“Minuman ini ampuh mengurangi beban pikiran dan kesedihan, bahkan mampu membuat kita terbang melayang.” bujuk mereka. sehingga tanpa ragu Mayang langsung meneguk minuman tersebut meskipun sedikit tapi mampu membuat kesadaran nya berkurang.
“Kepalaku pusing kak.” Mayang memijid pelipisnya, berusaha untuk tetap sadar.
Melihat hal itu Sintia mengulum senyum saling memberi kode dengan teman-temannya. paling tidak malam ini Mayang akan memberikan nya banyak uang. Karena dia sudah mempertaruhkan Mayang dengan sejumlah uang pada bos mafia yang bernama Jarwo.
“Mayang kamu pusing ya dek, sebaiknya kamu istrahat dikamar yang sudah kakak pesan. Nanti kamu langsung masuk saja ke No 302, jangan salah ya dek.” Bujuk Sintia yang masih ingin melanjutkan minum-minum bersama teman-temannya.
“Baik lah kak,”
Belum jauh Mayang berjalan, dia mulai curiga, ketika secara tidak langsung Mayang mendengar kakaknya menghubungi Jarwo, yang tengah menunggu dia dikamar 302.
“Bos tenang saja, Mayang tidak akan melawan. Sekarang gadis lugu itu sudah berjalan menuju kamar bos, selamat bersenang-senang bos.” Ucap Sintia sambil tersenyum senang.
“Degh..... ternyata dugaanku benar, kak Sintia ternyata sengaja menjebakku, dan menjual ku pada Jarwo sialan itu.”
Mayang berusaha mengumpulkan kesadarannya, dia langsung bersembunyi diantara para pengunjung yang mulai ramai, bersyukur bagi Mayang dia berhasil kabur ke jalan raya melalui pintu belakang club.
“Aku harus kabur, Mama dan kakak tiri ku sama-sama jahat, ternyata mereka tidak pernah menyerah untuk memberikan ku pada Jarwo.”
Mayang berhasil pulang kerumah, suasana Rumah yang sepi dimanfaatkan Mayang untuk membawa kabur surat-surat Rumah dan ijazahnya.
Sebenarnya, Mayang sudah mengetahui dari awal tentang laki-laki yang sudah menunggu nya di Club, diadalah Jarwo, meskipun Mayang sudah sering menolak keras keinginan ibu tiri dan kakak tirinya yang berusaha untuk menjodohkan Mayang dengan pak Jarwo, laki-laki tua yang ingin menjadikan Mayang sebagai istri keempat nya. Jarwo melakukan berbagai cara untuk mendapatkan Mayang, termasuk meng iming-iming kan ibu dan kakak tirinya dengan sejumlah uang.
"Syukurlah, aku harus memanfaatkan situasi Rumah yang sepi untuk kabur. mama, papa doakan Mayang agar selamat dan berhasil kabur dari Rumah kita sendiri." Mayang mengusap air mata sebelum kembali kabur dari rumahnya.
Mayang terus berlari, berusaha untuk berjalan sejauh mingkin, sambil membawa tasnya yang menyimpan sertifikat Rumah peninggalan kedua orang tuanya, termasuk ijazah SMA dan surat berharga lainnya.
"Aku tidak sanggup lari lagi... huuuufffss.... huuuufffss.." mengatur pernafasannya.
Mata Mayang langsung membulat, ketika melihat sebuah mobil mewah terparkir di pusat perbelanjaan tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini."Aku harus bisa menyelusup masuk kedalam mobil itu, seperti nya mereka orang baik. semoga saja mereka mau menolong diriku."
Mayang memanfaatkan pencahayaan yang temaram, dan pemilik mobil yang lengah karena sedang asyik ngobrol ditelpon, sehingga dia tidak menyadari jika Mayang berhasil menyelinap masuk kedalam mobilnya tersebut.
Senyum mengembang dibibir Mayang ketika mobil mulai melaju kencang membelah jalanan menuju kota lain, Rasa capek dan pusing karena masih terpengaruh oleh minuman, membuat Mayang tertidur begitu saja sambil memeluk tas ransel nya.
tidak ada yang menyadari keberadaan Mayang saat ini.Reno seorang CEO Tampan dengan usianya yang sudah tiga puluh satu tahun, dan istrinya Melani dua puluh tujuh tahun, mereka asyik ngobrol, tanpa menoleh lagi pada jok mobil belakang mereka.
“Puas hari ini belanja nya sayang?” Ucap Reno, sambil fokus nyetir mobil, sesekali melirik istrinya Melani yang terlihat mulai kacapean.
“Puas banget, terimakasih ya mas. karena selalu berhasil dan mampu menyenangkan istri mu ini.” Ucap Melani tersenyum manja.
“Buat kamu, apa sih yang ngak.”
Setelah menempuh perjalanan jauh, mobil Reno sudah memasuki perkarangan Rumah mewah mereka. Rumah yang sudah seminggu ini mereka tinggal kan, karena Melani dan Reno sedang berkunjung kerumah orang tua istri nya, dan pulang nya mereka menyempatkan diri untuk berbelanja alat-alat kecantikan untuk Melani.
“Akirnya kita sampai.” Ucap Melani kegirangan.
Reno membuka pintu untuk Melani, kemudian berjalan menujub jok belakang mobil untuk mengambil belanjaan mereka, Cekklek.... membuka pintu,
“Aaaahhg…siapa kamu?”
Reno terlonjak kaget, begitu juga dengan Melani yang berjalan mendekati suaminya, dan kaget melihat seorang gadis remaja yang memeluk sebuah tas berwarna hitam.
“Turun kamu, kamu pasti pencuri yang menyelundup dan berhasil masuk kedalam mobil ku kan?” bentak Reno geram.
"Saya... saya mayang." ,
Subuh berkumandang, Naira mendengar suara orang mengaji dan dilanjutkan dengan suara azan subuh yang indah begitu mencoba membuka mata yang masih terasa ngantuk, sambil berusaha mengangkat tangan Rama yang indah sempurna di pinggangnya. suasana pagi yang begitu dingin membuat nya enggan untuk beranjak dari atas ranjang "Semalam kami kembali telah melakukan hubungan layaknya suami istri, dan aku sangat menikmati permainan itu, meskipun tanpa merasa takut lagi. ada apa ini.... apa aku telah menerima dan mencintai suamiku mas Rama." Naira melamun sambil mengingat-ingat kejadian semalam.Naira mengungkapkan wajah tampan Rama, ya
"Sayang, apa kamu sudah sisp. untuk malam pertama kita." bisik Rama." Mas, maaf ya. aku belum siap untuk ini." ucap Naira gugup. mengingat hanya mereka berdua saja yang berada dikamar pengantin ini." Naira, kamu sejarang sudah sah mebjadi istri ku, sayang. aku tidak bahkan menyakiti mu. kita akan melakukan nya mengikuti perasaan dan naluri kita berdua. sehingga kamu akan bisa menikmati keindahan cinta yang sesungguhnya." ucap Rama.Naira memejamkan matanya, untuk mengurangi rasa gugup, ketika merasakan sentuhan bibir Reno menyentuh bibirnya. ciuman Reno semakin dalam." Sangat cantik." gumam Rama memandangi wajah istri nya.Rama mengangkat tubuh Naira, dan menidurkan nya dirancang pengantin mereka, melihat Naira yang tidur terlentang. benar-benar membuat Rama bergairah, dia seakan melihat bidadari cantik, perlahan Rama mendekat menatap wajah yang sangat cantik dan Natural, kulit Naira sangat putih mulus. Hembusan nafasnya tepa
Namaku Naira, aku hidup sebatang kara. kedua orang tuaku sudah lama meninggal Dunia, untuk bertahan hidup. aku bekerja tanpa pilih-pilih, mulai bekerja sebagai pelayan restoran dan kafe, mengingat ijazah yang aku miliki hanya tamatan SMA. sehingga aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Meskipun sampai sekarang aku masih belum mengetahui alasan pasti tuan Rama ingin menikahi ku, tapi sekarang aku tidak memiliki keraguan lagi terhadapnya, mengingat, tatapan matanya yang tulus, bahkan baku melihat kejujuran disana. sehingga aku membulatkan tekad untuk menerima dirinya sebagai suamiku.Meskipun aku sempat mendengar, jika dia dulunya juga sudah pernah menikah, tapi aku tidak mempermasalahkan semua itu, selagi dia sangat perhatian dan memperlakukan aku dengan baik.Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Rama didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Rama tidak tanggung-tanggung dia meme
" Apa, Naira berada diluar kota dan bekerja disebuah kafe. baiklah tetap awasi dia. kalau perlu beli kafe tersebut agar kita bebas mengawasi Naira."" Baiklah bos."Rama kembali tersenyum senang, dia merasa bagian hidupnya telah kembali. tanpa pikir panjang Rama pun segera meluncur ke kota yang disebut kan tempat Naira kabur dan menghilang darinya.***Naira merasa aneh, kafe yang semula ramai pengunjung berangsur-angsur sepi, begitu juga dengan para karyawan yang lain." Ada apa ini?"Belum terjawab rasa penasaran Naira, pintu masuk kafe tiba-tiba tertutup rapat. yang menyisakan dua orang pelayan.Dua orang pelayan, Tia dan Edo, yang semula teman baru Naira di kafe ini. juga bersikap aneh terhadap nya."Nona Naira dilakukan duduk, mulai sekarang kamu tamu kehormatan kami dikagetkan ini."" Hey apa kalian kalian?" ucap Luna bingung." Ya sayang, mereka akan menjamu kita dengan hidangan terbaik kafe ini." Rama
" Sial, Naira ternyata kabur dariku " Rama mengepalkan tangannya emosi. dia benar-benar marah." Rey, cepat sehat orang-orang kita. untuk melacak keberadaan Naira." perintah Rama emosi." Baik tuan."" Aku tidak ingin kehilangan lagi, Naura harus ditemukan. dia adalah Luna ku." ucap Rama panik.Hari ini Rama dengan pakaian santai, mendatangi kos-kosan tempat Naira, termasuk restoran tempat nya bekerja tapi hasilnya nihil.Rama sesekali mengedarkan pandangannya ke semua pelayan wanita disana, namun sudah satu jam berlalu sosok wanita cantik yang ditunggu-tunggu nya tidak kunjung memperlihatkan wajah nya. Rama mulai gusar sambil sesekali mengusap kepala nya."Kemana perginya Naira ya?" ucap Rama panik, dan kembali mengecek ponselnya, berharap orang-orang suruhan nya memberikan informasi tentang keberadaan Naira.Cindy, yang kebetulan melihat keberadaan Rama, segera masuk ke restoran dan mendekati pria tampan tersebut." Selamat
Malam ini Naira tidak bisa tidur, dia berjalan mondar-mandir sambil terus memikirkan cara, agar bisa kabur dari Rama. yah meskipun dia akan dikatakan oleh orang-orang sebagai gadis bodoh, yang berani menolak ajakan untuk menikah dari seorang CEO tampan dan kaya raya.Naira terlonjak, ketika deringan ponsel mengagetkan nya. tertera nama Cindy, sahabat baiknya." Hallo Cindy."" Naira, hari ini kamu kemana aja. aku nyariin kamu dari kos-kosan sampai restoran. bahkan mereka mengatakan jika kamu udah dipecat, benar nggak sih?"" Iya sin, dari kemaren aku sial Mulu." Naira ternyata lemas, saat ini hanya Cindy satu-satunya sahabat yang selalu mendungkung dan mau membantunya." Maksud mu?"" Aku telat dan dipecat oleh atasan ku direstoran, gara-gara aku nyerempet mobil pengusaha kaya dengan motor buntut itu."" Apa? Astagfirullah Naira, terus gimana."" Dia nuntut ganti rugi dengan Jumlah yang tidak sedikit, kamu tahu sendirilah den
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen