Share

Sikap Romantis Tuan Besar

Senyuman itu masih saja hadir di wajah Rose. Sangat percaya diri akan memenangkan pertandingan melawan Zulaika.

"Terkejut?" tanyanya sambil terkekeh meremehkan. "Anak Septian. Lelaki yang sangat dibenci Arman Maulana. Oh, aku baru ingat. Kalian keluarga yang dibantainya. Bahkan ... ibumu--"

PLAK!

"Ucapkan sekali lagi. Aku tidak peduli dengan Arman. Sekali saja kau menyebut nama ibuku, aku akan membunuhmu," balas Zulaika. Kedua matanya menatap tajam Rose yang masih memegang pipi kanannya akibat tamparan Zulaika.

"Kurang ajar! Kau pikir siapa dirimu! Melakukan itu kepadaku!"

"Hentikan! Jangan ... memulainya," ucap Zulaika pelan. Dia menahan tangan Rose yang akan membalasnya. "Aku ... tidak akan pernah melupakan hari ini. Satu kali kau menyebut nama ibuku. Aku tidak akan pernah melepaskanmu."

Zulaika menghempaskan tangan Rose. Tubuh wanita itu hampir saja tersungkur ke lantai. Napasnya terengah-engah. Tidak percaya seorang wanita bisa mengalahkannya.

"Aku akan membalasmu. Lihat saja nan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status