Home / Romansa / Istri Polos sang Milyarder / 6. Gemetar ketakutan

Share

6. Gemetar ketakutan

Author: Raisya_J
last update Last Updated: 2024-06-10 20:40:30

Jantung Cantika berdetak dengan kencang, bulir bening pun meluncur dengan deras dari kedua sudut matanya.

Tangan mungil memukuli pintu dengan kuat dan mulut terus berteriak meminta pertolongan, berharap di luar sana ada seseorang yang lewat dan membukakan pintu untuknya.

“Jangan takut seperti itu, Cantik. Aku hanya akan mengajakmu bersenang-senang saja.” Jack menuangkan anggur ke gelas hingga penuh , lalu diberikan kepada Cantika.

Tubuh Cantika gemetar, kepalanya terus menggeleng dengan cepat. “Saya tidak mau!”

Jack menatap tajam kepada gadis tersebut, tak terima dengan penolakan. “Aku hanya memberikanmu segelas anggur, bukan racun. Jadi minum!”

Lelaki itu mencengkram rahang gadis tersebut dengan kuat, lalu memasukan paksa segelas anggur ke dalam mulut Cantika.

“Minum!” teriak Jack dengan nada memaksa, tak suka penolakan yang dilakukan gadis itu sedari tadi.

Cantika memilih memuntahkan anggur itu dari mulutnya, sehingga sekarang pakaian yang ia kenakan menjadi basah.

“Kau masih saja menolak perintahku!” geram Jack dengan wajah memerah.

Lelaki itu segera menarik tangan sang gadis, lalu mendorongnya ke sofa panjang yang mereka duduki tadi.

“Tuan, sepertinya Anda mabuk! Sebaiknya izinkan saya pergi dari sini sekarang,” mohon Cantika, wajahnya dibuat sememelas mungkin.

“Sudah aku katakan berapa kali kalau aku tidak mabuk, masih saja kau tidak percaya.” Jack segera meminum segelas anggur yang baru saja ia tuangkan, lalu melumat bibir Cantika untuk memasukkan semua minuman itu.

Wajah Cantika memerah, ia tak kuasa menolak anggur yang dimasukkan oleh Jack ke dalam mulutnya.

Rasa panas mulai gadis itu rasakan, ia menjadi terus gelisah ingin melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuh. Namun, tak mungkin melakukan hal tersebut lantaran sekarang sedang bersama dengan lelaki asing.

“Kenapa wajahmu memerah dan tingkahmu terlihat gelisah?” Jack bertanya dengan nafas memburu, tak kuasa menahan sesuatu di dalam diri yang bergejolak.

Cantika merasa ada sesuatu yang dimasukkan ke dalam anggur itu. Lantaran setiap sentuhan yang lelaki tersebut berikan terasa seperti sengatan listrik.

Gadis itu terus meronta, supaya lelaki asing tersebut tidak melakukan sesuatu kepadanya. Ia mulai beringsut turun dari sofa dengan tertatih-tatih.

“Bukannya kau sengaja memberikan anggur itu supaya dapat melakukannya denganku?” Senyum sinis terukir di bibir Jack.

Awalnya Jack hanya ingin bermain-main dengan gadis tersebut, tetapi saat terus-menerus meminum anggur membuatnya menjadi merasa gelisah.

Lelaki itu berpikir kalau hanya mabuk, sayangnya semakin lama tubuhnya menjadi panas dan darah menjadi mendesir. Rasa dahaga mulai dirasakan di tenggorokannya, mulai menginginkan menyesap manisnya gadis polos di depan mata.

“Sa-saya tidak melakukan itu, Tuan. Mana mungkin saya berani!” sanggah Cantika dengan suara bergetar.

Sementara itu, Jack tak dapat lagi menahan dirinya terlalu lama. Lantaran melihat wajah gadis di depannya ini sudah memerah. Tangan besar itu mulai menarik pakaian Cantika.

Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Cantika mendorong Jack untuk menyingkir dari atas tubuhnya. Nihil, lelaki itu malah menarik pakaiannya sehingga robek.

“Saya mohon jangan lakukan ini, Tuan.” Cantika menutupi pakaian robek yang memperlihatkan tubuh putihnya.

Gadis itu terus mundur beberapa langkah, sampai tubuhnya mentok ke arah pintu.

Ia segera berbalik, menggedor pintu tersebut lagi. “Tolong, siapapun buka pintu ini! Aku mohon!”

“Tidak ada siapa pun yang mau membukakan pintu untukmu. Mungkin salah satu dari majikanmu sengaja melakukan itu.” Jack berjalan dengan perlahan mendekat Cantika.

“Tidak, mana mungkin mereka begitu.” Cantika menggigit bibirnya kuat, menahan perasaan sesak di dalam dada.

Menurut gadis itu, apa yang dikatakan Jack adalah benar. Namun, ia masih berharap kalau ini hanya ketidaksengajaan saja. Sehingga terus berharap ada seseorang yang membukakan pintu.

“Sudahlah, kau nikmati saja apa yang akan aku lakukan kepadamu!” Jack menarik tangan gadis itu dengan kuat, supaya mendekat kepadanya.

Tubuh Cantika menegang, perasaan yang dirasakannya sekarang adalah perasaan takut.

Saat Jack ingin mengecup bibir gadis itu lagi, pintu terbuka dengan lebar. Di sana terlihat Andika berekspresi datar. Bak seperti seseorang yang sedang melihat penyelamat, Cantika merasa sangat senang sekali.

Gadis itu menatap sang suami dengan mata berkaca-kaca. “Tuan, Anda akhirnya datang.” Cantika melepaskan tangan Jack dan berlari ke belakang Andika.

“Apa yang sedang kau lakukan sekarang, Jack?” tanya Andika dengan wajah datar.

“Apalagi yang aku lakukan kepada pelayanmu itu? Kalau bukan melakukan cinta satu malam yang menggairahkan!” Tawa Jack menggelegar memenuhi ruangan, ia merasa lucu dengan pertanyaan dari Andika.

Andika menoleh menatap Cantika yang berada di belakangnya, gadis itu malah menggelengkan kepalanya pelan dan semakin bersembunyi di belakang punggung besar dirinya.

Mata elang Andika menatap tajam Jack, tangannya bahkan mengepal dengan kuat. Gigi terus bergemerutuk menahan perasaan amarah di dalam dada.

“Kenapa wajahmu terlihat sangat marah seperti itu? Bukankah dia hanya pelayan rendah—,” perkataan Jack terpotong akibat bogem mentah mendarat di wajahnya.

Andika memukuli Jack dengan membabi-buta, tak memperdulikan kalau lelaki yang sekarang dirinya pukuli adalah rekan bisnisnya sendiri.

“Sialan kau!” Jack menyeka sudut bibirnya yang berdarah. “padahal mungkin istrimu sendiri yang memasukkan obat perangsang di dalam anggur itu, sehingga membuatku menjadi begini!”

Pengakuan dari Jack membuat darah Andika menjadi mendidih, sehingga menginginkan memukuli lelaki itu lagi.

“Hei, tenang, Kawan! Coba kau tanyakan kepada pelayan itu, siapa yang memberikan botol anggur ini kepadanya.” Jack menunjuk Cantika yang berada di belakang.

“Katakan dengan jujur, siapa yang memberikanmu anggur ini?” tanya Andika dengan nada tinggi.

Wajah Cantika menjadi pucat, tubuhnya menjadi gemetaran hebat. Bibir pun terasa kelu untuk menjawab pertanyaan dari sang suami.

“Katakan kepadaku, siapa!” bentak Andika sehingga membuat gadis tersebut tersentak.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Polos sang Milyarder   TAMAT

    Andika menendang pintu rumah Kartika dengan kuat sampai membuat pintu tersebut terbuka lebar. Terlihat di sana perempuan itu sedang memakai masker wajah dan hanya menggunakan jubah mandi saja duduk di ruang tamu. “Kalau masuk seharusnya ketuk dulu pintunya, jangan malah didobrak seperti itu.” Kartika melepas timun yang berada di matanya, ia terlihat tenang menatap Andika. “Untuk apa aku mengetuk pintumu? Sedangkan aku datang kemari bukan untuk berbicara baik-baik!” Andika mendekat dan menarik jubah Kartika supaya perempuan itu berdiri. Akan tetapi, tak diduga oleh Andika Kartika terlihat sangat tenang sekali, tidak ada raut ketakutan yang terukir di wajah perempuan tersebut. Sehingga membuat ia menjadi merasa sangat heran sekali. “Lepaskan dulu!” Kartika menepis tangan Andika dengan kasar, tetapi tak kunjung membuat lelaki itu melepaskan cengkraman.“Katakan dulu di mana Cantika! Aku sangat yakin kalau kau yang menyembunyikannya!” Mata elang Andika menatap penuh mengintimidasi kep

  • Istri Polos sang Milyarder   110. Cantika menghilang

    Andika yang bagus saja pulang dari bekerja merasa sangat lelah sekali. Alhasil ia ingin menemui Cantika supaya bisa menghilangkan rasa penat dirasa. Akan tetapi, sudah mencari kesana-kemari gadis kecil tersebut tidak berada di manapun. Andika menjadi melangkah untuk mencari keberadaan Cantika. Lelaki tersebut membuka semua ruangan yang berada di dalam kediamannya, tanpa terlewat satu pun sampai di tempat terakhir, yaitu kamar Maura.Kamar Maura yang tidak dikunci membuat gadis di dalamnya menjadi terkejut dan langsung beranjak dari duduknya saat pintu dibuka tanpa permisi. Ia terlihat takut-takut menatap ke arah Andika, lantaran ekspresi dari lelaki itu sangat berbeda dari biasanya. Yaitu lebih dingin dan kejam. “Ke mana Cantika? Aku sudah mencarinya di seluruh kediaman ini, tetapi dia tidak kunjung terlihat di manapun!” Andika menatap penuh selidik kepada Maura. Maura menjadi gelagapan lantaran yang merasa terkejut karena s

  • Istri Polos sang Milyarder   109. Hasutan Jack

    “Tidak mungkin! Anda pasti berbohong kepada saya!” Cantika menggeleng kepalanya pelan sambil semakin derasnya linangan air mata.Kartika tersenyum tipis menatap Cantika. “Mulutmu berkata tidak percaya, tetapi hatimu malah membenarkan apa yang aku katakan.”Cantikan menyentuh kedua pipinya yang sekarang sudah basah akibat linangan air mata semakin deras. Ia dengan cepat mengambil tisu yang berada di depan mata.“Dia memang yang menabrak ayahmu, coba kau tanyakan saja kepada dia. Tapi pasti dia akan berbohong kepadamu, karena orang seperti dia mana mungkin mengakui kesalahannya dengan mudah seperti itu.” Kartika menepuk pundak Cantika, ia pun kemudian pergi menjauh dari sana.Karena Kartika tahu sekarang sudah hampir lima menit, membuat ia memilih untuk pergi lebih awal, supaya tidak ketahuan oleh para penjaga Cantika. Saat perempuan tersebut melewati satu meja, ia menatap dan menganggukkan kepala kepada orang yang duduk di sana.Orang itu

  • Istri Polos sang Milyarder   108. Dia adalah orangnya

    Cantika membelalakkan mata menatap Kartika yang sekarang berdiri di depan matanya. Namun, seketika ia baru saja teringat kalau perempuan itu dilarang untuk mendekati dirinya. “Bukankah Anda dilarang untuk bertemu dengan saya, tetapi kenapa Anda malah mengatakan omong kosong itu supaya saya datang kemari?” Cantika menaikkan sebelah alisnya menatap ke arah Kartika. Kartika berdecak kesal mendengar hal itu, karena ia merasa kalau Cantika mengira adalah seseorang yang pantas untuk ia temui, padahal nyatanya tidak seperti itu. Semuanya ia lakukan untuk dirinya sendiri, perempuan tersebut tidak peduli apapun yang terjadi kepada gadis kecil itu. Hanya saja Kartika harus menahan diri, supaya tidak terlalu terlihat kalau ia sekarang disuruh oleh Jack dan tentu saja tujuannya ingin mendapatkan Andika, sumber uang yang tak akan pernah habis. “Sebaiknya kita duduk dulu di sana, karena aku sudah memesan tempat khu

  • Istri Polos sang Milyarder   107. Bertemu pemilik nomor

    Mata Cantika menjadi berkaca-kaca menatap isi pesan tersebut, sehingga ia tanpa sadar menjatuhkan bulir bening dari kedua sudut matanya. Dengan cepat ia menyeka, lantaran ia sadar kalau pesan dari orang tak dikenal itu bisa saja hanyalah kebohongan belaka.Akan tetapi, Cantika tetap saja merasa kalau kepikiran dengan pesan tersebut. Sehingga mulai membuat ia menjadi terus melamun. “Kau kenapa? Bukankah kau seharusnya sangat senang karena sudah habis berbelanja?” Andika menatap lekat ke arah Cantika yang berada di sampingnya.Karena sekarang malam hari, mereka sedang tidur bersama di satu ranjang yang sama. Andika jadi melihat kalau Cantika terus saja melamun sedari tadi, padahal dirinya tahu kalau seorang perempuan pasti akan sangat suka sekali berbelanja sama seperti Kartika. Kartika saja sangat senang sekali setiap habis berbelanja, sehingga perempuan tersebut menjadi bersikap manis kepadanya, tetapi Cantika malah sedari ta

  • Istri Polos sang Milyarder   106. Nomor tanpa nama

    Maura menjadi gelagapan melihat Cantika yang tiba-tiba pingsan. Alhasil ia tak bisa berpikir jernih dan malah menjadi mondar-mandir lantaran merasa bingung melakukan apa kepada gadis pingsan di depan mata. Ingin memanggil seseorang untuk meminta bantuan, tetapi Maura terlalu takut untuk melakukan hal itu. Alhasil sekarang ia berusaha untuk membawa Cantika dengan susah payah ke ranjang, tak lupa ia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan teh panas dan mengambil minyak angin di dalam kamarnya sendiri. Saat Maura masuk ke dalam kamar Cantika masih tak sadarkan diri, membuat ia mengoleskan minyak angin ke perut gadis tersebut dan tak lupa menciumkan aromanya  ke hidung. Tak menunggu waktu lama, akhirnya gadis itu tersadar membuat perasaan ia menjadi sangat lega sekali melihat itu.“Sebaiknya kau bangun secara perlahan, karena kau habis pingsan di kamar mandi. Beruntung aku cepat menangkapmu.” Maura membantu Cantika untuk duduk secara perlahan. 

  • Istri Polos sang Milyarder   105. Cantika pingsan

    Akan tetapi, Jack malah memaksa untuk Kartika mengikutinya masuk ke dalam mobil, membuat perempuan tersebut tidak memiliki pilihan lain sehingga ikut masuk ke dalam “Apa yang ingin kau tanyakan kepadaku? Tanyakan saja!” Jack menatap lekat ke arah Kartika. “Aku hanya ingin bertanya, kenapa kau ingin membantuku? Walaupun hubungan kalian tidak terlalu baik, tetapi kau bukanlah orang yang bisa menghianatinya karena bisnis kalian itu.” Kartika bersedekap dada sambil menatap Jack dengan tatapan penuh selidik.Jack tertawa dengan keras, “Kau ingin aku menjawab jujur atau berbohong?” tanyanya. “Tentu saja jujur. Siapa yang ingin dibohongi oleh seseorang?” ucap Kartika dengan tegas.Kartika terus saja memperhatikan ke arah Jack, karena ia berpikir kalau lelaki itu pasti memiliki sesuatu yang diinginkan. Sehingga membuat ia memilih untuk berhati-hati, takutnya kalau Jack akan meminta sesuatu yang tak dapat dirinya kabulk

  • Istri Polos sang Milyarder   104. Mengikuti Jack

    Hanya umpatan yang bisa dikatakan Kartika saat i, ia tidak bisa memberikan pelajaran kepada Cantika. Karena setelah apa yang Lisa lakukan tadi membuat Andika menjadi menempatkan dua orang menjaga gadis kecil itu. Akan tetapi, saat perempuan itu ingin mengikuti Cantika lagi. Ada sentuhan di pundaknya, membuat Kartika menjadi ragu untuk menoleh lantaran mengira kalau orang itu adalah penjaga yang menjaga gadis tersebut. “Rupanya sekarang aku ketahuan,” gumam Kartika pelan. “Ketahuan oleh siapa?” Jack yang berada di belakang mengerutkan dahinya Kartika sadar kalau seseorang yang berada di belakangnya bukanlah penjaga yang menjaga Cantika, membuat ia menjadi menoleh menatap lelaki tampan di belakangnya.“Oh, hai, Jack!” sapa Kartika dengan lembut“Kau sekarang baru saja terlihat ramah, tadi padahal selalu mengepalkan tangan dengan wajah yang sangat merah,” ejek Jack dengan tertawa kecil.

  • Istri Polos sang Milyarder   103. Gadis licik

    Cantika merasakan ada sesuatu yang dingin menyentuh lehernya, ia pun membuka matanya secara perlahan untuk melihat. Pertama kali yang ia lihat adalah Andika sudah menjauh dari dirinya dan lantas membuat gadis kecil itu memegang leher.“Kalung?” Cantika mengerutkan dahinya.“Iya, kalung. Daripada memakai barang yang rusak lebih baik kau memakai itu saja di lehermu.” Andika menjawab sambil menunjukkan cermin kecil kepada sang gadis. Cantika lantas segera mengambil cermin itu, ia pun melihat kalung yang diberikan oleh Andika. Kalung itu sangatlah cantik dan tidak berlebihan di mata, tetapi gadis tersebut tetap merasa sayang kepada kalung yang rusak. Kalau sampai Andika membelikan kalung baru untuknya, berarti keputusan lelaki itu tetap saja untuk membuang kalung rusak tersebut. “Tapi bagaimana dengan kalung itu?” Cantikan menoleh menatap lekat kepada Andika, terlihat guratan khawatir di wajahnya “Te

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status