Share

Bab 21 - Keputusan Ibu dan Bunda

Sampai sambungan telepon itu terputus, Kirana rasanya masih berat untuk menerima kenyataan. Namun, bagaimanapun juga, dia hanya bekerja dan semua keputusan mutlak dimiliki oleh Raya, juga Rey.

Sejatinya, dia menyadari terlalu banyak izin selama bekerja di kafe itu. Padahal, dia masih tergolong baru. Sampai ia kembali tak masuk bekerja karena ibunya terkena musibah, menjadi korban tabrak lari yang mengenaskan sehingga Kirana tak sampai hati untuk tidak bertolak pulang ke kota kelahiran ayahnya, Arman.

Di situasi itulah, Kirana sempat berpikir untuk menerima lamaran Dzaka, tapi sisi lain dirinya justru menolak. Dia tidak mencintai pria itu. Mana mungkin ia menikah tanpa cinta hanya karena tujuan ingin mengurangi beban. Bagaimana kalau dirinya tak bahagia?

Bukankah ia yang selalu bilang sendiri kalau pernikahan tak bisa dihargai dengan uang. Menikah tak hanya perkara menyatukan dua kepala. Tapi, harus dengan kesiapan mental, fisik, psikis, dan semuanya.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status