Share

Bab 38

Aldino merasa bersalah telah membuat istri kecilnya menangis tersedu sedan. Jika ada orang yang melihat mereka maka akan terjadi kesalahpahaman. Mereka akan mengira jika Aldino om-om yang tengah berbuat sesuatu yang nakal pada seorang anak perawan. Masalahnya, Malati bertubuh mungil dan berwajah imut macam anak PAUD dari luar.

Aldino lupa jika gadis itu seringkali mengalami KDRT oleh tantenya. Mungkin ia masih menyimpan trauma yang dalam di balik sikap mandiri dan tegarnya. Oleh karena itu ia terlihat mudah panik dan syok. Padahal Aldino hanya bercanda-yang keterlaluan juga.

Aldino menepikan kendaraannya, bermaksud menenangkan Malati. “Mala, jangan menangis! Tenanglah! Tarik nafas dalam-dalam!” ucap Aldino memutar tubuhnya menghadap Malati yang menelungkupkan wajahnya di balik ke dua telapak tangannya yang mungil. Pundak yang ringkih itu naik turun. Suara rintihan sedih terdengar lirih seperti hymne kematian.

Bergidik bulu roma Aldino kala mendengarnya. Suara tangisan Malati terdengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status