Istri Rahasia Kepala Sekolah

Istri Rahasia Kepala Sekolah

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-08
Oleh:  PiemarTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
53 Peringkat. 53 Ulasan-ulasan
301Bab
39.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Malati ditumbalkan oleh paman dan bibinya untuk membayar utang mereka. Untungnya, Aldino Tama Waluyo, kepala sekolah di mana Malati SMA dulu, mendadak menawarkan bantuan. Ia bersedia membayar utang paman dan bibinya dengan syarat Malati bersedia menikah kontrak dengannya. Lantas, akankah Malati menyanggupi permintaan dari seorang pria dewasa yang berusia lebih tua darinya itu? Dan mengapa ... Aldino memilihnya? (Spin-off novel Dinodai Sebelum Malam Pertama)

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Bagus! Utangmu lunas dan aku takkan mengambil rumah ini setelah Malati jadi istri keempatku!”

Tawa langsung memenuhi ruangan.

Paman dan Bibi dari Malati bahkan tampak bahagia sekali mendengar penuturan dari lintah darat itu.

Mereka mengabaikan gadis berhijab itu yang terus menunduk–menahan pedih di hati karena dijadikan penebus utang.

Sungguh, Malati benar-benar tak menyangka Paman dan Bibinya itu begitu kejam!

Seusai pulang kampus, dia mendadak didandani. Kerudungnya bahkan sempat dipaksa untuk ditanggalkan, hanya untuk menyambut lintah darat ini.

Untungnya, Malati dapat mempertahankannya meski harus meronta-ronta.

Andai saja orang tuanya masih hidup, dia pasti tak akan bisa diperlakukan seperti ini!

“Hey, Cantik! Aku ingin melihat wajahmu yang cantik itu!”

Tiba-tiba saja, Hanan Jagal sudah berada di sampingnya.

Tangannya mengangkat dagu Malati kemudian menilik dengan seksama wajah cantiknya yang mirip dengan wanita yang dulu ia kejar, tapi selalu mengabaikannya.

Malati spontan menatap pria tua bangka itu.

Rasa jijik tiba-tiba mengalir di dirinya.

Entah memperoleh ilham dari mana, Malati pun menggerakan bibir mungilnya dengan hati-hati, “Maaf, tapi saya tak bisa menerima lamaran Tuan Hanan,” ucapnya.

“Apa maksudmu? Kau mau mempermainkanku?” bentak Hanan. Jelas sekali, juragan kaya raya itu tak suka mendengar kata penolakan.

Junaedi dan Nia sontak panik. Jika Malati menolak, tamatlah riwayat keduanya!

Bisa-bisa Paman dan Bibi Malati itu menjadi tunawisma bersama kedua anak mereka.

Sayangnya, belum sempat melakukan sesuatu, Malati sudah kembali berbicara, “Maaf, Tuan Hanan. Tapi, saya sudah tidak perawan. Saya mengatakan ini agar Tuan Hanan tidak menyesalinya setelah mengeluarkan biaya besar untuk pesta pernikahan nanti,” bohongnya.

“Sekali lagi, maafkan saya.”

Perkataan Malati jelas membuat syok semua orang yang berada di sana.

Terlebih, air mata penuh penyesalan tampak di wajahnya, hingga paman, bibi, dan dua sepupunya pun percaya dengan drama yang sedang dilakukannya.

“Sialan!” maki Hanan. Ia lalu menatap paman Malati dengan sorot kemarahan. “Juned, katamu keponakanmu masih perawan? Kalau seperti itu aku sudah bisa mendapatkan jalang dengan harga berapapun. Bahkan lelang perawan juga takkan semahal utang yang kau tunggak,” geramnya.

Plak!

Tak tahan dengan kemarahan Hanan, sebuah tamparan pun didaratkan Junaedi tepat di pipi Malati.

“Kau sudah bikin malu keluarga! Kau sudah membubuhkan arang di wajah Om dan Tantemu,” kata Junaedi dengan muntab.

Dia melimpahkan kesalahan pada Malati.

Hal ini jelas membuat orang-orang Hanan yang masih sanksi dengan pernyataan gadis itu–terkejut.

Brak!

Hanan Jagal menggebrak meja, tak terima. “Dengar! Aku sudah cukup sabar menghadapi kecoa seperti kalian! Aku beri waktu kalian seminggu untuk mengemasi barang-barang kalian dari rumah ini! Atau kau tukar gadis ini dengan putrimu yang lain!”

Junaedi dan Nia tersentak mendengar ultimatum Hanan Jagal.

Pria tua itu tak pernah bermain dengan kata-kata. Ia selalu serius.

Tak mungkin, keduanya menyerahkan putri-putri mereka yang sudah dipersiapkan menjadi menantu pengusaha, kan?

Hanya saja, Hanan Jagal dan rombongannya sudah berlalu sebelum berhasil mereka bujuk.

Beberapa saudara jauh Nia juga memutuskan untuk pulang.

Menyadari rencananya hancur, Junaedi pun pergi entah ke mana.

Kini tinggalah Malati dan Nia yang terlihat seperti monster dan akan menelan gadis itu hidup-hidup.

“Anak sialan! Kau sudah dikasih makan malah menggigit seperti seekor anjing!”

Nia mengamuk, kemudian menjambak kerudung gadis itu dan membenturkan kepalanya ke dinding.

“Ampun Tante!”

Malati memelas. Ia jatuh berjongkok dengan menguncupkan kedua tangannya, melindungi kepalanya agar tidak dibenturkan lagi ke dinding.

Sungguh, kepalanya terasa mau pecah.

“Tiada ampun! Kau harus dikasih pelajaran! Biar tau diri! Malu-maluin keluarga! Semua orang sini sudah tahu kau ini tidak perawan! Malu-maluin!”

Bug!

Nia terus mendorong tubuh mungil Malati hingga terpojok ke dinding.

“Baiklah, karena kau terlanjur jadi jalang kecil, kau akan bekerja di kota ikut Om Setiadji!” ancam Nia tak main-main.

Deg!

Siapa yang tak mengenal Setiadji?

Seorang mucikari yang berkedok penyalur tenaga kerja ke luar kota dan luar negeri.

“Jangan, Tante Nia!” mohon Malati langsung, “aku akan bekerja lebih giat lagi untuk membantu melunasi hutang kalian. Jangan kirim aku ke Om Setiadji! Aku akan melakukan apapun untukmu Tante.”

Malati bahkan langsung memeluk kedua betis Nia.

Namun, Nia sudah gelap mata. Dia justru menyeret kembali tubuh Malati yang ringkih dan mendorongnya hingga terbentur ke dinding untuk kedua kalinya.

Tanpa tedeng aling-aling, wanita paruh baya itu pun langsung menghubungi sang mucikari!

“Stop! Anda sudah melakukan KDRT!”

Suara bariton terdengar dari bibir pintu yang terbuka.

Nia sontak terkejut kala seorang pria berkemeja putih masuk begitu saja meski tanpa dipersilakan oleh sang empunya rumah.

“KDRT?” balasnya Tante Malati itu dengan kasar, “ini namanya sedang memberi pelajaran karena anak ini sudah tidak perawan lagi!!”

“Lagipula, siapa kau?! Ini urusan keluarga kami.”

Nia kembali mendorong Malati hingga terjungkal ke samping.

Untung saja, kepalanya tidak membentur ujung lemari yang sudutnya tajam.

“Aku? Kau tanya siapa aku?” Pria itu melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya–menampilkan wajahnya yang rupawan.

Didekatinya Malati dengan hati-hati. “Sayang, Kau tak usah tinggal di sini lagi! Sudah Mas bilang kita harus segera menikah jadi kau bisa terbebas dari siksaan wanita yang mengaku sebagai walimu!”

Hah?

Malati beberapa kali mengerjapkan matanya. Ia tak paham apa maksud perkataan Aldino Tama Waluyo–kepala sekolahnya waktu SMA ini!

Mengapa pria dewasa itu datang ke rumahnya?

Bukankah beberapa waktu lalu, dia menolak untuk menjadi pembimbing Olimpiade Matematika di sekolahnya dulu?

Lalu, apa maksud perkataannya dengan memanggilnya Sayang?

Di sisi lain, wajah Nia memerah.

Tampak sekali dia sangat emosi. “Siapa dia, anak sialan?” bentaknya, “apa dia yang sudah mengambil keperawananmu!”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(53)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
53 Peringkat · 53 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Piemar
Alhamdulillah sudah tamat. Untuk kelanjutan kisah anak-anak mereka ada di Novel Dicampakkan Setelah Melahirkan. Makasih kaka pembaca atas supportnya untuk novel ini. Moga rezekinya melimpah.
2024-10-21 11:15:43
4
user avatar
Adhitya Bagitaningtyas
keren ceritanya kak
2024-10-04 05:32:08
3
user avatar
yenyen
lot of thumbs up!endingnya cakeup walaupun ada beberapa yang gantung ya, seperti kecurigaan Malati ke Elang. Who is he?tapi itu biasa buat novel ga mungkin semua harus terang benderang. Must read it
2024-09-27 05:11:19
5
user avatar
Hanung Adja
cerita nya bagus
2024-09-14 00:38:17
2
default avatar
Deles Lestari
bagus dan menarik
2024-09-03 19:38:23
2
user avatar
Inura Lubyanka
Ceritanya seru, dari awal bab aja udah bikin nagih semangat upnya thor^⁠_⁠^
2024-08-27 19:56:15
2
user avatar
Yani
mala diculik mafia, ayo al terus cari jgn nyerah
2024-05-21 12:12:55
6
user avatar
Kamelia
ana gatel banget sih. sudah lupain aldino
2024-05-16 22:30:23
6
user avatar
Roka
moga mala n mas Al cepet bahagia. so mafia gak bisa nangkap mala
2024-05-12 22:15:56
7
user avatar
Kamelia
finally ketahuan juga tapi aldino ternyata tidak marah. Dia pengertian. semoga bahagiaa
2024-05-12 21:41:41
7
user avatar
Haya
mala please you must speak up to Aldino about your self
2024-05-11 13:09:02
8
user avatar
Yani
ada banyak kejutan ceritanya, mala harus jujur pada aldino
2024-05-11 10:31:15
9
user avatar
Kamelia
so adrenalin n so suprising
2024-05-10 08:28:58
8
user avatar
Haya
makin seru
2024-05-08 14:16:17
8
user avatar
Yani
malati keren bisa retas keamanan n nyadap ponsel, jangan sampe kathuan juga sma Abhizar. aksinya bikin adrenalin
2024-05-07 19:26:36
8
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
301 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status