Share

17. Ini Bukan Rumah Tangga

Raihanah mengangguk. Seumur hidupnya Fathul tidak pernah diberikan catatan belanjaan seperti ini, apalagi oleh seorang wanita yang tinggal di rumahnya.

“Antum mesti tahu siklus perputaran uang yang antum kasih ke ana. Biaya 500 ribu seminggu itu ana pakai untuk bahan-bahan masakan, buah, dan barang-barang sepele di dapur.”

“Kenapa tidak ada kopi dan pel?” Seingatnya, Fathul tidak pernah membeli pel. Layanan jasa cleaning service yang dia panggil selalu membawa alat pembersih sendiri.

“Oh, itu ana beli dengan uang sendiri.”

Desahan napas Fathul melantun agak keras. “Semua yang dibeli untuk rumah ini pakai uang di ATM saja bahkan untuk kebutuhan kamu, pakai saja.”

Ada perasaan yang mengganjal ketika Fathul tahu Raihanah hanya memakai uang di ATM itu untuk bahan masakan. Ia pikir wanita itu akan memakainya untuk membeli apa saja yang dia inginkan.

Dia bukan pria pelit yang membiarkan perempuan yang tinggal di rumahnya memakai uang sendiri.

“Tapi saldonya banyak. Itu bukan tabungan pr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status