Share

34. Gaun Hijau Botol

“Apa?!” teriak Reksi di telepon.

Laureta baru saja memberitahunya sahabatnya tentang Erwin. Ia sudah tak tahan lagi, ia butuh seseorang yang bisa diajak bicara.

“Ya, Reks! Erwin itu keponakannya Kian.”

“Ck ck ck,” decak Reksi. “Itu artinya kamu akan bertemu terus dengannya setiap hari. Aduh! Bagaimana ini? Apa kamu tidak bisa pergi saja dari rumah itu? Memangnya si Kian itu tidak punya rumah lain apa?”

“Aku rasa dia bukannya tidak punya rumah lain, tapi memang ayahnya tidak mengizinkan dia untuk pergi dari rumah ini. Lihat saja kakak dan adiknya juga semua tinggal di sini. Rumah ini begitu besar dan luas, Reks. Aduh rumah ini bagaikan sepuluh rumah mewah dijadikan satu. Aku masih belum berkeliling ke seluruh sudut rumah. Berjalan dari kamar Kian ke ruang makan saja sudah jauh sekali.”

Reksi terkekeh hambar. “Aku tidak bisa membayangkannya. Aku belum pernah berkunjung ke sana. Eh, Ta, kalau misalnya aku main ke sana boleh tidak?”

“Jangan, Reks! Aku belum berani membawa tamu ke sini. Se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status