Share

Mengelabui sampah dan melawan rasa sakit

Selamat membaca.

"Panas." Isak Sania.

Berada dalam satu selimut yang sama dengan Luke, dalam tubuh terbakar, lemas, dan sakit. Membuat Luke cemas dengan keadaan Sania.

Sebelum asap yang sangat pekat muncul dari celah pintu, dan memenuhi kamar seakan akan sedang terjadi kebakaran.

Uhuk!

Sania sampai merasa sesak nafas, tapi mereka harus tetap bersembunyi seperti sedang melakukan sesuatu. Untuk meyakinkan niat buruk orang yang ada di balik CCTV itu.

Saat asap sudah cukup tebal. Luke dengan cepat melempar selimut, berlari keluar sembari mengendong Sania. Setidaknya wajah Sania tak di kenali mereka, semua atas bantuan Bu Avanti yang peka.

Di kamar Luke.

"Aku butuh dokter." Pinta Sania sembari mencengkram bahu Luke.

"Tidak."

"Luke, kau bukan dokter."

"Sania benar tuan, dia butuh dokter sekarang." saran Avanti.

"Diamlah Avanti!"

"Maafkan saya."

Saling tatap, saling meyakinkan satu sama lainnya. Luke mengelengkan kepalanya tak setuju, namun Sania malah mencengkram kerah baju Luke. Menatap p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status