Share

Part 12 - Ups ... Ketahuan?

"Saya lebih baik pergi kalau bapak bicara ngawur. Dari tadi bapak tidak bisa menjaga lisan. Saya ini janda, Pak. Saya pikir bapak perlu tahu itu kalau-kalau bapak lupa," ucap Frani kesal. Dia memang tergiur oleh bibir Rendi sekali tapi dia tidak mau dibutakan pada hal-hal abstrak. Wanita itu menghela napas lelah, "tidak ada yang mudah bagi janda. Apapun yang saya lakukan pasti buruk di mata orang lain. Kalau bapak benar-benar serius, tunggu saya selesai masa Iddah lalu datanglah melamar saya dengan orangtua bapak. Saya tidak akan pergi jauh dari tempat tinggal saya. Setelah kita resmi menikah, saya sendiri yang akan membuka diri di atas ranjang seperti yang bapak inginkan."

Rendi speechless. Mulutnya terkunci. Dia tidak tahu kalau Frani punya pemikiran begitu. Tapi sebagai laki-laki dia mengakui bahwa dirinya keterlaluan. Sejenak dia dibutakan oleh keinginan untuk memenangkan hati Frani.

Senyum simpulnya terbit. Rendi mengangguk cepat, "Saya akan melakukannya sesuai permintaan kamu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status