Home / Rumah Tangga / Istri yang aku sia-siakan / Sampai pada titik ini

Share

Sampai pada titik ini

Author: Tiffany
last update Last Updated: 2025-05-09 10:23:49

Tatapan mataku terus tertuju pada Helena, bisa aku lihat gadis itu mencoba menggenggam erat telapak tangannya. Aku tahu Helena pasti tertekan dan sangat marah dengan apa yang aku ucapkan barusan.

Ekspresi manja nya tadi langsung berubah, dia sempat bergelayut manja, sempat merengek minta di belikan ini itu bahkan sempat meminta ku mengantar nya pergi ke rumah teman baik nya. Tapi semua kemanjahan dan suara rengekan nya kini berubah drastis, wajahnya terlihat mendung dan kecewa berat.

"Mari berpisah." Itu yang aku ucapkan pada gadis tersebut barusan.

Bayangkan bagaimana ekspresi gadis itu saat mendengar apa yang aku ucapkan, seketika bisa aku lihat bola mata Helena berkaca-kaca, dia bisa jadi akan menangis sebentar lagi. Dan aku jelas paling sulit saat melihat Helena terluka atau menangis, tapi aku tidak mungkin tidak meneruskan keadaan dan tidak mungkin tidak menghentikan hubungan kami karena aku tahu pada akhirnya harus ada yang kupilih di antara Helena dan Kanina.

"Kamu sedang berca
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang aku sia-siakan   Ending

    Trangggg.Suara perpaduan tongkat kayu dan jeruji besi terdengar memekakkan telinga, membuat siapapun yang ada di sekitar sana cukup terkejut dibuatnya di mana bisa dilihat seorang penjaga sipir bergerak dengan langkah yang begitu pongah, melangggakkan kepalanya berjalan menuju ke arah depan.Wajah tidak bersahabat dari sosok tersebut terlihat dengan jelas, di mana orang-orang yang ada di dalam jeruji pasti masing-masing cukup enggan untuk melihat sosok tersebut yang tidak lain seorang perempuan berusia hampir kepala 4. Orang-orang jelas enggan untuk menatap langsung perempuan tidak ramah itu apalagi harus berinteraksi dengan nya. Mereka tahu perempuan bengis dengan wajah tidak bersahabat dan tidak ramah itu bukanlah orang yang baik untuk di tatap apalagi diajak bicara. Daripada menyulitkan diri sendiri mereka lebih baik tidak menantang perempuan tersebut. Dan yang jelas mereka tidak akan mau berurusan dengan perempuan itu.Kini bisa dilihat perempuan itu bergerak menuju ke ujung ruan

  • Istri yang aku sia-siakan   Jelang final

    "Bagaimana, dok?" Dia bertanya dalam kegelisahan mendalam, menatap sosok dokter yang baru saja keluar dari dalam ruangan di mana William berada.Dokter di hadapannya terlihat menghela nafas nya pelan, dia menatap Kanina kemudian mencoba mengulas senyuman getir. "Kita berusaha semaksimal mungkin, sisa nya Allah yang paling tahu dan tergantung perjuangan pasien sendiri ingin terus bertahan atau menyerah."Ahhh ucapan sang dokter terdengar begitu mengerikan, siapa yang tidak shok mendengar nya coba. Kanina jelas terdiam, memundurkan langkahnya dan nyaris jatuh ke belakang. Jika bukan karena Nayla menangkap tubuh nya dan menahan nya mungkin Kanina sudah jatuh terhenyak ke lantai."Tiap waktu kita akan terus mengecek perkembangan nya." Lanjut dokter itu lagi.Tidak usah panjang lebar, dia sudah paham maksud dari dokter di hadapannya. Nayla jelas menangis dalam diam, menggenggam erat telapak tangan Kanina dan membawa kakak ipar nya menuju ke kursi dimana mereka menunggu tadi."Kamu mendeng

  • Istri yang aku sia-siakan   Sedikit lagi

    Catatan = kak komen yuk, kalian pengen nya Will dan Kanina gimana?. Sebab penulis matikan William ada yang ga setuju, penulis biarkan mereka kembali bersama ada juga yang ga setuju, jadi serba salah 🤧🥺.*****Suara branker dorong terdengar memecah keadaan, roda branker dorong terus saling sahut menyahut antara satu dengan yang lainnya, di mana bisa dilihat beberapa orang berpakaian serba putih terus bergerak dengan cepat membawa tubuh yang tergeletak tidak berdaya juga berhamburan darah yang memenuhi tubuh tersebut di atas branker dorong menuju ke arah sebuah ruangan di ujung tempat tersebut.William tidak baik-baik saja, laki-laki itu tergeletak tak berdaya dan ada pada masa kritisnya, tabrakan yang dilakukan oleh Helena jelas tidak main-main. Kemarahan perempuan itu membuncah di mana dia memang berniat untuk mencelakai dan menghabisi nyawa Kanina. Sayangnya William datang dengan cepat, mencoba untuk menyelamatkan sang istri nya. Hal itu jelas saja membuat Helena histeris saat dia

  • Istri yang aku sia-siakan   Sampai pada titik ini

    Tatapan mataku terus tertuju pada Helena, bisa aku lihat gadis itu mencoba menggenggam erat telapak tangannya. Aku tahu Helena pasti tertekan dan sangat marah dengan apa yang aku ucapkan barusan.Ekspresi manja nya tadi langsung berubah, dia sempat bergelayut manja, sempat merengek minta di belikan ini itu bahkan sempat meminta ku mengantar nya pergi ke rumah teman baik nya. Tapi semua kemanjahan dan suara rengekan nya kini berubah drastis, wajahnya terlihat mendung dan kecewa berat."Mari berpisah." Itu yang aku ucapkan pada gadis tersebut barusan.Bayangkan bagaimana ekspresi gadis itu saat mendengar apa yang aku ucapkan, seketika bisa aku lihat bola mata Helena berkaca-kaca, dia bisa jadi akan menangis sebentar lagi. Dan aku jelas paling sulit saat melihat Helena terluka atau menangis, tapi aku tidak mungkin tidak meneruskan keadaan dan tidak mungkin tidak menghentikan hubungan kami karena aku tahu pada akhirnya harus ada yang kupilih di antara Helena dan Kanina."Kamu sedang berca

  • Istri yang aku sia-siakan   Menuntaskan segalanya

    "Kematian ibu ku semakin menyakiti ku tiap kali melihat wajah mu saat kita bertatap muka." Daaarrrr.Dan percayalah ucapan Kanina kali ini bagaikan petir di pagi hari tanpa langit gelap atau hujan melanda. Akhirnya Kanina tahu tentang sebuah kenyataan yang mungkin sudah disembunyikan oleh semua orang.Seketika ucapan Kanina membuat aku kehilangan kata-kata."Oleh karena itu mari bercerai, Will.""Aku tidak akan pernah mau menceraikan kamu." Aku gila, mungkin saja. Apalagi memberanikan diri berkata begitu di saat kemarahan Kanina masih menggebu membara.Aku tidak rela menerima permintaan Kanina untuk menceraikan nya, meksipun aku tahu selama ini aku sudah menyia-nyiakan nya. Bukankah Tuhan selalu mau memberikan kesempatan kedua pada para umat manusia yang hendak bertaubat? Lalu apakah aku tidak boleh mendapatkan kesempatan kedua dari Kanina?."Aku tahu aku salah, terlalu banyak menyakiti kamu kemarin tapi itu tidak menjadi alasan untuk aku dan kamu harus bercerai saat ini.' bersikukuh

  • Istri yang aku sia-siakan   Meledak tanpa batas

    Aku menatap Kanina yang baru saja menyelesaikan sesi memasak nya. Menghidangkan makanan di atas meja dan membiarkan aku untuk melahap makanan ku. Aku tahu, dia berdiam untuk pergi menghindariku seperti biasa nya tapi kali ini Aku bersumpah tidak akan membuat kami berada di tempat yang berbeda atau di meja yang berbeda saat makan bersama. Kanina baru saja melepaskan apron memasaknya, hendak berlalu meninggalkan diriku tapi dengan cepat aku langsung menari tangannya hingga membuat istriku tersebut terkejut."Eh?" Kanina refleks terkejut, dia menoleh dan memundurkan langkahnya, melepaskan pegangan ku dari telapak tangan nya."Bukankah aku sudah bilang, mari makan bersama." Ucap ku kemudian.Kanina diam mendengar ucapan ku, dia mengernyitkan dahi agak nya heran dengan perubahan ku pagi ini. Dia terlihat mematung, seperti nya mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada ku."Duduk dan makan lah bersama." Kembali aku bicara, mungkin terdengar seperti perintah.Dengan ragu-ragu Kanina perlahan

  • Istri yang aku sia-siakan   Apa ini

    Demi Allah aku bingung dengan keadaan dimana saat ini aku menyadari jika aku berada di dalam kamar yang jelas tidak asing, tidak lain adalah kamar ku sendiri.Aku mencoba menyentuh kening ku untuk beberapa waktu, berusaha menyadarkan diri 💯 % saat ini, berpikir apakah aku bermimpi atau aku benar-benar terjaga dari mimpi.Suara alarm dari handphone ku memecah keadaan, aku masih mengukung tubuh Kanina dimana handphone ku tergeletak tepat di atas kepala Kanina. Layar handphone ku mengeluarkan warna, ada tanggal yang tertera di sana. Seketika aku membulatkan bola mata ku, menatap tanggal yang tertera di sana. Senin, 1minggu lebih sebelum Kanina berkata mari bercerai, Will.Seketika aku menatap wajah Kanina, mengabaikan gawai yang mengeluarkan suara pengingat waktu jika ada rapat penting yang harus aku hadiri.Wajah Kanina terlihat panik dan memerah, dia ketakutan melihat tatapan ku saat ini."Aku tidak bermaksud lebih, aku mencoba membangunkan mu tapi...." Aku masih mencerna keadaan sa

  • Istri yang aku sia-siakan   Mendekati final

    Pov author."Tidak kah kamu ingin memberikan aku sedikit saja kesempatan kedua?" Sebuah tanya melesat dibalik bibir William, hari sebelum nya saat pernikahan Kanina akan berjalan dalam hitungan detik kemudian. Dia kembali mencoba menyakinkan Kanina.Tatapan mata Kanina yang hangat dan lembut terlihat menatap William untuk beberapa waktu, tidak tersimpan sedikit pun dendam atau kemarahan disana. Seperti biasa Kanina menatap nya hangat dan penuh cinta, memandangi wajahnya dengan tatapan berkaca-kaca, meskipun di abaikan William berkali-kali nyatanya tidak membuat Kanina mengubah sifat nya. Gadis itu begitu hangat, memperlakukan William seperti suami sesungguhnya, tidak terbesit sedikitpun keinginan di hati Kanina untuk mengkhianati William atau mendustai nya. Meskipun bertahun-tahun menjalankan pernikahan tanpa cinta dari William, Kanina selalu berlaku layak nya istri Solehah yang sungguh begitu pantas untuk diperjuangkan oleh laki-laki tersebut dikemudian hari.Seburuk apapun perlakuan

  • Istri yang aku sia-siakan   Aku tidak baik-baik saja

    "Kamu baik-baik saja, Will?" Seseorang bicara, menyentuh bahu ku pelan.Aku sama sekali tidak menoleh, memilih menatap hujan salju yang memenuhi jalanan ibukota Paris. Membiarkan pandangan ku terus menatap lurus kedepan, enggan mengeluarkan suara ku sama sekali sejak tadi.Pikiran ku berkelana terlalu jauh, entahlah rasanya aku kehilangan semangat hidup secara tiba-tiba. Aku berdiri di balik dinding kaca besar, menjulang tinggi menatap hujan salju yang kian menggebu."Kamu tidak bersiap-siap untuk pergi?" Dan kembali suara itu terdengar, membuat aku mau tidak mau menoleh ke asal suara.Julian berdiri di samping ku, menikmati kopi hangat nya yang kini mulai dingin. Musim salju benar-benar mengubah apapun menjadi dingin dengan cepat."Dia akan menikah." Dan akhirnya aku bicara, menatap Julian sejenak.Harga diri ku terasa menghilang ketika aku tahu Kanina benar-benar meninggalkan ku dan akan menikah dengan laki-laki lain yang jauh mencintai nya. Nyatanya persetujuan ku atas tawaran Kani

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status