Share

Bab 55: Kembali ke Rumah

Sepanjang perjalanan Gibran termenung ingat Desy, dia tak pernah bertemu Desy lagi setelah malam yang bikin dia patah hati di gampar Handoyo.

Gibran bahkan tak melihat Desy saat pembagian ijazah di sekolah, yang menandakan hari terakhir dia sebagai siswa di SMP ini.

Namun bibirnya tersungging senyum, kalau ingat Tante Renita.

“Makasih tanteku sayang, aku tak pernah lupakan tante selamanya,” gumam Gibran sambil memandang hutan-hutan yang di lalui bus travel yang angkut 35 penumpang ini.

Lihat hutan yang lebat, senyum Gibran makin lebar, ingat hutan Renita yang lebat dan bikin dia kecanduan menciumi hutan rimbun dan berlendir milik wanita cantik itu.

Walapun hanya kenakan jeans murahan dipadu kaos dan jaket biasa, penampilan jangkung Gibran tak ubahnya remaja kuliahan.

Tinggi Gibran di usianya yang hampir 15 tahunan sudah hampir 175 centimeteran. Dia pun hanya bawa ransel yang berisi 4 stel pakaian terbaiknya, dengan sepatu kets yang agak lusuh, tak lupa ijazahnya.

Gibran sengaja numpan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status