Share

Patah Hati

Istriku Tua

Bab 26 : Patah Hati

Tiga hari sudah aku mengurung diri di kamar, meratapi nasib setelah ditinggal Fani. Hampa, nelangsa, nestafa, rapuh, hancur, putus asa dan hampir mengakhiri hidup. Tanpanya, duniaku seakan berakhir. Aku tidak ada semangat melakukan apapun juga. Inikah rasanya patah hati? Sungguh tega, Fani mematahkan hati seorang suami semuda dan setampan aku.

"Fahmi, Ibu masuk ya?" Suara Ibu terdengar di depan pintu.

"Iya, Bu. Masuk saja! Pintunya tidak di kunci."

Ibu membuka pintu kamar dan melangkah menghampiriku yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan tangan memeluk lutut.

"Fahmi, coba ceritakan semuanya pada Ibu! Apa yang terjadi antara kamu sama Fani? Kemaren Ibu telpon dia, tapi nomornya malah gak aktif." Ibu duduk di sampingku.

Aku menarik napas, seketika terasa sesak. Sepertinya saluran pernapasan tersumbat angin, hiks. Keringat pun mulai keluar lewat mata. Aku tidak menangis, hanya terasa sakit saja dada ini jika mengingat dia, istriku tersayang.

"Bu, Fa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status