Share

Tanpa Rasa

Juwita berusaha untuk mengabaikan perasaannya. Dia menjabat dan mencium tangan suaminya saat pria itu sudah ada di depannya. Bergantian Jevano yang menjabat tangannya. "Kalian tidur nyenyak?"

Jamal mengangguk.

"Syukurlah." Perkataan Juwita sangat manis. "Jevano?" Dia mencoba mengambil atensi anak tirinya yang hanya diam dan membuang pandang ke arah lain.

"Hmm?" Pemuda itu hanya melirik sebentar, masih dengan wajah datarnya.

"Kamu tidur nyenyak?" tanya Juwita sabar.

"Hmm." Hanya gumaman dan anggukan kecil dari Jevano sebagai jawaban.

Mimik wajah Juwita sedikit berubah memandang Jevano. Dia merasa tidak dianggap. Dia pun menoleh dan langsung mengubah air mukanya saat sang suami mengelus lengan atasnya.

"Papa sama Mama?" tanya Jamal.

"Di dalam. Ayo masuk. Aku udah siapin makanan buat kita semua." Juwita kembali riang.

Mereka memasuki rumah.

"Kamu yang masak?" Jamal berjalan di sebelah Juwita. Jevano membuntut di belakang.

"Hehehe. Enggak. Cuma bantu dikit-dikit doang, sih. Bibi yang masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status