Share

Kabar Dari Rumah Eyang Setelah Aku Pergi

*Djoko Suyanto pernah mengirim undangan ke rumah Eyang, buka bab 24 untuk kembali mengingat sang tokoh. Tapi, rencana untuk bertemu beliau terhalang kondisi sulit di tahun 1983-1985.

***

"Pakde!" teriak seseorang.

Darahku seakan mendidih ketika Pakde menampar orang seperti itu, apalagi Bang Hasim adalah keponakannya sendiri. Aku mendahului Hasan berlari ke sudut dapur di mana Bang Hasim sudah tergolek lemas. Lebam di sudut bibirnya mulai membiru, badannya basah kuyup, ia juga terlihat pucat.

Ternyata Bang Hasim baru saja ditampar di depan mata adiknya sendiri. Hasan sampai mendorong meja sekuat tenaga, berteriak dengan penuh amarah.

"Ayahku akan segera datang!"

"Diam, Hasan!" Pakde menggeram.

Dengan langkah lebar ia menarik tubuhku ke atas. Aku masih tak mengerti apa yang sudah terjadi, Pakde terlihat marah besar dan membuatku ketakutan.

"Dan kau. Saiki wis wani pacaran tekan nginep ing jabaning omah?! mrene saiki!"

(Dan kau? Sekarang sudah berani pacaran sampai bermalam di luar ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yeni Rosdiani
klo imel pergi, terus eyang gmna.?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status