Share

BAB 19

POV ARUM

 Hanya satu kata yaitu gundah!, aku berniat untuk membalas mereka semua, tapi nyatanya aku terjebak dalam permainanku. Aku bahkan tak bisa membalas lebih kejam ataupun setara, kenapa begitu mudahnya aku bisa menghapus semua luka-luka itu yang tersemat bak duri menancap bertahun-tahun.

***

Sore ini aku menghampiri Resti di kamarnya, ia tampak melamun memandang jauh keluar jendela. Aku menghampirinya karena sempat bingung kenapa seharian dia tidak keluar kamar. 

"Ada apa? Kamu sangat terlihat bersedih semenjak hari itu?" tanyaku, Resti menoleh menyunggingkan senyum.

"Tak ada apa-apa mbak, Resti hanya ingin sendiri saja," tukasnya, aku menghenyak di kasurnya dan coba melihat mimik wajahnya lebih dekat. 

"Sepertinya ada yang menganggu pikiranmu?" desisku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status