Share

30

"Bas, Emak sakit. Dia rindu padamu. Sejak kamu tak ada kabar, Emak sering melamun. Pulanglah, Bas!"

Sebenarnya aku gengsi mengatakan ini pada Ibas. Tapi mau bagaimana lagi, aku juga tak tega melihat Emak terus-terusan melamun. Apa lagi dia sekarang sering sakit-sakitan. Males banget aku merawatnya. Dari pada merawat wanita yang kulitnya sedikit keriput itu, lebih baik aku main dengan teman-temanku.

Ibas mengangkat kedua alis dan memejamkan mata sejenak. Kemudian menghempaskan napas. Dia menatapku dengan pandangan tidak suka. Aku sadar diri, karena aku memang sudah berbuat sesuatu yang membuat dia membenciku. Tapi aku cuek saja.

"Apa urusanku? Bukankah bagi Emak anaknya cuma kamu?" Ibas terlihat sombong dan seoalah ingin mempermalukan aku di hadapan semua orang.

Baru jualan bakso saja sombongnya sudah selangit. Sepertinya aku memang harus bisa membujuk Ibas untuk pulang. Dia sekarang kan sudah cukup sukses. Aku tidak menyangka kalau dalam waktu singkat dia bisa punya tempat sebagu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status