Share

Calon mantu baru

Penulis: ss.nataliaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-23 11:55:42

JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN, KINI JADI ANAK SUKSES 7

"Mas, kurang apa aku dibandingkan istrimu yang kampungan itu" ucapnya dengan nada menggoda. Aku berusaha menepiskan tangannya tetapi nihil, ia pun berusaha untuk terus menggandeng lenganku. Seketika kami terkesiap mendengar teriakan seseorang.

"Alaaaaaannnnnn" ibu berteriak tat kala melihat anaknya yang sedang digandeng oleh wanita lain selain istrinya. Indri pun refleks melepaskan tangannya dari lenganku.

Saat tiba di depan kami, wajah ibu yang semula merah padam karena emosi, langsung tersenyum seketika melihat Indri yang berada disebelahku.

Aku sampai lupa, setiap pagi ibu memang suka belanja bahan masakan di warung bu Wita ini.

"Eh Indri, kirain ibu tadi yang sama Alan siapa. Ternyata kamu toh. Kapan pulang nya nduk?" Tanya ibu langsung duduk disebelah Indri.

"Kemarin lusa bu hehe" ucap Indri sambil membenarkan rok pendeknya yang tersingkap.

"Eh aku ada oleh oleh buat ibu, kita ke rumah Indri yuk bu" ajak Indri. Ibu terlihat sangat antusias mendengar ajakan Indri.

"Ayo ayo. Alan ayo kita ke rumah Indri" tanpa dikasih kesempatan menjawab, ibu mUG yang l toalah menarik tanganku untuk mengikuti Indri ke rumahnya.

Sampai disana, kami disuguhi berbagai makanan ringan serta teh hangat untuk ibu dan kopi susu untukku.

Indri membicarakan pengalamannya selama menjadi TKW di singapura. Dan sampailah pada pembahasan tentang percintaannya.

"Apa benar, habis putus dari Alan kamu gak punya kekasih lagi?" Tanya ibu.

"Emm hehe, iya bu. Tapi jujur, cowo itu bukan selingkuhanku. Kayaknya ada yang gak suka sama hubungan aku sama Alan makanya jebak aku, ngasih minuman beralkohol jadi aku gak sadar apa yang aku lakukan. Makanya aku kaget kenapa tiba tiba ada di hotel, padahal saat itu kan aku lagi di cafe" ujar Indri sambil memasang wajah sedih.

Iya memang, kami putus karena Indri kepergok sedang berduaan di salah satu hotel yang ada di kota ini. Lagian, aku tidak percaya dengan alasan yang dikatakannya. Pasalnya, saat aku memergokinya, matanya begitu segar tidak ada tanda tanda orang yang sedang mabuk.

Ibu memeluknya dan menenangkan Indri yang mulai memainkan drama menangisnya.

"Cup cup, ibu percaya kok kamu gak ngapa ngapain disana" ucap ibu mengelus elus kepala Indri.

Aku hanya terdiam menyimak pembicaraan mereka. Lagian aku pun gak diajak ngobrol sama sekali.

Setelah kira kira 30 menit, mereka selesai ngobrol ibu pamit ingin belanja sayuran di warung bu Wita.

"Gak usah masak bu, aku bikin rendang banyak tadi. Tunggu sebentar ya, aku ambilin dulu" Indri pun pergi ke belakang.

Tak lama kemudian ia membawa sebuah rantang dan satu kresek hitam yang entah apa isinya.

"Ini bu Ada rendang dan lauk lainnya. Kalo yang di kresek itu oleh oleh dari singapura buat ibu sama Alan." Ibu menerimanya dengan antusias.

"Wah ini masakan kamu sendiri?" Indri mengangguk.

"Calon mantu idaman nih, kamu suka kan kalo punya istri yang pinter masak?" Tanya ibu.

"Ya suka lah" jawabku yang membuat wajah Indri merah merona karena tersipu.

"Makanya aku nikah sama Tiara. Udah pintar masak, sholehah, pintar JAGA AURAT lagi" sambungku yang lagi lagi membuat wajah Indri memerah kembali, tapi kali ini merah karena dibanding bandingkan kali ya.

Kami pun keluar dari rumah Indri dan berbelok ke warung bu Wita untuk mengambil motor yang terparkir disana.

"Eh bu Narti, tumben jam segini baru ke warung" ucap Bu Wita setelah kami sampai disana.

Saat tadi aku duduk di warungnya, ia tidak ada sehingga ia tak melihat apa yang Indri lakukan padaku.

"Iya nih bu, abis dari rumah Indri. Dia ngasih oleh oleh sama lauk pauk. Jadi hari ini saya gak belanja dulu ya" ucap ibu.

"Weh dapat oleh oleh dari mantan mantu nih" goda bu Wita.

"Calon kali bu ah" ucap ibu yang spontan membuatku menggerung gerungkan motorku.

"Wah mau balik lagi nih? Kan Alan udah Nikah"

Saat ibu hendak menjawab, aku terlebih dahulu memanggilnya.

"Ibu, ayo mau bareng Alan gak?"

"Iya iya tunggu" teriak ibu lalu berlari kecil kearahku dan duduk di jok belakang.

Saat sampai di depan rumah, rupanya Tiara sedang menyapu halaman.

"Mas? Kenapa pulang lagi? Ada yang ketinggalan kah?" Ucapnya sembari menyalamiku.

"Ngga mas lagi..." Tiba tiba ibu memotong ucapanku.

"Kita habis dari rumah Indri, nih dikasih oleh oleh singapura sama dikasih lauk pauk" ujar ibu sambil memamerkan rantang dan kresek yang ada ditangannya.

Tiara mengernyitkan dahinya mungkin ia meminta penjelasan dariku.

"Mas?" Tanyanya.

"Tadi Alan ada di warung bu Wita berdua sama Indri. Pas ibu pergokin mereka ibu diajak ke rumahnya lalu dikasih ini" ucap ibu santai.

Tiara membulatkan matanya.

"Ibu kok bisa bisanya ngomong gitu sih. Fiks perang dunia ketiga bakal terjadi sebentar lagi" batinku.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   End

    Janin yang Kau Suruh Gugurkan Bab 44Sesi pemakaman selesai, Alan hendak pulang kembali ke rumah. Tapi ada seseorang yang memanggilnya."Mas Alan." panggil Indri. Alan menghentikan langkah kakinya."Mas, maaf kan aku ya." Ucapnya sambil menangis."Sudah, yang lalu biar lah berlalu. Yang peting kita harus lebih baik dari pada sebelumnya." ucap Alan lalu meninggalkan Indri.***Tok tok tokPalu diketuk tiga kali oleh hakim. Pak Robert jadi tersangka kasus korupsi. Ditahan selama 15 tahun penjara dan denda sebesar 10milyar rupiah.Pak Robert dibawa ke sel tahanan. Sementar Kayla, dia juga ditetapkan sebagai orang yang terlibat prostitusi online. Dia disatukan dengan Indri karena dia juga terjangkit penyakit menular seksual juga.Zein keluar dari ruangan sidang. Pak polisi memanggilnya. "Pak Zein, setelah sidang tadi. Kami memutuskan Pak Zein tidak usah membayar denda yang telah diinvestasikan oleh Pak Robert, k

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 43

    Janin yang Kau Suruh Gugurkan Bab 43 Dia menarik lembut tangan Zein lalu keluar dari cafe. "Sebentar, aku kirim pesan dulu sama Danish biar dia yang handle kerjaanku." itu cuman alasan Zein saja. Padahal Zein mengirimkan pesan pada polisi. "Kita mau kemana?" tanya Zein pada Kayla. "Kita ke hotel." 'Astaga, gimana kalau aku yang terlebih dahulu tiba di hotel? Semoga saja polisi gercep datangnya. Gak mau aku kalau harus ke hotel sama dia.' batin Zein. Mereka masuk kedalam mobil. Satya, Danish, serta Alan kaget. Ini semua diluar rencananya. "Anjirrr itu si Zein mau dibawa kemana sama si Kayla?" tanya Satya. "Chat dia coba, suruh aktifin gpsnya biar kita tau dia dimana." usul Alan. Danish pun mengechat Zein. Tak lama dari itu, Zein membalasnya. [Gue udah aktifin dari tadi, udah ngasih tau polisi juga. Kalian ikutin gue dari belakang, takutnya polisi telat datangnya.]

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 42

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURK4N Bab 42Tiba saatnya acara akan dimulai, dua mobil polisi berhenti di parkiran kedai. Para polisi masuk ke dalam kedai. "Pak Zein, anda ikut kami ke kantor polisi sekarang.""Sebentar, ada apa ini, Pak? Kok anak saya mau di bawa ke kantor polisi, emangnya dia salah apa?" tanya Bella tak terima anaknya dibawa oleh polisi."Anak ibu tidak bersalah, Bu. Kami hanya akan meminta keterangannya saja." jelas polisi tersebut.Zein pun dibawa oleh para polisi tadi. Sementara acara ulang tahunnya Arga dihentikan sejenak sampai Zein pulang kembali.Hening. Semuanya larut dalam pikiran masing masing. Kecuali Arga, dia asyik bermain. Melempar lempar balon, juga berlari lari.Satu jam kemudian, Zein kembali. Semua orang yang ada disana langsung menyerbu Zein dengan berbagai macam pertanyaan. Zein tidak menjawab satu pertanyaan pun. Membuat orang orang semakin penasaran saja."Gak ada apa apa. Ayo

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 41

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN BAB 41Alan berbalik menghampiri bu Narti. Ia tak dapat berbicara apa apa. Tak kuasa mengeluarkan suara sedikitpun. Ia hanya merutuki takdirnya. Apakah ini adalah karma untuknya karena ia telah berani mempermainkan rumah tangga saat bersama Tiara?"Lan, ada apa? Kasih tau ibu dong." "Eh iya ruang rawat Indri dimana? Dia dirawat di rumah sakit ini kan? Ibu mau jenguk dia. Gitu gitu pun dia menantu ibu yang suka ngasih uang.""Ayo anterin ibu ke ruangannya dia."Alan - Alan, sialnya nasibmu. Istri tukang ju4l dir1, mertua b4ndar jud1.Alan mengantarkan ibunya ke ruang rawat inap Indri, tapi saat akan masuk ruangan, Alan menahan ibunya agar ia tak masuk."Suuttttt" Alan memberi petuntuk bu Narti untuk diam sambil menunjuk ke dalam ruangan. Bu Narti melihat ke arah ruangan yang ternyata sedang dijenguk oleh seseorang yang tak diketahui bu Narti.Alan menarik tangan

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 40

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN 40Sri dan Tiara turun dari lantai dua menuju ke rumah Bella. Baru saja mereka menginjakkan kaki keluar dari kedai, tiba tiba..... DuarrrrrrrrTepat di depan kedai Tiara sebuah truk menabrak mobil yang ada di depannya sehingga mobil itu terpental beberapa ratus meter."Kecelakaan.....""Kecelakaan....." Warga yang melihat kecelakaan itu heboh. Tak terkecuali Sri dan Ara, ia pun ikut melihat siapa yang ada di dalam mobil yang terpental itu. Karena memang truk yang menabraknya tidak apapa. Dan beruntungnya, supir truk nya tidak melarikan diri.Sri menerobos kerumunan warga yang melihat kecelakaan itu. Mobil dalam keadaan terbalik, warga tidak ada satu pun yang mau menyelamatkan korban, katanya takut jadi tersangka. Tiba tiba saja, pintu mobil patah. Dan terlihat jelas wajah korban yang ada di dalamnya."Astaghfirullah, pak Hasan?" Teriak Sri.Siapa pak Hasan? Kenapa Sri kenal dia?Sri buru buru mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya lalu tak lama ke

  • JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN   part 39

    JANIN YANG KAU SURUH GUGURKAN 39"Jadi gimana Lan?" Tanya bu Narti memulai obrolan lagi. Alan menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutup tutupi. Bu Narti terlihat kaget, begitu Alan selesai bercerita, bu Narti langsung memeluk Alan dan menangis sesenggukan."Maafin ibu ya Lan, maafin ibu. Ibu yang bikin kamu gini." "Udah bu, ini semua udah terjadi. Kita ambil hikmahnya saja. Lagi pula ini bukan sepenuhnya salah ibu. Alan yang salah, Alan yang lemah iman. Kalo Alan imannya kuat, gak akan sampe ada hubungan b4dan sama Indri. Itu juga jadi senjata Indri agar Alan mau berhubungan dengannya lagi." Jelas Alan."Yaudah bu, kalo gitu, Alan berangkat kerja dulu, ya." Alan mencium punggung tangan ibunya lalu berangkat ke pabrik tempat ia kerja.Sampai disana, Alan memarkirkan motornya, terlihat 1 mobil polisi yang terparkir disana. Mereka yang bekerja di pabrik itu pun saling bertanya kebingungan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status