Share

Bab 41

"Takdirmu adalah dia, sementara takdirku adalah luka."

Layla Mumtazah

***

"Aku mencintaimu," ucap Abizar lembut di telinga Alesha.

Alesha tersenyum dengan begitu manis mendengar hal itu. "Aku juga mencintaimu," jawabnya lalu membenamkan wajah di dada Abizar.

Kedua insan itu kini terbaring letih setelah selesai dengan aktivitas yang baru saja mereka lakukan bersama. Abizar mengecup pucuk kepala sang istri sebelum akhirnya mereka terlelap tidur.

***

Sinar mentari masuk ke celah-celah ventilasi udara, membuat perempuan berkulit putih itu segera meraih bantal di sampingnya untuk menutupi wajah sementara jam dinding di kamar besar itu terus berjalan, tetapi si pemilik belum juga ingin beranjak dari tempat tidur, hingga suara dering telepon membuatnya terpaksa bangun.

"Hallo," ucapnya malas setelah meletakkan ponsel di telinga.

"Ayo, kita bertemu pagi ini."

Mendengar suara itu membuat perempuan berambut panjang itu segera membuka mata, ia bahkan langsung duduk di atas tempat tidur seketika.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status