Share

BAB 14: Menginginkan Cinta Bukan Balas Budi

Afnan meraih ponsel, dari saku celananya, kemudian tampak serius berbicara dengan seseorang di seberang ponsel.

“Assalamu’alaikum Pak, Aku ingin, pembanguan proyek pabrik di batalkan, aku membutuhkan dana untuk Star Supermarket, milik istriku.”

Afnan menutup ponselnya, dan bernapas lega, rasanya bahagia bisa membuat Keyra bahagia.

***

Sayup-sayup adzan subuh terdengar, Afnan, perlahan bangkit dari tidurnya, dengan segera ia mengambil wudhu, setelahnya ia melaksanakan shalat, beberapa menit kemudian setelah shalat, Afnan memanjatkan doa pada Sang Maha Pencipta.

“Rabbana hab lana min azwajina wa dzurrriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama.”

“Anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam {pemimpim} bagi orang–orang yang bertaqwa.”

Keyra diam-diam mendengar doa yang dipanjatkan oleh suaminya di akhir shalatnya, titik embun menetes di kedua sudut netranya, ia teringat dengan tuduhan Samuel terhadap papinya, bahw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status