Jin Chen berdiri dengan acuh tak acuh di udara. Ada lapisan tipis Qi berwarna putih menyelimuti tubuhnya. Sedangkan Qi warna merah benar-benar telah dikonsumsi oleh Qi putih.
"Tidak buruk! Sudah lama aku tidak merasakan suguhan yang begitu lezat ..." Jin Chen tersenyum sambil meregangkan punggung malasnya. "Sudah berakhir ...!"Jin Chen secara perlahan mengulurkan lengannya ke bawah dengan lembut. Mengikuti gerakan tangannya, kekuatan tak berbentuk langsung melesat seperti kilat, dan dengan keras menghantam tubuh besar naga berkepala dua. Beberapa sisik merah hancur dan tubuh naga terlempar menabrak dinding dengan keras.Naga itu mengangkat kepalanya dan mendesis tajam saat merasakan kesakitan. Matanya yang besar langsung berubah merah darah—membuka dan menutup secara berulang.Naga itu kemudian membalas serangan dengan menembakkan bola api ke arah Jin Chen secara acak. Namun, setiap bagian bola api yang menyentuh tubuh Jin Chen, itu langsung di serap oleh aura Qi warna putih yang menyelimuti tubuhnya.Setelah serangan bola apj mereda, Jin Chen melesat mendekati tubuh naga. Ia menebaskan pedangnya secara berulang-ulang hingga menyebabkan naga itu tidak tahan lagi menahan rasa sakit yang luar biasa. Akhirnya, dia pergi dan terjun ke dalam gua yang lebih dalam membawa tubuhnya yang terluka.Jin Chen menghela nafas lega saat melihat naga tersebut memilih untuk mundur. Setelah keadaan di dalam gua menjadi tenang. Jin Chen masuk ke salah satu ruang bawah tanah secara perlahan-lahan."Guru! Apakah ada jejak Api neraka di sini?""Melihat lingkungan dan luapan energi serta munculnya binatang aneh. Ada kemungkinan 'Api Neraka' akan ada disini."Jin Chen menghela napas lega setelah mendengar itu. Dia dengan semangat memindai sekeliling dengan perlahan dan apapun yang terlihat aneh akan ia pelajari dengan cermat sebelum dia melanjutkan pencarian.Jin Chen telah melakukan pencarian cukup lama. Namun, masih belum menemukan jejak Api Neraka. Dia mulai kecewa dan hilang kesabaran. "Guru, aku sudah mencari ke ruang bawah tanah. Mengapa tidak menemukan Api Neraka?!""Aku tidak tahu soal ini ... aku tidak pernah datang ke sini sebelumnya," jawab Guru Jin Chen."Aaaahh!" Tiba-tiba, teriakan tajam dari Lin Qing bergema di ruang bawah tanah. Jin Chen buru-buru menoleh ke arah sumber suara dan matanya tiba-tiba menyusut. Ia melihat di kejauhan—naga berkepala dua yang tadi mundur, sekarang muncul, dan menuju ke arah Jin Ding dan Lin Qing."Dasar sialan!" Wajah Jin Chen tiba-tiba kusam, ia dengan cepat terbang menuju ke arah naga tersebut. Seketika, gelombang energi murni merasuki tubuhnya, kecepatannya langsung meningkat drastis.Naga berkepala dua membuka mulutnya dan secara bertahap muncul di luar terowongan. Ia memasang tatapan yang haus darah ke arah Lin Qing dan Jin Ding."Ayo, Lin Qing!" Jin Ding dengan cepat meraih tangan Lin Qing dan segera bergerak mundur. Sebuah ejekan melintas di mata naga saat melihat mereka berdua melarikan diri. Dengan mulut menganga, naga tersebut menarik mundur kepalanya. pada saat yang sama, kekuatan penghisap muncul dan segera menyeret Jin Ding dan Lin Qing secara perlahan menuju pintu terowongan.Setelah beberapa saat, naga itu kembali mengeluarkan kekuatan pendorong yang sangat kuat. Seketika, tubuh Lin Qing dan Jin Din terlempar jauh ke belakang dan dengan keras menabrak dinding terowongan.Jin Ding langsung memuntahkan darah segar. Sedangkan Lin Qing, ia tidak terluka parah karena Jin Ding menjadi bantalannya saat menabrak dinding terowongan."Jangan mendekatiku ...!" pekik Lin Qing sambil terus bergerak mundur.Naga itu menjulurkan lidah merahnya dan menjilati tubuh mungil Lin Qing. Segera, bau busuk yang menyengat menyebabkan Lin Qing hampir pingsan.Naga itu terlihat sangat menyukai Lin Qing?"Apa yang kau lakukan naga jelek?" Jin Chen tiba-tiba datang dan tidak tahan melihat Lin Qing terus di jilat oleh binatang buas tersebut.Menyadari keberadaan Jin Chen, naga itu langsung berubah menjadi buas. Lidahnya yang lembut langsung sekeras pedang dan menembus dada Lin Qing dengan kejam."Aaahh!" Lin Qing mengerang kesakitan tanpa sadar, sesudah berhenti menjerit, tubuh Lin Qing Melemah dan secara perlahan ambruk di tanah."Aku akan memberimu pelajaran, makhluk sialan!"Jin Chen menerobos udara secepat kilat, pedangnya dengan kejam menebas tubuh naga tersebut. Seketika, darah segar terciprat dengan hebat.Naga itu mendesis dan segera berbalik dengan marah ke arah Jin Chen. Namun, ketika tatapannya menyapu pedang Jin Chen, rasa takut muncul di matanya. Dengan ekspresi marah, naga itu langsung mundur melarikan diri.Jin Chen segera menghampiri Lin Qing dan mengambil Pil penyembuhan dari cincin penyimpanannya. Dia memaksa obat itu masuk ke dalam mulut Lin Qing. Kemudian, dia menggendong Lin Qing di terowongan. Ketika dia melihat Jin Ding juga terluka, dia tersenyum kecut dan segera memberinya pil penyembuh."Bagaimana keadaanmu?" tanya Jin Chen."Ughh, tidak ada luka serius! Aku akan baik-baik saja setelah istirahat sebentar!"Jin Ding langsung menelan obat penyembuh di tangannya. Lalu, dia menghela napas dan tersenyum pahit ke arah Jin Chen.Jin Chen perlahan duduk sambil memeluk Lin Qing di dadanya. Dia mengusap wajahnya yang berdebu, lalu berkata, "Sayang sekali, aku belum menemukan 'Api Neraka'....!""Nanti, bawa Lin Qing kembali bersamamu! Aku akan tetap di sini dan terus mencari, Jangan khawatir. Makhluk aneh itu akan lari saat melihatku. Tidak ada yang bisa menyakitiku di sini.""Baiklah. Jika kami terus di sini, kami hanya akan menjadi beban bagimu," ucap Jin Ding."Ughh..!" Lin Qing menggelengkan kepalanya yang pusing dan mengangkatnya. Saat ia melihat Jin Chen memeluknya, wajahnya langsung memerah."Tuan muda! Aku mungkin dapat menemukan di mana letak 'Api Neraka' berada," ucap Lin Qing dengan lembut."Bagaimana bisa kamu tahu?" tanya Jin Chen dengan suara tertegun.Lin Qing tersenyum, ia berdiri dan langsung berlari menuju pintu gua. "Keluar!"Mendengar suara Lin Qing, naga berkepala dua mengangkat tubuhnya dan segera merayap keluar dari ruang bawah tanah.Melihat makhluk itu muncul, Jin Chen terkejut dan langsung berdiri. Dia meraih pedangnya dan fokus memperhatikan gerakan makhluk tersebut."Tuan muda, jangan memukulnya! Dia tidak berniat menyerang kita," ucap Lin Qing dengan terburu-buru saat melihat Jin Chen akan bertindak kejam."Apa yang sebenarnya terjadi?" Jin Chen kebingungan dengan mata yang menatap tajam ke arah mahkluk tersebut.Lin Qing menggelengkan kepalanya dan mendekat beberapa langkah ke depan. "Aku tidak tahu. tapi, sepertinya ada ikatan aneh antara aku dengannya. Aku bisa merasakannya ..."Jin Chen semakin bingung saat melihat makhluk buas itu tiba-tiba jinak. Pandangan Jin Chen berhenti saat dia melihat benda berwarna hijau di kepala naga tersebut. Dia mengerutkan keningnya. Bukankah benda itu sebelumnya tidak pernah ada?Selama tidur panjang, Jin Chen tidak tahu apa yang terjadi di dalam tubuhnya. Dia tidak hanya pulih dan bertambah kuat, tetapi ketahanannya terhadap Hati Api Neraka semakin meningkat.Ditambah lagi, Jin Chen memiliki perlindungan dari cahaya fluorescent di dalam tubuhnya, yang bisa menyebabkan efek buruk dari Hati Api Neraka berkurang.Mendesis!Suara desisan tajam tiba-tiba terdengar. Sekelompok api transparan dan magma yang mendidih mulai melonjak. Semburan yang tak terhitung jumlahnya bergejolak tanpa henti sebelum meledak membawa racun api."Dasar keras kepala ...."Jin Chen tertawa dingin saat menyaksikan pemandangan yang diciptakan oleh Hati Api Neraka. Dengan gerakkan tangannya, api biru di sekitar kembali memasuki tubuhnya.Ketika api biru mundur, Api transparan segera datang menerkam. Namun, saat api transparan itu akan kontak dengan targetnya, cahaya fluorescent dipancarkan dari tubuh Jin Chen, menyebabkan api transparan dengan cepat mundur.Mata Jin Chen yang berisi cahaya
Ratu Mayleen baru saja hendak bergerak saat benang energi transparan tiba-tiba merembes keluar dari dalam tubuhnya."Sialan! Benda ini ... sejak kapan memasuki tubuhku?"Ratu Mayleen menggertakkan giginya. Qi-nya segera melonjak dan melilit api yang muncul di dalam tubuhnya.Jin Chen menatap wajah Ratu Mayleen yang memerah. Sesaat kemudian, dia tampaknya telah mengerti sesuatu. "Ini buruk!"Tiba-tiba, Jin Chen juga merasakan ada sekelompok api transparan yang muncul di dalam tubuhnya. Hanya dalam sekejap, api transparan itu memenuhi setiap bagian dalam tubuhnya."Ini benar-benar akan menjadi akhir!"Jin Chen merasakan sakit yang membakar. Suhunya semakin meningkat. Jika terus berlanjut, semua organ dalam tubuhnya akan meleleh."Argh ... api sialan!"Jin Chen melirik Ratu Mayleen dengan ekspresi suram. Tampak sosok manusia ilusi dan sosok naga setengah inci di atas kepala Ratu Mayleen yang dibakar oleh api transparan."Wanita bodoh ini. Apakah dia tidak tahu bahwa Hati Api Neraka dap
Di lantai kedelapan menara, semua Sesepuh akademi sedang berkumpul bersama pemimpin mereka—seorang Tetua yang duduk di kursi roda."Tetua Pertama, tempat ini telah disegel sesuai intruksi Anda. Pintu menuju lantai terakhir telah ditutup," lapor seorang Tetua sambil membungkuk hormat.Qian Su menatap pintu logam yang menuju lantai terakhir, dia berkata, "Sudahkah kalian menyelidiki latar belakang para ahli dari Wilayah Hitam yang berpartisipasi menyerang akademi?""Kami sudah menyelidikinya," jawab para Sesepuh serempak."Perintahkan semua orang untuk berkumpul dalam waktu satu bulan. Kita akan mencari mereka satu per satu untuk membalas penghinaan terhadap Akademi Nan Ji." Qian Su melambaikan tangannya."Ya!" Semua Sesepuh menanggapi serempak."Menurut kalian semua ... apakah Jin Chen masih hidup?" Qian Su tiba-tiba bertanya.Semua orang terdiam. Setelah ditelan Hati Api Neraka dan diseret jauh ke bawah tanah, sepertinya peluang bertahan hidup sangat tipis.Melihat para Sesepuh hanya
"lebih cepat!"Jin Chen melarikan diri sekuat tenaga, keringat dingin mengalir di dahinya. Sesaat kemudian, dia menoleh ke belakang hanya untuk melihat Hati Api Neraka akan melahapnya."Haha, posisi pemburu dan yang diburu telah berubah. Selain itu, aku juga gagal membunuh Feng Han. Guru, maafkan aku ...." Jin Chen bergumam sebelum pingsan.Semua orang tidak bisa berbuat apa-apa saat menyaksikan Jin Chen ditelan oleh Hati Api Neraka.Ekspresi Hu Ji, Wu Ha, dan Yan Zi perlahan tenggelam. Sekarang, pemimpin dari Gerbang Kokoh telah dihancurkan oleh api di depan mata mereka.Setelah menelan Jin Chen, Hati Api Neraka mencoba untuk pergi. Namun, dinding energi tiba-tiba muncul di depannya dan memaksanya untuk mundur."Semuanya, pertahankan dinding energi dengan baik. Serahkan segelnya padaku." Energi melingkar segera melonjak keluar dari tubuh Qian Su."Tetua Pertama ...." Beberapa Sesepuh berteriak kaget.Qian Su mengabaikan suara teriakan di sekitarnya. Cahaya di tubuhnya semakin intens
"Es Neraka Putih ... orang tua itu bahkan menyerahkannya padamu!? Atas dasar apa!?" kata Feng Han dengan mata melotot saat melihat energi putih di tangan Jin Chen."Bajingan yang mengkhianati gurunya memiliki kualifikasi untuk mengatakan itu?" Jin Chen menggelengkan kepalanya. Api biru dan energi putih di kedua tangannya perlahan mendekat dan mulai melakukan kontak.Feng Han agak terkejut melihat tindakan Jin Chen. Apakah dia tidak tahu bahwa Kekuatan Neraka tidak bisa bergabung? Meskipun bingung, dia tetap harus waspada. Tinjunya terkepal erat dan api hijau dengan cepat menggumpal menjadi trisula yang dia pegang dengan erat."Orang tua itu ... aku tahu kamu di dalam tubuhnya. Hari ini, aku tidak akan lagi memberimu kesempatan untuk melarikan diri hidup-hidup!"Api hijau melonjak keluar dari tubuh Feng Han, lalu dituangkan ke trisula api. Panjang trisula pun melonjak hingga puluhan meter. Api hijau menggeliat tak henti-hentinya di atasnya.Jin Chen masih fokus pada Api Neraka yang ber
Ketika sosok Jin Chen muncul, tinjunya yang diselimuti api biru dengan keras menghantam ke arah punggung Feng Han.Feng Han diam di tempat. Kekejaman melintas di wajahnya. Gelombang api hijau tiba-tiba melonjak dari bahunya.Akhirnya, tinju Jin Chen menghantam keras punggung Feng Han, dan api hijau juga menghantam dada Jin Chen.Bang!Riak energi meletus di titik kontak. Dua sosok terlempar mundur lebih dari sepuluh meter sebelum perlahan berhenti.Tangan Jin Chen menepuk-nepuk dadanya. Kondisinya baik-baik saja. Mungkin serangan Feng Han sebelumnya hanyalah tindakan terakhir untuk menghindar.Meskipun Feng Han berhasil memblokir serangan Jin Chen, kekuatan ganas yang terkandung pada tinju masih menyebabkan badannya mati rasa.Feng Han sedikit mengernyit saat melirik pertempuran kacau di udara. Dia pada dasarnya terdesak waktu. Jika ada seorang ahli dari akademi yang menyelesaikan pertarungannya dan lalu menghentikkannya, kesulitan untuk mendapatkan Hati Api Neraka akan meningkat pesa