Share

MISTERI KEHIDUPAN DINDA

Pak Kiai tersenyum mendengar obrolan keduanya lalu melafazkan ayat Kursi dan seketika hawa mistis berangsur menghilang.

“Hanya sekadar mampir lewat saja. Bismillah kita mulai pembahasan berikutnya,” ajak Pak Kiai kemudian demi menenangkan hati keduanya.

Akhirnya, pembicaraan selesai dengan kesepakatan bahwa besok lusa Pak Arman akan datang kembali dengan berkas yang sudah ditandatangani oleh Bu Teti. Sang tamu lalu berpamitan kepada Bu Teti dan juga Pak Kiai. Tak lupa Pak Arman berpesan agar Dinda dan Bu Lastri ikut bertanda tangan di berkas.

Pak Kiai yang sempat heran dengan permintaan sang tamu lalu bertanya,”Bukankah setelah ini Mbak Dinda diperistri Mas Gito. Kenapa bukan calon suami yang bertanda tangan?”

“Saya hanya menyampaikan pesan dari Pak Brahim saja, Pak. Mohon dipahami,” jelas pria jangkung berkumis tipis sembari mengatupkan kedua tangan di depan dada.

Pak Arman pun beranjak pergi setelah menjelaskan hal tersebut. Mobil sang tamu telah menghilang di belokan jalan, tetapi P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status