JIN PENGHUNI RUMAH KOSONG LEBIH PERKASA DARI SUAMIKU

JIN PENGHUNI RUMAH KOSONG LEBIH PERKASA DARI SUAMIKU

last updateLast Updated : 2022-06-13
By:  Citra Rahayu BeningCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 ratings. 9 reviews
114Chapters
63.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sepasang pengantin baru yang diganggu rumah tangganya oleh jin penghuni rumah kosong. Dinda (sang istri) tak menyadari bahwa pada suatu waktu, kala Gito kerja sif malam, ia bercinta dengan jin yang menyerupai suami tersebut. Sejak kejadian tersebut, Dinda jadi terbuai dengan jerat cinta jin. Akhirnya Dinda mengaku pada Gito bahwa ia telah didatangi jin dalam wujud suaminya. Gito pun meminta bantuan ke Pak Kiai untuk mengusirnya. Pada akhirnya, Dinda pun tahu bahwa wujud jin yang menampakkan diri terakhir kali adalah menyerupai Ustaz Hamdan pada saat putra Pak Kiai tersebut datang dari Turki. Gangguan jin makin menjadi, saat Gito meninggal dunia. Ustaz Hamdan yang menaruh hati kepada Dinda ikut membantu mengusir jin, tapi makhluk tak kasat mata ini mempunyai banyak cara untuk mendekati Dinda.

View More

Chapter 1

MALAM LEBIH DARI SERIBU BULAN

“Mas, aku loyo banget. Tidur duluan, ya, "ucap Dinda.

“Iya, Sayang. Mas mau buru-buru balik kerja,” ucap Gito kepada sang istri sambil mengecup kening wanita yang tampak pucat pasi di pembaringan.

“Kamu malam ini benar-benar dahsyat, Mas. Tenagaku habis-habisan. Kamu minum obat kuat?”

“Enggak, Sayang. Mas, pergi dulu, ya.”

“Kiss bibir, dong!”

Gito pun menuruti kemauan Dinda. Sesaat kemudian, sang istri telah tertidur pulas dengan bibir tersenyum manis.

▪▪▪¤○°○¤▪▪▪

Jam 07.30 WIB

“Assalammu'alaikum!”  Suara Gito membangunkan isterinya. Pria ini merasa keheranan karena lampu teras masih hidup dan tirai jendela masih tertutup.

‘Tok tok tok!’

“Assalammu'alaikum, Sayaaaang!”

Gito berjalan memutar ke samping rumah lalu mengetuk jendela kamar yang masih tertutup.

‘Tok tok tok!’

“Assalammu'alaikum, Sayaaaang!”

Beberapa saat menunggu, akhirnya terdengar daun jendela dibuka.

“W*'alaikumussalam, Mas?”

“Sayang, kok baru bangun? Tumben kesiangan. Sakit?”

“Badanku meriang. Mas bawa kunci, kan?”

“Ketinggalan di rumah Ibu, saat antar jamu sebelum berangkat kerja.”

Bukannya semalam Mas Gito masuk rumah dengan kunci itu? Ah, pasti mau godain aku ini, pikir Dinda dengan muka berseri.

“Ayo ke depan, Mas. Aku bukain pintunya,” ucap Dinda dengan senyum simpul mengingat percintaan mereka semalam yang menggelora.

Gito merasa keheranan dengan gelagat Dinda. Selain dilihat wajahnya pucat pasi, cara berjalan sang istri mengakang membuat Gito bertanya-tanya. Ada apa dengan istrinya?

Gito gegas menuju depan, Dinda bersandar di salah satu sisi kusen. Pria berseragam satpam ini menghampiri sang istri lalu meraba kening Dinda.

“Panas sekali,” ucap Gito lalu merangkul sang istri untuk diajak masuk.

“Gak apa, Mas. Aku senang, kok.”

“Sakit kok senang. Mas mandi dulu, habis itu kita ke dokter.”

“Aku kesiangan belum masak. Aku bikinin mie instan, ya?”

“Boleh kalo badan kamu masih kuat. Atau mampir ke warung sebelum ke dokter.”

“Ya, deh.”

“Sana, cuci muka dulu! Mas mau bikin kopi dulu, ngantuk.”

Dinda segera melangkah masuk kamar mandi, sedangkan Gito ke dapur menjerang air.

“Gak usah lama-lama di kamar mandi. Tambah sakit entar.”

“Iya, Mas. Cuci muka doang ini.”

Tak lama kemudian Dinda telah keluar dari toilet. Gito sedang mengaduk kopi saat sang istri memeluknya dari belakang. Tubuh Gito ikut menghangat tertempel badan Dinda yang panas.

“Badan kamu panas banget, Sayang,” ujar Gito sembari berbalik dan memeluk tubuh Dinda. Sang istri merapatkan kepala ke dada Gito.

Bau keringatnya kok lain, ya? tanya Dinda dalam hati sambil membuka kancing baju Gito lalu menciuminya kulit tubuh suaminya.

Kok aneh? Yang semalam bau kasturi gitu, ya, pikir Dinda masih terbayang permainan mereka semalam yang begitu menggairahkan.

Hingga berapa kali mereka melakukan, Dinda tak mampu mengingatnya. Tenaga terkuras dalam dalam semalam. Permainan sang suami lain dari malam biasanya. Dinda tersenyum bahagia.

“Mas, mau minum kopi dulu. Habis itu mandi. Tuh, Mas udah bikinin teh hangat untuk kamu.”

“Makasih, ya, Mas.”

Mereka mengurai pelukan. Dinda duduk di kursi, sedangkan Gito berdiri. Mereka menikmati minuman hangat masing-masing. Kopi masih separo gelas, Gito segera beranjak ke kamar mandi. Ia tak ingin sang istri bertambah parah sakitnya.

Tak lama kemudian terdengar bunyi guyuran air dari dalam kamar mandi. Dinda beranjak pelan ke kamar untuk mengambil baju sang suami.  Area pangkal paha terasa nyeri buat berdiri apalagi berjalan.

Akhirnya, dengan langkah tertatih-tatih bisa mencapai kamar dan berhasil membawa sebuah kemeja lengan pendek dan celana jeans. Dinda mengetuk setelah sampai depan pintu kamar mandi.

“Mas, ini gantinya.”

Pintu kamar mandi terbuka sedikit lalu Dinda segera mengulurkan baju itu. Ia kemudian kembali duduk melanjutkan meminum tehnya. Sekitar sepuluh menit kemudian, Gito telah keluar dengan badan lebih fresh. Bau sabun mandi menguar dari tubuh pria ini.

“Kok belum ganti baju, Sayang?” tanya Gito sambil duduk di samping sang istri. Ia lalu menyesap habis kopinya.

“Habisin teh dulu. Mumpung masih hangat. Aku ganti baju sekarang.”

Dinda segera bangkit dengan berpegangan pinggir kursi. Tampak ia meringis. Gito yang tak tega melihat istrinya kesakitan lalu menggendong Dinda. Sesampai kamar tubuh sang istri dibaringkan di atas pembaringan.

Nafsu kelakian Gito mendadak tersulut melihat ekspresi sang istri yang terlihat sangat menggairahkan, tetapi hati nuraninya melarang. Istrinya dalam keadaan sakit dan perlu segera diobatkan.

“Biar Mas yang ambilin baju. Pake yang mana?”

“Baju terusan motif bunga mawar, Bang.”

“Siap, Cantik.”

Gito segera menuju lemari pakaian lalu membuka pintunya. Tangan kekar pria ini sibuk memilah di antara tumpukan baju. Akhirnya, ia menemukan baju yang diinginkan oleh sang istri. Sebuah sweater diambil juga dari gantungan baju. Gito melangkah ke arah Dinda lalu meletakkan kedua pakaian di kasur.

“Mas tinggal ke toilet bentar.”

“Iya, Mas.”

Gito keluar kamar melangkah menuju toilet. Sementara itu, Dinda pelan-pelan bangun dan turun dari pembaringan untuk segera berganti pakaian. Kini, ia berjalan keluar kamar menuju ruang tengah dan duduk menunggu suaminya. Gito keluar dari toilet dan menghampiri sang istri.

“Mau digendong Mas?”

“Enggak. Kayak bayi.”

“Ya, gak papa. Mumpung Mas masih kuat ini.”

Dinda hanya tersenyum lalu berusaha berdiri dan dibantu oleh Gito. Dengan dipapah oleh Gito akhirnya Dinda berhasil sampai di teras. Dinda mengulurkan kunci rumah kepada suaminya. Gito segera beranjak mengunci pintu. Mereka pun berangkat ke dokter dengan berboncengan. Sementara itu dari celah pintu rumah kosong yang keropos tampak bola mata besar mengintai pasangan barusan.

“Aaahhh!” Geraman penuh amarah terdengar dari dalam.

Sang suami tak menyadari mata Dinda menatap tajam ke arah rumah kosong. Dinda merasa ada yang memanggil namanya dan hal itu membuat hati terbuai. Wanita ini kembali teringat dengan romantisme yang ia rasakan bersama sang suami.

Hal yang tak ia rasakan kala malam pertama sebulan lalu. Ada yang ganjil dengan keperkasaan sang suami dan itu membuatnya semakin bergairah. Sementara suara panggilan dari rumah kosong lembut terdengar bagai rayuan Raja Amor menembus relung hati.

Sejak semalam, suara desahan dan panggilan ini terngiang di telingaku, apa aku sedang berhalusinasi? Batin Dinda bergejolak berusaha memikirkan kisah semalam dengan Gito. Namun, sang suami menyangkal semua ceritanya.

Bisa jadi suaminya terlalu capek, sehingga jadi ambigu. Dinda tak ingin bertanya lagi kepada Gito, cukup menyimpan rasa semalam dalam hati dan bisa jadi, ia ingin mengulangnya kembali.

“Mas, makasih, ya.”

“Iya, Sayang.”

Mata besar dalam rumah kosong mengawasi pasangan ini hingga menembus pepohonan dan bangunan rumah yang dilewati mereka. Ia cemburu dengan kemesraan mereka, tetapi akan menghampiri sang wanita saat sedang sendirian. Kemesraan semalam akan diulang kembali sampai wanita idamannya melupakan sang suami. Sosok tinggi besar ini tersenyum puas.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nuri Ahmad
Cerita dari author ini semuanya bagus"
2022-12-10 05:44:48
0
user avatar
Zhu Phi
Rumah Kosong di Dusun Angker sudah update lagi ya. Kali ini sampai tamat. Ikuti terus perjalanan Clara.
2022-12-05 00:13:27
0
user avatar
Armand RJ
cinta itu memang buta bahkan bangsa jin pun bisa mengalami cinta buta
2022-06-28 01:10:25
1
user avatar
Raisa Ayunda
ceritanya seru dan ringan, enak dibaca bahasanya juga ga berbelit2.. rekomen klo mau yang ga terlalu berat dan ga terlalu horor juga.
2022-06-25 13:07:13
1
user avatar
Mia
keren kak novel nya, semangat ya kak
2022-06-17 11:52:24
0
user avatar
Mia
cerita nya bagus kak, saya suka
2022-06-17 11:51:41
0
user avatar
Zhu Phi
seru Thor Ijin promote ya Rumah Kosong di Dusun Angker Mampir ya thor Terima kasih
2022-06-11 07:12:15
0
user avatar
Ratih Kurniasari
sungguh menarik
2022-05-31 10:36:22
0
user avatar
Tyo Pribadi
cerita seru dan bagus
2022-05-19 14:01:04
0
114 Chapters
MALAM LEBIH DARI SERIBU BULAN
“Mas, aku loyo banget. Tidur duluan, ya, "ucap Dinda.“Iya, Sayang. Mas mau buru-buru balik kerja,” ucap Gito kepada sang istri sambil mengecup kening wanita yang tampak pucat pasi di pembaringan.“Kamu malam ini benar-benar dahsyat, Mas. Tenagaku habis-habisan. Kamu minum obat kuat?”“Enggak, Sayang. Mas, pergi dulu, ya.”“Kiss bibir, dong!”Gito pun menuruti kemauan Dinda. Sesaat kemudian, sang istri telah tertidur pulas dengan bibir tersenyum manis.▪▪▪¤○°○¤▪▪▪Jam 07.30 WIB“Assalammu'alaikum!”  Suara Gito membangunkan isterinya. Pria ini merasa keheranan karena lampu teras masih hidup dan tirai jendela masih tertutup.‘Tok tok tok!’“Assalammu'alaikum, Sayaaaang!”Gito berjalan memutar ke samping rumah lalu mengetuk jendela kamar yang masih tertutup.‘Tok tok tok!’
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
AKU AKAN IKUTI KAMU, DINDA
Gito segera beranjak mengunci pintu. Mereka pun berangkat ke dokter dengan berboncengan. Sementara itu dari celah pintu rumah kosong yang keropos tampak bola mata besar mengintai pasangan barusan.“Aaahhh!” Geraman penuh amarah terdengar dari dalam.‘Praakk!’‘Pyaaaarrr!’Tiba-tiba kaca jendela depan rumah kosong itu pecah berkeping-keping. Puing-puing kaca berserakan di lantai teras.Dua anak sekolah yang melintas di depan rumah itu seketika menoleh ke arah suara. Mereka melihat sosok tinggi besar di balik jendela yang pecah.“Ha-hantuuu!”Mereka segera lari terbirit-birit hingga menarik perhatian beberapa ibu yang sedang berbelanja di warung, tak jauh dari rumah kosong. Hari sudah siang, mana mungkin ada hantu, kata ibu-ibu saling bersahutan. Namun, kedua anak tersebut sudah lari ketakutan tak mendengar lagi ocehan para ibu.“Mari Bu Am kita liat ke sana,” kata ibu p
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
DINDA SUDAH MENGETAHUI KEBERADAANNYA
“Jangan tinggalin aku kerja lama-lama, Mas.”“Wei, tumben nih. Ada apa, Sayang?”“Gak papa, kan. Kalo aku pengen lebih dimanja?”“Ya deh. Coba Mas ajuin penempatan kerja yang tak ada 3 shif.  Jadi maksimal jam 5 sore udah ada di rumah.”“Setuju banget, Mas. Ah, bahagia kalo malam ditemani Mas sampe pagi.”Mereka tak menyadari ada sepasang mata merah tak kasat mata sedang menahan amarah melihat kemesraan barusan.“Aku yang kau butuhkan, Sayang. Bukan dia!” bisiknya ke telinga Dinda.Sensasi dingin dan bulu kuduk meremang dirasakan oleh Dinda seketika.“Mas, yang ngomong barusan?”“Ngomong apa, Sayang? Mas lagi makan. Enak banget sotonya. Cobain!”Gito menyuapkan sesendok nasi soto ke mulut Dinda. Wanita ini segera menguyahnya. Warung soto ini memang paling terkenal nikmat di kota mereka. Biasanya Dinda paling antusi
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
ADA YANG MULAI CEMBURU
“Aku di sini, Sayang. Selalu bersamamu.” Sebuah bisikan lirih terdengar di telinga kanan Dinda.Wanita ini tak ingin mencari lagi karena sudah tahu sosok beraroma kasturi itu ada di dekatnya. Dinda justru merasa nyaman dengan keberadaan sosok yang belum ia ketahui wujud nyatanya itu.Dinda tersenyum mengingat sensasi yang ia rasakan di toilet warung yang membuat orgasme dan sakitnya seketika hilang. Sosok tinggi tak kasat mata kembali memberi kecupan di pipi kiri Dinda dan sang wanita jaditersipu malu. Siapa pun kamu, terima kasih, bisiknya lirik.Setelah Dinda ucapkan itu, seketika aroma kasturi menguarsemakin kuat dan Gito menciumnya.“Bau apa ini? Kasturi?” tanya pria berbadan tegap inisembari melihat sang istri dari kaca spion.“Iya, aroma kasturi Mas. Dari mana, ya?”“Baca bismillah, Sayang. Semoga tak ada apa-apa,” ucap Gito sembari merapatkan pelukan sang istri dengan sebelah tangan
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
PRIA BERTAMPANG KHAS TIMUR TENGAH
“Kurang ajar kamu, Gito! Dinda akan jadi milikku. Dia hanya menyukai permainanku.”Amarah si tinggi empat meter ini seketika berubah jadi empasan angin kencang menerpa tubuh Gito. Pria ini seketika jatuh terjengkang di lantai.“Mas, ada apa?”“Entah, Sayang. Tiba-tiba ada angin kenceng. Kamu terasa?”Dinda menggeleng sambil mengulurkan tangan membantu suaminya berdiri. Setelah berhasil berdiri, Gito memindai sekeliling dan tak ada apa pun yang berdampak angin barusan selain dirinya. Tampak Dinda berdiri tak tersentuh oleh angin. Dinda merogoh anak kunci dari tas lalu mulai membuka pintu. Saat di dalam, wanita semlohai ini mengunci kembali.Gito yang sudah tak tahan menahan hasrat seketika membopong tubuh istrinya masuk kamar. Dinda dengan erat memegang tubuh Gito. Sang suami semakin memuncak hasratnya.Bibir mereka bersentuhan saat wajah mereka merapat. Gito terbawa rasa, mengecup bibir ranum Dinda, sang i
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
DINDA TAK MAU HAMIL
Dalam toilet pria Timur Tengah mengakui telah menggauli Dinda sebelumnya. Bukannya marah, wanita ini justru bahagia. Jerat mantra sihir sosok jin telah berhasil membius Dinda.Kini pria yang sama telah kembali ke bentuk semula, bertinggi menjulang setinggi rumah kosong. Ia mengamati pasutri yang sedang berboncengan melintas di depannya. Tanpa menampakkan diri pada Dinda. Ia tak mau terlihat aneh di mata kekasih hatinya. Ia harus terlihat sempurna sebagai manusia di mata Dinda.“Tetap bersamaku, Sayang,” ucapnya terkirim lewat angin berembus sepoi-sepoi menghampiri pendengaran Dinda.Iya, Sayang, balas Dinda dalam hati tersampaikan lembut menggoda di telinga sosok empat meter. Senyum pun menghias di kedua pipi sosok berjambang lebat.“Sayang, kayaknya benar ucapan kamu. Mas harus segera ajukan penempatan baru. Kasian kamu dan juga tubuhku jadi loyo.”“Apa aku bilang, Mas,” sahut Dinda sembari memeluk sang suami.Gito sangat menikmati pelukan sang istri, tapi Dinda sudah tak bisa sepenu
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more
SOSOK TIMUR TENGAH TAK MAU LEPAS
“Mbak, maaf. Memang berapa bulan dalam perut? Masih muda, hamil gak papa. Habis melahirkan bisa KB.”Dinda yang mendengar ucapan sang penjual jamu terisak kembali. Gito segera mengantisipasi agar pertanyaan ibu jamu tak berlanjut.“Dia gak mungkin hamil. Baru seminggu kemarin haid.”“Lah, kenapa minum kapsul nifas?”“Biar tak ada gumpalan darah haid. Takut kanker. Kami permisi, Bu,” ucap Gito sambil memeluk sang istri segera menghampiri motor.Ibu penjual jamu memandangi kepergiaan mereka dengan rasa heran. Perasaan tadi istrinya bilang takut hamil, tapi kok haid? Apa aku salah dengar, ya?▪▪¤•°¤▪▪Dalam pasarDinda sengaja sendirian masuk pasar. Padahal tadi Gito ingin menemani istrinya berbelanja. Namun, tak diperbolehkan oleh sang istri karena Dinda tahu betul, Gito tak sabaran di dalam pasar. Bisa dipastikan, ia akan menyuruh sang istri membeli tanpa proses tawar menawar dan buru-buru mengajak keluar dari pasar.Bisa dipastikan akan berakhir dengan penyesalan karena tak teliti pad
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more
BERPETUALANG KE DUNIA LAIN
"Iya, Bu. Kami pamit pulang dulu. Terima kasih atas bantuannya semua,”ucap Gito sambil membantu Dinda berdiri. Mereka menyalami ibu pedagang ayam dan yang lain lalu beranjak keluar pasar.“Dinda Sayang, kamu tak boleh lepas dariku.”Terdengar suara bisikan di telinga Dinda. Aroma kasturi menguar di sekeliling pasutri tersebut.Hmm, bau yang sama, batin Gito sambil membaca doa.Pria ini menggandeng sang istri dengan langkah terburu-buru ke tempat parkir. Saat mereka telah di atas motor dan akan keluar dari tempat parkir, mendadak didatangin anak kecil.Ia berpakaian kumal dengan badan kurus kering membawa dua buah polybag berisi tanaman berdaun bulat. Anak berusia sekitar dua belas tahun ini tersenyum ke arah mereka.“Assalammu'alaikum!”“Wa'alaikumussalam, Dek.”“Tolong dibeli seikhlasnya. Insyaallah untuk pengusir jin. Sari daunnya dibuat mandi dan diminum setelah dibacakan surat rukiah.”“Pohon kelor, ya?” tanya Dinda sambil memetik salah satu daunnya.“Bukan, Mbak. Ini pohon Bidar
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more
SAATNYA DINDA KEMBALI KE DUNIA MANUSIA
“Kamu pakai baju yang ada di dalam peti.”"Baju dalam peti mas?"“Ya, Sayang. Semua yang terindah hanya untuk wanita tercantikku.”Dinda segera membuka peti itu dan matanya akan melompat keluar, begitu tahu isi di dalamnya.“Ini punyaku semua? Benarkah?”“Iya, Sayangku. Pakailah!”Sosok tampan ini tersenyum memperlihatkan deretan gigi putih. Akhirnya, sang pujaan hati bisa dibawa ke dunianya. Tak sia-sia, perjuangannya selama beberapa hari membius rasa sang pujaan.Mata Dinda berbinar-binar melihat dalam peti terdapat aneka gaun indah berhias untaian permata, berbagai model perhiasan emas bertakhta intan berlian, sandal flip-flop, The Aribian shore dan juga tiara bertakhta berlian. Dinda mendongak ke arah jin Timur Tengah yang sedang berdiri tak jauh dari pembaringan.“Aku panggil kamu apa?”“Namaku Mustafa Kemal. Panggil saja Mustafa,” ucap jin itu sembari menghampiri dan duduk menghadap Dinda yang masih berselimut.“Mustafa?” “Ya, Jamila!”“Namaku Dinda, bukan Jamila.”“Jamila itu
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more
GITO BAHAGIA BUAT MUSTAFA CEMBURU
"Aku akan menemuimu setiap saat. Kau pun bisa memanggil namaku setiap kau ingin. Tak perlu berkata apa pun tentang kepergianmu. Biar dayang yang menjelaskan semua.”Setelah berkata Mustafa pun menghilang. Dayang mengambil peti lalu melipatnya jadi kecil dan disimpan dalam genggaman Dinda.“Silakan dibuka saat Tuan Putri sampai rumah. Tanpa manusia lain tahu.”Dinda tersenyum lalu mengangguk. Dayang ini kemudian memeluk tubuh Dinda dan seketika menghilang.▪▪¤•°•¤▪▪Gito bangun tidur mencari sang istri. Ia mencari ke seluruh ruangan tak ada, bahkan telah mencari ke sekeliling rumah. Pria berambut cepak ini pun telah bertanya ke tetangga sekitar, tak ada yang tahu tentang keberadaan Dinda.Dinda belum juga pulang sampai larut malam, akhirnya Gito menelepon teman-teman akrab sang istri. Mereka tak ada yang mengetahui keberadaan Dinda. Semalaman, Gito terjaga, menunggu kedatangan sang istri. Sempat tertidur sebentar dan terbangun saat azan Subuh berkumandang.“Ya Allah! Aku mohon lindungi
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status