Share

Hilangnya Sang Pengacara

Jah

Shofia segera membukakan pintu ruang kerja suaminya dan menemukan seorang pria tengah berdiri di sana. Pria itu berwajah teduh dan kebapakan yang telah dinantinya sedari tadi. 

"Om Prasodjo, ke mana saja? Mengapa baru tiba di rumah duka?" tanya Shofia sambil mempersilahkan pria itu masuk. 

"Maafkan aku, Shofia. Ban mobilku tadi bocor di jalan," jelas Om Prasodjo. Pria itu mengambil duduk di sebuah sofa panjang di ruangan  tersebut. Ia nampak kelelahan dan wajahnya begitu kusut. 

Rahman dengan cekatan menyiapkan minuman untuk pria itu. Segelas teh hangat dengan aroma cengkeh yang ditempatkan dalam sebuah cangkir keramik mahal. Disuguhkannya minuman hangat dengan uap teh yang masih mengepul tersebut. 

"Terima kasih, Man," ujar Om Prasodjo sambil menyesap minuman hangat kesukaannya tersebut. 

Rahman hanya tersenyum hormat membalas ucapan  terima kasih Om Prasodjo. 

"Om, bukannya mobil Om Prasod

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status