Share

42 | Kesempatan Dalam Kesempitan

Anjani membulatkan matanya menatap Bram. Ia terkejut melihat pria itu datang tanpa menghubunginya lebih dulu. Lagipula darimana Bram tahu rumahnya berada di daerah sini? Padahal sebelumnya, ia tak pernah sekalipun memberikan alamatnya pada pria itu.

Bram memarkirkan mobilnya di depan rumah Anjani.

"Selamat siang Anjani," sapa Bram keluar sembari menutup pintu mobilnya.

Anjani tersenyum kikuk, "Se-selamat siang, Pak Bram." Ia merasa canggung.

Bram pun menampilkan senyum tampannya, senang  pada akhirnya dapat bertemu Anjani. Meskipun tadi ia sempat melihat Bian mengeluari rumah wanita itu. Kenapa coba Bian selalu menemui Anjani? Memang ada hal penting apa harus datang setiap hari?

Bram tak suka Bian mendekati wanitanya.

Bram terkekeh menatap Anjani yang masih terpaku, "Aku tau kamu terkejut melihat kedatanganku, An. Maaf sebelumnya tidak memberitahu."

A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status