“Sial! Aku pikir masalah perusahaan yang aku ciptakan akan membuat mereka mengurungkan rencana pernikahan ulang itu. Tapi ternyata tidak. Mereka justru mempercepatnya. Bagaimana ini bisa terjadi?” keluh Regita seorang diri di dalam mobil.Perempuan itu baru saja keluar dari perusahaan Marvin untuk penanda tanganan pengalihan saham. Dia berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi masalah baru juga kembali menghantam.Regita memandang bergantian dua kertas di tangannya. Satu surat kepemilikan saham dan yang lainnya adalah surat undangan. Regita bingung apa yang harus dia lakukan karena rencana pernikahan itu akan dilangsungkan minggu depan. Waktu yang sangat singkat.Dia tahu dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Tapi dia tidak tahu cara apa yang harus dia lakukan untuk menghentikannya. Regita berusaha memutar otak dengan cepat. Dia tidak punya banyak waktu.Regita menghubungi Carissa dan meminta bertemu. Regita kemudian mendatangi perempuan itu ke hotel tempatnya tinggal. Di
“Aku membicarakan tentang rencana pernikahan ulang antara Marvin dan Callista.”Regita mengeluarkan undangan pernikahan yang dia terima dari Marvin dan menunjukkannya pada Recky. Pria itu semakin terkejut. Sementara Regita tersenyum dalam hati. Dia berhasil membuat Recky terjebak dalam perangkapnya.Sebenarnya Regita tahu bahwa pernikahan ulang itu hanya rencana Callista sendiri tanpa melibatkan Recky. Regita tahu tentang niat Callista untuk mengkhianati Recky. Sekarang Regita akan memanfaatkan Recky untuk menghentikan Callista.Regita berniat untuk mengadu domba mereka berdua. Bahkan kalau perlu dia akan memberitahu niat buruk Callista dengan rekaman sadap suara yang dia miliki. Setelah itu pasti hubungan mereka berdua akan hancur. Callista dan Recky tidak akan bekerja sama lagi dan akan lebih mudah menyingkirkan Callista.“Aku pikir ini juga bagian dari rencana kalian berdua untuk menjebak Marvin,” ujar Regita.“Aku memang mengirimnya ke sana untuk mendekati Marvin dan menghancurkan
“Kenapa kau mulai membandingkanku dengan Regita?” sergah Callista tidak terima nama saingannya disebut.“Lihat saja! Dia begitu cerdas dan bisa menundukkan Marvin dengan mudah. Sedangkan kamu? Apa yang kamu lakukan? Selama ini kamu hanya bisa menggodanya saja tanpa mendapatkan apa-apa.”“Cukup, Recky!” teriak Callista. Dia benar-benar tidak terima dirinya diremehkan.Callista merasa Recky sudah keterlaluan. Dia tidak hanya membandingkannya dengan Regita seolah Regita lebih baik darinya. Tapi Recky sudah menunjukkan sikap tidak menghargai atas pengorbanan Callista selama ini.“Selama ini aku sudah menuruti semua keinginanmu. Apa yang tidak aku lakukan untukmu hingga kamu menganggap Regita lebih baik dariku? Aku bahkan rela kehilangan identitasku sendiri sebagai Arabella demi mendukung misi gilamu menghancurkan Marvin,” cecar Callista menumpahkan keluhannya.Membalas Recky dengan emosi memang akan semakin memperburuk keadaan. Tapi Callista sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dia sudah b
“Regita, keluar kamu!”Marvin berteriak di depan rumah Regita tengah malam. Sikapnya itu jelas membuat semua penghuni rumah terbangun. Leonardo yang mengetahuinya langsung merasa geram. Tapi Regita menahan Leonardo agar tidak semakin terjadi keributan besar. Akhirnya Regita yang keluar sendiri untuk menemui Marvin.Pria itu marah besar karena Callista tidak dipulangkan ke rumah. Setelah dari klub malam, Marvin langsung pulang dan berpikir anak buah Regita akan langsung mengantar Callista yang mabuk ke rumah mereka. Namun nyatanya dia tidak mendapati Callista di sana bahkan setelah menunggu cukup lama. Hal itu yang kemudian membuat Marvin nekat ke rumah Regita tengah malam.Regita sengaja meminta anak buahnya mengamankan Callista sementara waktu ke hotel. Namun dia memastikan bahwa Callista akan dijaga dengan baik di sana. Callista sedang berada dalam pengaruh obat perangsang. Dia tidak mau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi antara Callista dan Marvin jika dia membiarkan Callista pu
“Apa aku sungguh mencintai Marvin?”Pertanyaan itu terus bergejolak dalam benak Regita. Dia membantahnya di hadapan Leonardo. Tapi sesungguhnya dia sendiri tidak yakin dengan hal itu.Bahkan setelah kembali ke kamarnya, dia tetap terusik dengan pertanyaan itu. regita berusaha mencari-cari jawaban. Ada sebagian sisi dirinya yang membantah dan menganggap apa yang dia lakukan hanya bentuk keangkuhan untuk membalas Marvin. Tapi sisi yang lain menganggapnya sebagai bentuk kepedulian yang tak ingin hal buruk terjadi pada pria itu.Regita mengelus perutnya yang mulai membesar. Dia tahu benar bahwa semua yang dia lakukan belakangan ini hanya sebuah kepura-puraan. Sikapnya yang memusuhi Marvin dan merugikan perusahaan milik pria itu hanya dia lakukan demi mendapat kepercayaan Recky. Bahkan dia juga tidak serius saat mengatakan tidak peduli lagi pada kehidupan bayi dalam kandungannya.Regita tidak benar-benar yakin untuk apa dia ingin membongkar kebenaran Callista pada Marvin. Meskipun dia bisa
“Aku akan mengikuti saranmu. Tapi kalau sampai kau mengkhianatiku, nyawa Marvin adalah bayarannya. Aku tidak akan segan-segan untuk menghabisinya.”Persetujuan sekaligus ancaman Recky membuat Regita menelan ludah susah payah. Dia tahu Recky tidak pernah main-main dengan perkataannya. Pria itu bisa saja melakukan apa pun. Di satu sisi Regita merasa terbantu karena sekarang Recky berpihak padanya. Tapi di sisi lain dia juga merasa semakin terikat.Regita sadar diri bahwa dia tidak sepenuhnya sepaham dengan Recky. Bahkan diam-diam dia juga berniat mengkhianati Recky dan hanya memanfaatkan pria itu demi membongkar kebenaran Callista palsu. Entah bagaimana jadinya kalau sampai Recky tahu semua itu adalah permainan Regita.Regita tahu akibatnya pasti akan fatal. Tapi dia juga tidak punya pilihan lain. Bahkan Marvin tak mau mempercayainya hanya dengan bukti yang dia tunjukkan.Sementara waktu Regita tidak mau memikirkan konsekuensi buruknya terlebih dahulu. Kalau dia tidak punya keberanian
“Akui saja bahwa sebenarnya kau bukanlah Callista!”Regita mendesak Callista yang masih menunjukkan ekspresi kebingungan. Callista tidak menyangka bahwa Regita mendapatkan rekaman saat dia tidak sengaja mengakui identitasnya dan sudah memberitahu Marvin. Sayangnya, Marvin tidak percaya pada Regita dan hal itu menguntungkan posisi Callista.“Sudah cukup, Regita! Jangan mempermalukan dirimu sendiri. Kembalilah ke tempatmu dan duduk dengan tenang!” ujar Marvin tetap mengelak kebenaran.Regita heran sudah sejauh apa Callista mencuci otak Marvin hingga pria itu tidak bisa melihat kenyataan. Saat itu Callista masih bisa bersikap jumawa. Dia tetap merasa menang atas Regita karena Marvin lebih percaya padanya. Tapi sesaat kemudian, drama lebih lanjut kembali terjadi di tempat itu.“Semua yang dikatakan Regita itu benar, Marvin” timpal Carissa yang membuat pandangan semua orang tertuju padanya. Carissa baru menunjukkan diri dari arah pintu.“Carissa? Kau di sini?” ujar Callista merasa terkejut
“Ya. Kau sangat bodoh hingga mudah terjebak dalam permainanku. Aku yang sudah merencanakan semua ini,” ujar Recky mengakui perbuatannya di hadapan semua orang.Pengakuan itu jelas mengejutkan Marvin. Tidak sampai di situ saja, Recky membeberkan bagaimana dia mengatur semuanya hingga membuat Marvin percaya. Dia juga membuktikan bahwa dia sudah merubah wajah asli Arabella menjadi mirip seperti Callista demi melancarkan rencananya. Marvin benar-benar tidak bisa berkata-kata.“Aku kasihan padamu. Kau sendirian, Marvin. Tidak ada yang mendukungmu. Bahkan orang-orang terdekat di sekitarmu diam-diam juga berpihak padaku dan mengkhianatimu,” imbuh Recky. Dia bermaksud untuk menyerang mental Marvin.“Siapa yang kau maksud?” tanya Marvin.“Andri,” jawab Recky membuat Marvin semakin terhenyak. Semua orang juga terkejut. Seketika itu juga tatapan Marvin tertuju pada asistennya yang sudah menundukkan kepala. Recky menceritakan bahwa semua rencana yang dia lakukan untuk menjebak Marvin juga tak l