Share

bertemu di kantor polisi

Aku kembali ke rumah, diantar dua orang polisi, anak anak syok, tetangga juga heboh, dan berita yang terdengar menyebar cepat. Bahwa aku nyaris dibunuh suami sendiri.

"Ya, Allah, Mbak yanti ..." Tetangga menatap iba, ada juga yang geleng-geleng kepala entah apa maksudnya, mungkin tidak habis pikir atau malah senang.

"Bunda, gimana keadaan Bunda?" Anak ana memeriksa, mereka nampak sedih dan hancur hatinya, terlebih ketika melihatku yang lebam dan terluka.

"Allahu Akbar, kenapa ayah begitu keji akhir akhir ini," gumam Erwin.

"Bersiaplah untuk kehidupan yang lebih sulit dari ini, mungkin kita akan terusir dari rumah ini Nak," ucapku.

"Apa? Kita akan diusir?"

"Ya, bisa jadi mengingat cara Ayah, kayaknya kita memang harus berakhir dengan pergi jauh dari sini."

"Kalo memang harus begitu, ya sudah, mau bagaimana lagi," timpal Vito.

"Mulailah berkemas Nak," pintaku pelan.

"Iya, Bund."

Kebetulan tetangga yang datang ke rumah untuk melihat keadaanku, mendengar itu, mereka hanya bisa mendecak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dewy Zainudin
bagus ahirnya yanti jg punya pendukung yg kuat,atau mungkin laki2 itu dr masa lalunya sari?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status